Epilog

38 2 0
                                    

Malam hari tiba, Jihan sudah siap dia pun bergegas menemui Fajri di tempat yang sudah di tentukan.

Jihan turun dari taksi, dia pun melihat Fajri yang sedang berdiri disebrang jalan.

Jihan masih terdiam menatap Fajri, Fajri pun melambaikan tangannya ke arah Jihan.

Fajri berjalan menghampiri Jihan, saat sedang menyebrang jalan Fajri tidak melihat ada sebuah mobil yang melaju kencang. Alhasil Fajri pun tertabrak mobil tersebut dan terpental jauh.

"Fajri."Jihan berteriak histeris lalu dia pun menghampiri Fajri

Sebuah darah keluar melalui kepala, hidung dan juga mulut Fajri.

"Fajri."Jihan tidak kuasa melihat kondisi Fajri

"Jihan makasih banyak ya lo udah mau menerima gua menjadi pacar lo. Maafin gua kalau gua punya banyak salah sama lo, gua sayang sama lo Jih."perlahan Fajri menutup kedua matanya

"Nggak Fajri, lo nggak boleh pergi ninggalin gua."ucap Jihan sambil menangis

Seseorang menelepon ambulance, Fajri pun dibawa ke Rumah Sakit.

Jihan masih menggenggam tangan Fajri dengan erat.

"Fajri lo harus bertahan ya demi gua."ucap Jihan

Setibanya di Rumah Sakit, Fajri langsung mendapatkan penanganan dari dokter.

Jihan pun menghubungi orangtua Fajri dan juga Marsya.

Jihan terus berdoa untuk Fajri, dia tidak ingin kehilangan orang yang sangat dia sayang untuk kedua kalinya.

"Jihan."Jihan langsung memeluk tubuh mama Fajri

"Maafin Jihan tante."ucap Jihan sambil menangis

"Ini bukan salah kamu sayang."

"Dek."ucap Alka

"Abang."Jihan memeluk tubuh abangnya tersebut

Dokter keluar dari ruangan, orangtua Fajri pun mendekatinya.

"Dok bagaimana keadaan anak saya?"

"Kondisi pasien sekarang sedang kritis dan harus dipindahkan ke ruang ICU."Fajri pun dipindahkan keruang ICU

Jihan melihat dari arah luar, jujur Jihan merasa trauma dengan tempat tersebut.

Marsya mendekati Jihan dan memeluknya.

"Gua tau lo pasti sedikit trauma kan?"tanya Marsya

"Gua nggak sanggup kalau harus kehilangan orang yang gua sayang untuk kedua kalinya."jawab Jihan

"Sekarang kita berdoa aja ya."ucap Marsya, Jihan menganggukkan kepalanya

"Jih lo ganti baju dulu sana, nih gua bawa baju ganti buat lo."Jihan pun mengganti bajunya

"Om sama tante pulang aja, biar Jihan yang jaga Fajri disini."ucap Jihan

"Kamu yakin?"Jihan menganggukkan kepalanya

"Kalau ada apa apa kabarin om sama tante ya."orangtua Fajri pergi meninggalkan tempat

Begitupun Alka, Bunga, dan Marsya, mereka juga pergi meninggalkan tempat.

Sekarang tersisalah Jihan seorang diri disana.

"Ji lo harus kuat, gua yakin lo pasti bisa bertahan."ucap Jihan

"Gua nggak mau kehilangan lo."ucap Jihan lalu menangis

Sudah dua bulan Fajri mengalami koma, Jihan sangat merindukan sosok Fajri.

365 HARI (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang