10 - Terungkap (Sudah direvisi)

1K 58 2
                                    

Saat ini anggota Ravloska sedang berkumpul di markas mereka, setelah pulang sekolah mereka tidak langsung pulang melainkan berkumpul seperti saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini anggota Ravloska sedang berkumpul di markas mereka, setelah pulang sekolah mereka tidak langsung pulang melainkan berkumpul seperti saat ini. Di markas ini terdapat beberapa kamar untuk anak Ravloska yang menginap. Di ruang tamu terdapat tulisan Ravloska yang disisi kanan kirinya ada seperti sayap dan diatasnya terdapat mahkota.

 Di ruang tamu terdapat tulisan Ravloska yang disisi kanan kirinya ada seperti sayap dan diatasnya terdapat mahkota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terluka tapi tak berdarah..." Elvan mulai bernyanyi menggunakan botol Aqua bekas dia minum sebagai mic.

Anak Ravloska mendengarkan nyanyian Elvan yang pales. ada juga yang asik dengan dunia masing-masing contohnya Arlan yang tak tertarik sedikitpun.

"Ajarkan aku cara tuk melupakanmu..." Lanjut Elvan sambil menghayati nyanyiannya.

"Suara lo kayak kaleng rombeng, mending diem deh pan," Alaskar yang sedang main catur dengan salah satu anggota Ravloska kesal dengan tingkah Elvan yang mentang-mentang menggelar predikat sadboy.

Elvan akhirnya duduk di samping Arlan yang sedang memainkan hpnya.

"Ck hidup gue gini-gini terus perasaan, selain gak bisa move on."

"Mau mengubah nasib? Biar hidup lo lebih menantang gitu." Elvan melirik kearah Alaskar. Alaskar yang melihat Elvan mendesah pun lantas berdiri dari duduknya. Membuat penghuni markas Ravloska tersentak lantaran mendengar suara kursi terjatuh.

"Kaget goblok!" gema menempeleng kepala Alaskar yang memang duduk disampingnya.

"Ehehehe, minta sorry?" ucapnya sambil membungkukkan badannya. Yang dibalas dengan dengusan dari mereka.

"Mau tau gak Pan?"

"Ogah, saran dari lo gak bermanfaat pasti." jawab Elvan sambil melepaskan rangkulan dari Alaskar.

"Ck, terserah,"

"Ar?" tiba-tiba Gema memanggil Arlan yang tidak terganggu oleh apapun akhirnya menoleh kearah Gema. Arlan menaikkan satu alisnya.

"Nih," gema menyodorkan hpnya kearah Arlan. Arlan mengambil dan melihatnya.

"Geser,"

Yang lain di buat penasaran apa yang sang bos mereka lihat. Dapat Arlan lihat di hp Gema terdapat dirinya yang membonceng Rini dan di Poto selanjutnya giliran ia yang membonceng Aleysa.

ARLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang