29 - masih dengan rasa bingung.

997 70 17
                                    

SMA KORDOVA gempar dengan kedatangan murid baru, Apalagi murid baru ini adik dari sang wakil RAVLOSKA. Banyak yang tak menyangka jika Gema mempunyai seorang adik perempuan yang begitu lucu. Sebagian siswa di sana ingin mendekati adik Gema ini, tapi saat melihat tatapan tajam dari Gema seketika semuanya kicep.

"Cuma gara-gara adik lo masuk SMA sini, semuanya pada heboh. Kenapa dah?" Elvan meraup wajahnya dengan frustasi, padahal kan yang menjadi bahan perbincangan bukan dirinya. Tapi kenapa dia sendiri yang frustasi?

"Biasalah Pan, banyak yang ngira Gema anak tunggal." Ucap Arlan sambil menyeruput kopi hitam yang Arlan pesan tadi.

"Apalagi Ellya cantik dan kiyowok." Sambung Alaskar cengengesan saat di tatap tajam oleh Gema.

"Baru aja mau gue gebet, eh malahan jadi begini," Keluhan Elvan.

Lagi dan lagi Gema menatap tajam Elvan tapi kali ini tidak di hiraukan oleh Elvan. Gema menghela nafasnya dengan kasar. Ini yang sedari dulu dia sembunyikan, jika Gema mempublikasikan adiknya pasti akan jadi seperti ini. Selain itu Gema juga takut jika tiba-tiba musuhnya tau, apalagi Ellya ini terlalu polos untuk umurnya yang sudah 17 tahun.

"Sekarang adek lo mana?" Pertanyaan dari Arlan membuat Gema menengok kearah Arlan.

"Lagi di kelas mungkin," jawab Gema enteng.

"Goblok banget lo tai, kasian adik lo kan kayak bocah." Ucapan dari Elvan seketika membuat Gema tersadar.

Dengan gerakan kilat Gema berdiri dan hendak keluar kantin untuk menjemput Ellya. Tapi saat berbalik mata Gema menangkap sosok Ellya yang sedang bercanda dengan Aleysa serta Laras?

"Sejak kapan mereka bertiga dekat kayak gitu?" Pertanyaan dari Alaskar membuat mereka berempat mengangguk setuju.

Mereka bertiga, Aleysa Laras Ellya menghampiri Arlan ddk. Ellya langsung saja menerjang Gema dengan pelukan. Gema yang mendapat pelukan tiba-tiba seperti ini tidak aneh lagi, karena adiknya memang seperti bocah.

Arlan masih menatap kearah Aleysa yang berdiri kikuk di sana. Aleysa terlihat malu, Ellya yang sudah bersama Gema dan Laras yang sudah di tarik oleh Alaskar serta bacotan yang keluar dari mulut mereka berdua.

Arlan berdehem, mengode ke Aleysa supaya mendekat. Tapi memang dasarnya saja jika Aleysa tidak pekaan hanya diam berdiri seperti orang linglung. Arlan berdecak dengan malas, akhirnya Arlan berdiri dari zona nyamannya dan menghampiri Aleysa.

Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, apalagi setelah rumor saat itu jika Aleysa sudah menikah dengan Arlan. Tapi memang benar jika rumor Arlan dan Aleysa sudah menikah.

"Udah makan?" Arlan menarik tangan Aleysa dan mendudukkan Aleysa di kursi sampingnya.

Aleysa menggeleng pertanda dirinya belum makan. Arlan mengangguk tanda mengerti, Arlan memanggil ibu kantin dan memesan bakso satu mangkok.

Kini hanya Elvan yang sendirian, Elvan mendengus dengan kasar dan menatap jengah kearah teman-temannya.

"Brengsek ya lo pada, cuma gue doang gak ada pasangan." Elvan musuh-musuh sendiri.

Arlan melirik kerah Elvan sekilas. Padahal Gema juga tidak mempunyai pasangan, cuma hanya ada Ellya.

"Kasian bet bestie gue," Alaskar terkekeh.

"Sejak kapan kalian berdua dekat?" Pertanyaan dari Arlan mengalihkan semua atensinya kearah Alaskar dan Laras.

Alaskar tertawa di buat-buat dan Laras yang sudah gelagapan. Entah hal apa yang mereka sembunyikan yang pasti itu membuat mereka terheran.

Saat Alaskar hendak menjawab pertanyaan dari Arlan, tiba-tiba Rini datang dan langsung menarik Aleysa berdiri setelah itu Rini langsung menampar pipi Aleysa yang mulus itu.

ARLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang