Masih jauh dari rumah, pria yang membenci perjalanan memilih untuk memenuhi nafsunya, menepi bukanlah tujuan, namun sepertinya pria itu memang membutuhkan, perasaan sepi di tambah suasana yang juga sangat sepi, masuk ke sepertiga malam sepertinya keramaian kota mulai meredam, saat itu juga cahaya kota yang indah menghiasi malam, di tepi jalan duduk sendiri pada kursi yang harusnya muat berdua, memenuhi nafsu untuk larut dalam sedihnya, menatap satu dua kendaraan yang lewat tanpa mendengar suaranya, hanya nada yang terdengar, hanya dingin yang terasa, hanya asap yang membuatnya semakin menikmatinya, dan pria itu senang berkhaya, bertemu tanpa sengaja dengan wanita yang sedang mengalami hal serupa, berbagi rasa yang sama tanpa banyak bicara, dan bersedia mengisi kursi yang seharusnya cukup untuk berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Hati dan Hidupku
ПоэзияBagiku Sajak dan Puisi adalah fase paling akhir dari kejujuran yang mewakili perasaan hati seseorang.