Malam sudah menyelimuti langit dihiasi oleh bintang dan bulan. Di mall saat ini sangat ramai padahal saat ini malam senin. Arlan dan Aleysa serta ketiga teman Arlan baru saja selesai melihat bioskop. Mereka berjalan beriringan.
Alaskar dan Elvan jalan terlebih dahulu, dibelakangnya ada Arlan dan Gema serta Aleysa yang masih mengikuti Arlan dari belakang. Aleysa selalu menundukkan wajahnya, ia takut ada yang melihatnya berada diantara anak RAVLOSKA.
Tiba-tiba Alaskar berjalan sempoyongan seperti orang mabuk padahal mereka tidak mabuk dan menikmati film action tadi. Elvan yang melihat itu menepuk bahu Alaskar. Aleysa masih memerhatikan mereka, Alaskar dan Elvan.
"Kenapa?" Tanya Elvan khawatir, Gema juga ikut mendekati mereka berdua, di susul Arlan dan Aleysa, jarak dari posisi mereka dengan yang tadi sekitar 5 langkah.
"Kar kenapa?"
Tak ada jawaban dari Alaskar.
"Kesurupan reog ya lo?"
Tiba-tiba Alaskar menggeleng, Lantas ia memperhatikan wajah temanya yang khawatir. Alaskar sudah tertawa di dalam hati melihat pemandangan ini.
"Lemes bestihh, liat bioskop gak sama ayang." ucap Alaskar dari sekian purnama. Setelah itu ia tertawa ngakak.
Arlan, Elvan dan Gema mendengus dan berdecak. Mereka kena tipu oleh Alaskar kampret. Dasar jomblo! Gak deng Alaskar gak jomblo ceweknya banyak.
"Prik!" Gema sudah menjitak kepala Alaskar, Alaskar yang dijitak pun mengaduh kesakitan dan meminta berhenti. Soalnya Gema menjitaknya tidak sekali ataupun dua kali tapi terus menerus.
Aleysa yang melihat itu menghela nafasnya. Ia kira anak RAVLOSKA kejam dan tak suka bercanda, setiap ke sekolah yang selalu tertawa juga hanya Alaskar. Yang lain mah pada alim apalagi Elvan si ketua Osis. Gema yang tiap hari tidak banyak bicara, bisa di kategorikan jika Gema setiap harinya Sariawan. Dan Arlan yang hanya acuh tak acuh, jika itu bukan urusannya.
"Ayang lo kan banyak Kar." Arlan merasa aneh ketika Alaskar bilang tidak punya ayang, biasanya Alaskar tidak pernah absen memiliki pacar.
"Lemes, baru kemarin gue putusin,"
Mendengar ucapan Alaskar yang absurd tentu saja membuat emosi naik. Dia yang putusin dia yang berlagak seolah dia yang di putusin ayang. Ckckck.
"Tersenyum seperti logo kumon," Elvan tersenyum dengan pasrah.
"Btw jasa santetnya qaqak," Arlan ikut-ikutan. Aleysa yang melihat itu mengernyitkan alisnya, ia kira Arlan tidak pernah bercanda, tapi nyatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLAN
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Anda ingin plagiat? il tuo cervello è solo per la visualizzazione? Translate: ( Otak anda hanya untuk pajangan? ) -- Singkat saja cerita ini. Menceritakan tentang Sulthan Arlan Damarez ketua geng motor RAVLOSKA, yang d...