Sudah seminggu kejadian dimana Arlan terlibat permasalahan dengan adik kelasnya dan saat itu pula Arlan mendapatkan skorsing selama 3 hari dan baru kemarin Arlan masuk kembali ke sekolah.
Saat itu Aleysa merasa bersalah kepada Arlan tapi Arlan mengatakan jika ia emang tulus bantuin Aleysa. Sejak kejadian itu pula Aleysa selalu di awasi oleh pria berbaju hitam. Sudah jelas jika itu ulah Arlan.
"Kar, kenapa sih lo gak pernah ajak kita main ke rumah lo? Penasaran tau!"
Uhuk
Alaskar yang mendengar ucapan Elvan ke selek cilok yang dirinya makan. Cepat-cepat Alaskar mengambil air minum dan meminumnya.
"Gue setuju sama Elvan." Arlan ikut menimpali ucapan Elvan.
Saat ini mereka ber empat sedang nongkrong di warjung alias warung ujung. Bukan pulang ke rumah masing-masing, tapi mereka malahan nongkrong tidak jelas di sana.
"Udah gue bilang kan? Emak gue galak, kalian mau kena omel emak gue?" Alaskar membalas ucapan Arlan dan Elvan.
"Galak atau alasan lo aja?" Gema menaikkan satu alisnya, Apalagi saat Gema menangkap raut gugup Alaskar.
"Ya kali! Seriyus syumpah! Gue gak boong, emak gue galak." Alaskar masih kekeuh.
"Terus kapan lo mau ngajak kita main ke rumah lo? Gue juga pengen liat gimana bentukkan emak lo."
"Ehh asu ya lo Pan!" Alaskar menunjuk Elvan dengan berapi-api, "ya kali bentukkan elahh." Alaskar merenggut kesal.
Elvan cengengesan, "Ya intinya gue pengen akrab juga sama emak lo. Terakhir kali gue liat, waktu pengambilan raport dulu."
"Kapan-kapan deh." Akhirnya Alaskar mengalah.
"Yang lo maksud kapan-kapan itu kapan?" Gema menaikkan satu alisnya.
"Y--aaa nanti juga gue ajak kalian main ke rumah gue." Alaskar terlihat gugup saat mata tajam Gema menghunus kearahnya.
Gema berdecak dan melanjutkan menghisap nikotinnya, Sambil menaikkan satu kakinya di atas meja.
"Gak sopan lo Gem!" Arlan menarik kaki Gema dari atas meja, Tapi tak urung Gema menurut. "Siapa lo?" Gema menatap Arlan tajam, "Hilang ingatan?" Arlan ikut menatap Gema yang berada di sampingnya.
"Ck"
"Njir gue liat lo berdua, ngeri-ngeri sedep." Elvan cengengesan saat di tatap tajam oleh Arlan dan Gema.
"Mang pesan es teh jus," Alaskar memanggil kang warung, untuk memesan es teh jus, minuman dengan harga serebu yang di serbu anak sekolah, seperti dirinya.
Mang Acoy, yang merupakan pemilik warung yang berada di bagian pojok SMA KORDOVA, mengacungkan jari jempolnya kearah Alaskar.
Warung mang Acoy memang dekat dengan rumahnya, hanya sekitar 2 meter sampai di tempat tinggalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLAN
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Anda ingin plagiat? il tuo cervello è solo per la visualizzazione? Translate: ( Otak anda hanya untuk pajangan? ) -- Singkat saja cerita ini. Menceritakan tentang Sulthan Arlan Damarez ketua geng motor RAVLOSKA, yang d...