Warna demi warna bercampur menyesuaikan apa yang berusaha ku luapkan, kutukanmu di puncak raga, telah rumlah dalam keseharianku, teracun, terkapar dan meringkis kesakitan, tiada kabar lagi anganmu itu, sebab warna diriku untukmu sudah kembali ke puannya, kamu membawa kembali kenangan melodi syahdu atas kita yang tepat, namun tak dapat merekat karena gelap dan terang dari sifat.
Jakarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Hati dan Hidupku
PoesíaBagiku Sajak dan Puisi adalah fase paling akhir dari kejujuran yang mewakili perasaan hati seseorang.