22 - Ada apa dengan Rini?

930 66 4
                                    

"Brak"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Brak"

Perhatian seluruh murid teralihkan pada seorang cewek yang memukul meja di hadapan Aleysa dengan kencang. Tentu saja perbuatan cewek tersebut membuat Aleysa terkejut termasuk Mbam yang berada di samping Aleysa.

"Kenapa?" Tanya Aleysa bingung, baru juga Aleysa ingin ke kantin tapi Rini datang ke kelasnya bersama dua temannya.

Rini berdecih dan menatap Aleysa tajam. Oh jangan lupakan dengan kedua tangan yang melipat di depan dadanya.

"Kenapa lo bilang?!" Rini menaikkan suaranya, tentu membuat kelas yang tadinya ricuh karena bel istirahat sudah tiba, kini hening. Mereka tidak ada yang berani dengan Rini. Selain Rini itu tukang labrak, Rini juga pacar dari ketua Ravloska. Jadi hal itu semakin membuat Rini besar kepala dan berkuasa di sekolah ini.

"Ya bener dong, Aley jawab gitu." Mbam yang masih duduk di samping Aleysa pun ikut bicara.

Mata Rini melirik kearah Mbam, "Mending diem deh lo! Gue gak ada urusan sama lo!"

"Anjirr"

"Ada apa?" Aleysa masih bertanya apa maksud Rini.

"Sikat aja sih Rin!" Melda yang notabenya teman Rini ikut mengompori.

"Iya tuh." Ucap Aera.

"Bisa di bicarin baik-baik gak?" Aleysa merasa risih karena semua perhatian menatap kearah mereka.

"Siapa lo?! Berani-beraninya nyuruh gue?!"

Aleysa meringis, sumpah demi adudu yang kepalanya kotak, Aleysa tidak pernah ada di posisi seperti ini.

"Liatin aja ley." Mbam menyarankan dan di jawab anggukkan kepala oleh Aleysa.

"Lo keliatannya aja anak baik-baik tapi ternyata pelakor!" Rini masih berdiri di hadapan Aleysa.

Semua orang yang ada di kelas tentu saja terkejut. Setau mereka Aleysa tidak pernah dekat dengan laki-laki, ya kecuali Mbam sih.

"Apa maksud kamu Rini?"

"Halah pura-pura bego. Gara-gara lo Arlan kurang perhatian sama gue, dan biasanya di malam Minggu kita jalan Sekarang enggak! Dan itu gara-gara lo!" Ucap Rini menggebu-gebu.

"Lo nikah sama Arlan karena hamil di luar nikah kan?!" Lanjut Rini yang sukses membuat semua murid tidak percaya.

Aleysa menggeleng dengan keras, dengan mata yang berkaca-kaca. Apa apaan ini! Mana mungkin dirinya hamil diluar nikah. Itu bukan dirinya sama sekali!

"Ley?" Mbam menoleh kearah samping yang terdapat Aleysa yang memandangnya dengan mata yang berair.

Lagi, aleysa menggeleng, "A-aakku m-" ucapan Aleysa terpotong oleh ucapan Rini.

"Halah covernya doang yang baik eh dalemnya belum tentu baik." Lagi-lagi Rini yang membuat semua orang semakin percaya.

"Upss lontehh."

ARLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang