11

92 17 0
                                    

"Butuh tisu."seseorang memberi Zahra sebuah tisu, Zahra melihat ke arah orang tersebut

"Kak Alvin."Alvin duduk disebelah Zahra

"Lo lagi ada masalah?"tanya Alvin

"Nggak kok kak."jawab Zahra

"Terus kenapa nangis?"tanya Alvin

"Lagi pengen aja."jawab Zahra

"Lucu deh lo, mana ada orang nangis tanpa sebab. Hmm gimana kalau gua ceritain lo cerita yang lucu."ucap Alvin

"Boleh boleh."Alvin pun mulai bercerita

Ruang Kesehatan

Salsa sudah sadar dari pingsannya, dia pun melihat keadaan sekitar.

"Gua dimana?"tanya Salsa

"Lo ada di ruang kesehatan."jawab Zweitson
"Lo sakit?"

"Nggak kok gua baik baik aja, cuma lagi agak cape aja."jawab Salsa

"Sal gua anterin pulang yuk."Cutna dan Farhan mengantar Salsa pulang

Zweitson mencari keberadaan Zahra tapi dia tidak menemukannya.

Zweitson berjalan mencari keberadaan Zahra, dia melihat Zahra yang sedang bersenda gurau dengan Alvin, Zweitson pun menghampiri Zahra.

"Selesai deh ceritanya."Zahra tertawa akibat cerita Alvin

"Sumpah ya tadi lucu banget."ucap Zahra

"Nah gitu dong ketawa jangan sedih sedih lagi."ucap Alvin

"Zahra."

Zahra melihat ke arah orang yang memanggilnya.

Zahra menatap Zweitson dengan tatapan malas.

"Eh gua balik duluan ya."Alvin pun pergi meninggalkan tempat

"Abis ngapain aja lo sama dia?"tanya Zweitson

"Bukan urusan lo, udah sana jagain aja Salsa."jawab Zahra

"Salsa udah pulang."ucap Zweitson

"Yaudah gua juga mau pulang."Zweitson menahan Zahra

"Lo pacar gua dan lo harus pulang sama gua."Zweitson menarik tangan Zahra menuju parkiran

Sesampainya di parkiran Zweitson membukakan pintu mobilnya untuk Zahra masuk.

"Nggak usah repot repot gua bisa sendiri."ucap Zahra lalu masuk kedalam mobil Zweitson

Zweitson menjalankan mobilnya pergi meninggalkan parkiran kampus.

Sepanjang jalan hanya ada kebeningan, Zahra memalingkan wajahnya dari Zweitson.

Zahra menatap ke arah jendela mobil, dia lebih memilih menatap jalan dibandingkan menatap Zweitson.

Zweitson sangat bingung dengan sikap Zahra, dia pun membuka suara.

"Maaf Ra."ucap Zweitson

"Maaf buat apa?"tanya Zahra

"Gua juga nggak tau salah gua apa? gua cuma mau minta maaf aja, karena gua tau lo diamin gua karena gua punya salah sama lo."jawab Zweitson

"Kalau lo nggak tau salah lo dimana, ya nggak usah minta maaf. Karena maaf lo itu nggak ada artinya."ucap Zahra

Zweitson terdiam sambil memikirkan apa salah dia.

Mobil Zweitson sudah sampai di depan dirumah Zahra.

"Besok lo nggak usah jemput gua."Zahra pergi meninggalkan mobil dan berjalan masuk kedalam rumah

365 HARI (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang