5 - Balapan (Sudah direvisi)

1.1K 65 1
                                    

Saat ini jam menunjukkan pukul 23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini jam menunjukkan pukul 23.15. Arlan sudah rapih menggunakan hoodie hitam dan celana hitam yang robek-robek di bagian lutut, dengan segera Arlan membuka kamarnya. saat ini Aleysa sudah tidur setelah tadi menonton tv dengannya.

Arlan membuka pintu utama, setelah itu dia mengunci pintu tersebut. langsung saja Arlan berjalan kearah garasi. Arlan mengambil motor sport kesayangan, Arlan tak menghidupkan motor itu di sana dia takut Aleysa bangun dari tidurnya. bukan apa-apa dia takut Aleysa memberi tahu ke bundanya. Bundanya kan galak.

Tak tahu saja Aleysa yang sedari tadi tidak tidur dan berdiri di balkon kamarnya sedang memperhatikan Arlan yang menuntun motornya sampai gerbang.

Arlan menghidupkan motornya dengan segera dia menancapkan gasnya. jalanan sepi mungkin hari sudah semakin malam, bermenit-menit berlalu Arlan akhirnya sampai di area balapan. anak-anak Ravloska sudah sampai, sebagian ada yang tidak datang.

"Wihhh bos kita udah kece!" Alaskar yang paling kencang saat Arlan datang, Arlan yang di puji oleh Alaskar tersenyum bangga.

"Gimana Ar? Udah siap?" Gema bertanya.

Arlan mengangguk pertanda dirinya sudah siap. Arlan melirik kearah sekitar banyak manusia yang sedang menanti acara ini, gimana tidak menanti! Ketua geng motor terbesar di kota Jakarta ini akan bersaing kembali.

"Bagus!"

"Gue denger ketua tappos udah pulang dan dia sekarang dateng." Elvan tiba-tiba datang sambil membawa kopi hitam di tangannya dan mendudukkan tubuhnya di samping Arlan.

"Kata siapa lo?" Arlan menatap Elvan yang sedang menghisap nikotin dengan nikmat.

"Gue denger dari Rey tadi,"

Arlan menaiki satu alisnya, "Rey yang pintar atur strategi setelah Gema?" ujarnya.

"Hmm." Elvan hanya berdehem.

"Nama ketuanya siapa sih?" Alaskar yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan antara Arlan dan Elvan angkat bicara.

"Melandri? Kalo gak salah?" Bukan Elvan yang menjawab, tapi Fema yang tadi anteng dengan gamenya ikut bicara.

"Nah iya kalo gak salah,"

"Gue gak tau mukanya kayak gimana."

"Bang Ar?"

Arlan menengok kearah sumber suara, terlihat adik kelasnya lebih tepatnya dia sudah menjadi anggota Ravloska menghampiri mereka.

"Kenapa Rey?" Ya itu Rey, cowok yang sempat mereka omongkan.

"Ketua Tappos udah dateng."

"Udah? Lo liat mukanya gak?" Gema berturut-turut bertanya.

"Enggak dia tadi pake masker, gak keliatan mukanya."

Yang lain menganggukkan kepalanya.

Tiba-tiba segerombolan cowok seusia mereka menghampiri mereka, penonton sudah heboh melihat apa yang akan terjadi beberapa jam bahkan menit ke depan.

ARLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang