20

61 14 0
                                    

Setelah berbelanja Fajri dan Jihan berjalan berkeliling mall.

"Es krim kayaknya enak, gua mau beli ah."Jihan berjalan menuju tempat yang berjualan es krim

"Mbak aku mau es krim vanila satu."ucap Jihan

"Ji lo mau nggak?"tanya Jihan

"Boleh deh."jawab Fajri

"Yaudah mbak es krim vanilanya dua ya."

"Baik."Jihan sangat senang mendapatkan sebuah es krim, Jihan pun membayarnya dan mereka berjalan mencari tempat duduk

"Kayaknya lo suka banget sama es krim."ucap Fajri

"Iya gua suka banget sama es krim vanila. Kalau gua lagi sedih biasanya bang Alka akan beliin gua es krim."ucap Jihan

"Naren juga gitu, dia paling tau cara menghibur gua gimana."sambung Jihan

"Beruntung banget ya lo."ucap Fajri

"Iya, tapi sekarang nggak ada yang bisa menghibur gua lagi."ucap Jihan

"Loh kenapa?"tanya Fajri

"Bang Alka pergi ke Belanda buat kerja dan Naren......"Jihan terdiam, dia berusaha menahan kesedihannya

"Dia juga pergi."jawab Jihan sambil tersenyum tipis

"Ah sudahlah, kenapa jadi mellow sih kan gua lagi makan es krim."ucap Jihan

Marsya dan Fiki sudah selesai menonton mereka pun berjalan keluar.

"Filmnya seru banget."ucap Marsya

"Iya lo benar."ucap Fiki

"Makasih ya Fik lo udah mau nemenin gua nonton."ucap Marsya

"Iya sama sama."jawab Fiki sambil tersenyum

"Kasihan juga Jihan."batin Fajri

"Udah lo nggak usah sedih lagi."ucap Fajri sambil mengusap rambut Jihan, Jihan terdiam akibat perlakuan Fajri kepadanya

Marsya dan Fiki melihat Jihan dan Fajri mereka pun menghampirinya.

"Jihan Fajri."

"Eh lo berdua."ucap Jihan

"Kok lo malah sama Jihan sih Ji, kan harusnya lo nonton sama gua."ucap Marsya

"Sorry ya Sya, tadi gua nemenin Jihan belanja."jawab Fajri

"Ini salah gua kok Sya, bukan salah Fajri."ucap Jihan

Marsya sangat kesal dan dia hanya terdiam.

"Gua mau pulang."Marsya mengajak Fiki pergi meninggalkan tempat

"Marsya jadi salah paham sama gua."ucap Jihan

"Gua mau pulang."sambung Jihan

"Gua anter ya."

"Nggak usah."

"Barang belanjaan lo banyak Jihan, udah ayo."Jihan pun diantar pulang oleh Fajri

Didalam mobil hanya ada keheningan, Marsya menatap ke arah jendela mobil.

"Sya, lo kenapa diam aja sih?"tanya Fiki

"Gua kesal Fik, kenapa sih Jihan nggak pernah tepati janjinya."jawab Marsya, tangan kiri Fiki mengusap rambut Marsya

Saat Mobil Fiki tiba di pekarangan rumah Marsya, motor Fajri juga tiba di perkarangan rumah Marsya.

Jihan turun dari motor Fajri, dan Marsya keluar dari mobil Fiki.

"Sya."Marsya mengabaikan perkataan Jihan dan berjalan masuk kedalam rumah

"Jih sini gua bantu bawa barang lo masuk."Fiki membawa belanjaan Jihan masuk kedalam

365 HARI (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang