Jam menunjukkan pukul 15.45 sekarang Arlan dan Aleysa sudah sampai di rumah yang akan mereka tempati mulai sekarang. Rumah itu bertingkat satu dengan pekarangan yang sedang dan dinding bercat warna putih.
"Lo mau dikamar yang mana?" Tanya Arlan sudah mendudukkan badannya di sofa.
Aleysa terdiam setelah itu dia menjawab "Aku di kamar atas aja,"
"Oke, gue ke kamar dulu, ah iya lo bebas mau ngapain aja nanti gue setiap bulan kirim uang di nomor rekening lo." setelah mengucapkan itu Arlan menarik kopernya yang berisi pakaiannya kedalam kamar.
"Kak Arlan kayaknya emang gak suka sama aku." Aleysa mendaratkan bokongnya di sofa. dia tidak masuk kamar atau sekedar merapihkan bajunya.
Aleysa termenung dia hampir meneteskan air matanya tapi cepat cepat Aleysa mengusapnya dengan kasar. Aleysa menghembus nafasnya dengan kasar setelah itu Aleysa menggeret kopernya kedalam kamar atas.
Saat sampai di kamar itu Aleysa menatap sekelilingnya yang bercat putih, Aleysa segera membereskan bajunya dan merapikan beberapa barang setelah selesai Aleysa kini sedang berada di balkon kamarnya disaat sore seperti ini sangat sejuk.
"Huh" Aleysa menghembuskan nafasnya.
"Ehh kak Arlan mau kemana?" Tanya Sleysa kediri sendiri.
Dapat Aleysa lihat dari atas sini Arlan sedang mengeluarkan motor sport miliknya, Setelah itu Arlan keluar dari pekarangan rumah.
"kak Arlan gak bilang sama aku mau pergi kemana, apa setidak pentingnya aku? Padahal aku istri kak Arlan sekarang," Ucap Aleysa sedih.
Aleysa kini menatap langit sore yang begitu indah dari atas balkon ini, angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya yang cantik, matanya terpejam menikmati setiap hembusan angin.
Tak terasa hari sudah semakin gelap dan Aleysa masih enggan untuk beranjak dari balkon kamarnya, Saat Aleysa ingin beranjak dari situ dia mendengar suara motor sport milik suaminya dengan segera Aleysa menatap kebawah dan benar saja Arlan sedang memarkirkan motornya di garasi.
"Kira-kira kak arlan habis dari mana yah?"
Aleysa masih menatap kebawah saat ini Arlan sedang membuka pintu setelah itu dia masuk, Aleysa yang melihat itu buru buru langsung melangkah dan masuk kedalam kamarnya.
Saat Aleysa menuruni anak tangga terakhir dia bisa melihat suaminya itu yang sedang membuka pintu kamarnya."Kak?!" panggil Aleysa.
Arlan berbalik menatap Aleysa dengan pandangan bertanya "hmm?" gumamnya.
"Habis dari mana?"
Arlan menaikkan sebelah alisnya "Siapa lo? Kepo betul dan juga bukan urusan lo!" Jawabannya ketus.
Aleysa terdiam mendengar ucapan sang suami tapi dia malah tersenyum "kakak mau makan? Aleysa masakin ya?" Aleysa mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLAN
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Anda ingin plagiat? il tuo cervello è solo per la visualizzazione? Translate: ( Otak anda hanya untuk pajangan? ) -- Singkat saja cerita ini. Menceritakan tentang Sulthan Arlan Damarez ketua geng motor RAVLOSKA, yang d...