Aleysa membuka matanya saat sinar matahari terkena wajahnya, Aleysa menyipitkan matanya lantaran silau. Aleysa menguap lebar dan menggaruk kepalanya, rambutnya acak-acakan seperti gembel.
"jam berapa sekarang?" Aleysa menatap kearah jam dinding yang tertempel di dekat meja belajarnya, 05.36.
Aleysa bangun dari tidurnya, dia membuka pintu kamarnya dan menuju dapur. masih dengan piyama bergambar pikachu Aleysa mulai memasak untuk dia dan Arlan.
Sudah selesai dengan acara masak memasaknya, Aleysa dengan segera naik keatas, ke kamarnya.
Aleysa mandi dan menggunakan seragam sekolahnya, dia menata rambutnya yang pendek itu.Sudah rapih, Aleysa menyambar tasnya dan turun kebawah. tujuannya saat ini membangunkan Arlan dan menyuruhnya untuk mencoba masakan Aleysa.
Saat Aleysa hendak mengetuk pintu kamar Arlan, pintu kamarnya sudah terbuka terlebih dahulu dari dalam. ya siapa lagi jika itu bukan Arlan.
"emmm, itu tadi Aleysa mau bangunin kakak,"
"Oh"
Setelah itu Arlan melangkah hendak membuka pintu utama, tapi suara Aleysa menghentikan langkahnya.
"Kak?"
"Kenapa?" Arlan membalikkan badannya dan menatap Aleysa yang sedang menautkan jemarinya.
"Aku udah masak, makan dulu kak,"
Arlan terdiam, "gue gak lapar."
"Kenapa? Padahal kak Arlan pagi ini belum makan kan?" Masih di tempat yang sama, Aleysa menatap kearah Arlan.
"Tuli lo?"
"Enggakk!" Cepat-cepat Aleysa menggelengkan kepalanya, "tapi aku udah masak, sayang kalo gak di makan," lanjutnya.
"Suruh siapa masak? Ya udah lo yang makan!"
Jleb
"Kalo mau bareng gue buruan! Kalo lama gue tinggal!" setelah itu Arlan melenggang pergi meninggalkan Aleysa yang masih terdiam akan ucapan Arlan.
Aleysa menghela nafas, niatnya dia mau menjadi istri yang baik. Aleysa melirik kearah meja makan, di atas meja makan tersebut ada beberapa makanan yang Aleysa masak dan dua gelas susu, sepertinya makanan itu akan terbuang.
"Mau bareng gak?!" Tiba-tiba suara Arlan masuk ke pendengaran Aleysa. dengan segera Aleysa berlari keluar tak lupa ia juga mengunci pintu. langsung saja Aleysa berdiri di samping Arlan yang sudah menaiki motornya siap untuk lepas landas.
"Naik!"
dengan segera Aleysa menaiki motor Arlan, tangannya bertumpu di pundak Arlan. setelah sudah pas dengan duduknya Arlan langsung melajukan motornya.
Pagi hari ini sangat cerah Aleysa menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajahnya. Aleysa melihat sekelilingnya banyak pengendara lain yang beriringan ataupun di belakang dan di di depan. mungkin untuk bekerja ataupun keperluan lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLAN
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Anda ingin plagiat? il tuo cervello è solo per la visualizzazione? Translate: ( Otak anda hanya untuk pajangan? ) -- Singkat saja cerita ini. Menceritakan tentang Sulthan Arlan Damarez ketua geng motor RAVLOSKA, yang d...