Zahra memeluk Zweitson sambil melihat pemandangan jalan yang dia lalui.
Motor Zweitson berhenti disuatu tempat, Zahra pun turun dari motor Zweitson.
Zahra berjalan pergi meninggalkan Zweitson, dia sangat senang melihat pemandangan tempatnya.
Zweitson hanya tersenyum dia membawa semua barang yang tadi dia bawa.
Zweitson menggelar sebuah alas untuk duduk diatas rerumputan, lalu dia menyusun makanan dan juga minuman.
Setelah selesai Zweitson berjalan menghampiri Zahra.
"Gimana bagus nggak tempatnya?"tanya Zweitson
"Bagus banget gua suka."jawab Zahra
"Lo kenapa ajak gua kesini?""Ya gua mau ajak lo jalan jalan aja, udah lama juga kan kita nggak jalan jalan."jawab Zweitson
"Boleh fotoin?"tanya Zahra
"Boleh."Zweitson memotret Zahra
"Makasih."ucap Zahra sambil tersenyum
"Senang deh liat lo senyum kayak gitu."ucap Zweitson
"Nggak usah gombal."ucap Zahra
"Ikut gua yuk."Zweitson membawa Zahra ke suatu tempat
"Kenapa kita kesini?"tanya Zahra
"Katanya disini itu tempat buat mengeluarkan semua amarah."jawab Zweitson
"Caranya?"
"Gua contohin ya."Zweitson berteriak sekencang kencangnya
"ZAHRA LO CANTIK BANGET."teriak Zweitson
"Gua coba ya."Zahra menarik nafasnya lalu dia berteriak sekencang kencangnya
"Gimana enak nggak?"tanya Zweitson
"Rasanya kayak bebas."jawab Zahra
"Zahra gua sayang banget sama lo."teriak Zweitson
"Zweitson lo orangnya ngeselin, tapi gua sayang sama lo."teriak Zahra
Setelah berteriak mereka berdua saling bertatapan sambil tersenyum.
"Gua punya kejutan buat lo."ucap Zweitson
"Apa itu?"tanya Zahra, Zweitson mengeluarkan sebuah kain
"Nah mata lo harus ditutup."Zweitson menutup mata Zahra dengan kain yang dia bawa
"Kalau ditutup gua nggak bisa liat jalan dong."ucap Zahra
"Itu mah gampang."Zweitson menggendong Zahra membawanya pergi meninggalkan tempat
Mereka pun sampai disuatu tempat dan Zweitson membuka penutup mata Zahra.
Zahra tersenyum melihatnya, dia sangat senang dengan kejutan yang diberikan oleh Zweitson.
"Maaf ya seadanya, yaudah yuk duduk."mereka pun duduk di atas tikar yang digelar oleh Zweitson
Zweitson memberi Zahra sebuah kue coklat.
"Lo mau buat gua gendut?"tanya Zahra
"Lo nggak suka ya?"tanya Zweitson
"Nggak kok gua cuma bercanda."Zahra mengambil kue coklat dari tangan Zweitson lalu memakannya.
Zweitson sangat senang melihat Zahra tersenyum kembali. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan cara makan dan minum.
Zweitson mengambil sebuah ukulele yang tadi dia bawa, Zweitson memainkannya lalu bernyanyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 HARI (2)
RomanceLanjutan kisah dari 365 hari yang sebelumnya, bagaimana kisah Jihan selanjutnya. Sekarang Jihan sudah menjadi mahasiswi dan dia pun bertemu dengan cowok yang sangat menyebalkan.