Saat diperjalanan pulang Marsya melihat Jihan yang diantar pulang oleh Fajri.
Mereka pun sampai di depan rumah, Jihan dan Marsya sampai berbarengan.
"Makasih ya Fik udah mau anter gua pulang."Marsya menatap Jihan lalu dia berjalan masuk kedalam rumah
"Fajri makasih ya buat tumpangannya, kalian berdua hati hati ya."dengan cepat Jihan masuk kedalam rumahnya
"Marsya tunggu."tahan Jihan
"Mau apa? Lo mau pamer ke gua kalau lo pulang sama Fajri?"ucap Marsya
"Nggak Sya, gua nggak ada niat sedikit pun buat pamer ke lo."ucap Jihan
"Tadi Fajri ajak gua pulang bareng karena kita ada tugas kelompok.""Cukup Jih gua nggak mau dengar alasan apapun lagi dari lo, gua udah cape."jawab Marsya
"Sekarang gini deh, lo ngaku sama gua, lo suka kan sama Fajri?"tanya Marsya, Jihan hanya terdiam
Alka dan Bunga baru saja pulang dari berbelanja di Supermarket, mereka pun mendengar suara keributan dari dalam.
"Itu siapa ya yang berantem?"tanya Bunga
"Nggak tau, kita masuk aja yuk."Alka dan Bunga masuk kedalam rumahnya
"Kenapa diam Jih? Jawab pertanyaan gua."ucap Marsya dengan suara membentak
"IYA GUA SUKA SAMA FAJRI."jawab Jihan
"Parah ya lo, lo udah janji sama gua buat nggak suka sama dia. Kenapa sih lo selalu aja merebut apa yang gua suka."ucap Marsya
"Gua rasa lo terlalu maruk Sya."jawab Jihan
"Ada apa ini? Kenapa kalian ribut."tanya Alka
"Tanya aja sama adek kesayangan abang."Marsya pergi memasuki kamar
"Jih ada apa?"tanya Bunga
"Tanya aja sama adek kesayangan kakak."Jihan juga masuk kedalam kamar
"Ada apa sih sebenarnya dengan mereka berdua."Alka sangat pusing sekali
Di dalam kamar Marsya menangis, sedari tadi dia menahan tangisannya.
"Kenapa sih kisah cinta gua selalu tidak berjalan dengan mulus, kenapa gua selalu aja merasakan sakit hati."ucap Marsya
Karena khawatir Fajri menelepon Jihan.
Call On
"Halo Jih."
"Halo ada apa?"
"Lo baik baik aja kan?"
"Gua baik baik aja kok, udah ya Ji."
Jihan pun mengakhiri teleponnya
"Apa yang harus gua lakukan? mengalah atau gua teruskan."Jihan sangat pusing sekali
"Naren gua butuh lo."Jihan pun menangis
Jihan pun memutuskan untuk pergi ke makam Naren.
Sedari tadi Fajri memantau Jihan dari luar rumahnya.
"Jihan mau kemana ya."Jihan masuk kedalam taksi dan Fajri pun mengikutinya
Jihan sudah sampai di tempat dimana Naren berada, dia pun berjalan menuju makam Naren.
"Naren gua datang."Jihan menaburkan bunga di makam Naren lalu dia berdoa
"Naren gua mau cerita."
"Gua sekarang udah bahagia Ren, gua bertemu dengan seseorang yang mirip banget sama lo. Perlakuannya pun sama, tapi gua bingung Ren."
KAMU SEDANG MEMBACA
365 HARI (2)
RomanceLanjutan kisah dari 365 hari yang sebelumnya, bagaimana kisah Jihan selanjutnya. Sekarang Jihan sudah menjadi mahasiswi dan dia pun bertemu dengan cowok yang sangat menyebalkan.