41

50 12 0
                                    

Malam harinya Okta sedang terdiam di kamarnya, dia memikirkan Fenly. Sampai sekarang Fenly tidak menelepon dan juga mengirimkan pesan untuknya.

"Apa dia benar benar nggak merasa bersalah."ucap Okta

Fenly baru saja selesai mandi, dia pun mengambil handphonenya.

Fenly mencari nomor telepon Okta, dia berniatan untuk menelepon Okta. Saat Fenly ingin menelepon Okta, tiba tiba saja dia mendapatkan telepon video dari Erika, Fenly pun mengangkatnya.

VIDEO CALL ON

"Hai Rik."

"Hai Fen gua nggak ganggu lo kan?"tanya Erika

"Nggak kok."jawab Fenly

"Lo lagi ngapain?"tanya Erika

"Oh tadi gua abis mandi, terus abis ini mau ngerjain tugas."jawab Fenly

"Wah kayanya gua ganggu deh, yaudah deh gua matiin ya, soalnya kan lo mau nugas."ucap Erika

"Eh jangan, nggak apa apa kok, lo juga kan bisa nemenin gua nugas."ucap Fenly

"Yaudah deh gua sambil nugas juga ya."ucap Erika

Fenly duduk di kursi lalu dia taruh handphonenya mengarah ke dia.

OKTA POV

Okta semakin gelisah, dia ingin menelepon Fenly tapi dia ragu.

"Gua telepon kak Jihan aja deh."Okta pun menelepon Jihan

Jihan yang sedang mengerjakan tugas,  langsung melihat ke arah handphonenya.

"Okta? Tumben banget nelepon."Jihan pun mengangkatnya

CALL ON

"Halo Okta."

"Halo kak, gua ganggu nggak?"

"Nggak kok, ada apa Ta?"

"Kak gua boleh tau nggak? Kak Fenly lagi apa sekarang?"

"Kenapa nggak tanya sendiri Ta?"

Okta hanya terdiam dan Jihan tau apa yang sedang terjadi diantara keduanya.

"Ta lo sama Fenly lagi berantem?"Okta pun menceritakan kejadian hari ini

"Oh jadi gitu, yaudah gua ke kamarnya ya."Jihan berjalan menuju kamar Fenly

"Ta gua udah di depan kamar Fenly, gua ubah ya jadi video call biar lo bisa liat kak Fenlynya.

Jihan mengubahnya menjadi panggilan video dan dia juga menggunakan kamera belakang.

Jihan membuka pintu kamar Fenly dan dia melihat Fenly yang sedang video call dengan seorang wanita.

Okta juga melihatnya, dia melihat Fenly yang sedang bersenda gurau dengan wanita itu, hati Okta terasa sakit sekali.

Jihan kembali mengubahnya menjadi telepon biasa dan Jihan berjalan keluar.

"Ta are you okey?"

"Gua baik baik aja kok kak, makasih ya kak udah mau bantu gua."

"Tapi gua jadi nggak enak sama lo."

"Nggak apa apa kak, yang penting gua udah tau keadaan Fenly sekarang."

"Ta coba lo tanya baik baik ya, jangan sampai kalian bertengkar dan mengakhiri semuanya."

365 HARI (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang