0.7 [Hot]

7.3K 777 9
                                    

Allo! Hope you enjoy! Happy reading, guys!

Makasih buat kalian yang bersedia meluangkan waktu untuk mampir dan baca ceritaku. Semoga betah sampai akhir.

Jangan lupa vote, komentar, dan bantu share cerita ini ke teman-teman kalian. Biar ramai.

Sekian ….

*****

Chiyo mengaduh saat tubuhnya jatuh tersungkur setelah bertubrukan dengan seseorang. Chiyo mendongak, lalu matanya membelalak tidak percaya.

"Kau pasti Chiyo? Yang mengirimiku surat melalui Pangeran Hendrick?" Itu Fedro, dia mengulurkan tangannya. Membantu Chiyo berdiri, membuat si gadis kecil tersipu malu.

"Kau sangat kecil, Gadis Muda." Hendrick berkata dengan wajah datar. Matanya melihat penampilan Chiyo. "Dan kau ingin menjadi pelayanku? Apa niatmu sebenarnya?"

Fedro mengingat sesuatu yang membuat kepalanya berdenyut selepas membaca surat dari Chiyo. Gadis ini berbahaya, penuh sarat kelicikan dan misterius.

Seorang pengamen jalanan—Hendrick menyebutnya gelandangan—yang bisa menaklukkan dua orang penting di kerajaan selain Raja. Dilihat sekilas, dia tidak jauh berbeda dengan anak seusianya. Tetapi, gaya bicara, pembawaan, serta keberaniannya menantang Hendrick dan Fedro secara langsung tiada duanya. Tidak ada gadis bangsawan manapun yang berani menantang dua pria itu secara langsung, bahkan mungkin tidak ada yang berpikir untuk membuat masalah dengan mereka.

Tetapi … Chiyo berbeda.

Siapa sebenarnya dia? Fedro menerka-nerka.

Fedro mengajak Chiyo masuk ke ruang pribadinya. Tidak mungkin mereka berbincang di koridor yang memperbesar kemungkinan adanya penguntit yang mencuri dengar.

"Jadi, apa maumu? Kau jelas ditolak untuk menjadi seorang pelayan. Aku tidak mempekerjakan anak kecil."

Chiyo menunduk, berpikir. "Bagaimana jika aku menjadi anak angkatmu?" pinta Chiyo dengan entengnya. Dia mendongak, menatap Fedro penuh puja. Ketampanan mutlak yang tiada tandingannya, Chiyo terpesona.

Netra abu-abu milik Fedro menatap Chiyo tajam. "Kau gila?!" pertanyaan menohok dan frontal.

"Aku sedang tidak ingin memiliki seorang anak!" Fedro menolak. Lagipula, dia masih terlalu muda. Dia masih remaja.

Chiyo murung seketika. "Tuan Fedro, apa Anda tidak kasihan kepada saya? Saya yatim piatu, diadopsi, lalu dibuang lagi, berakhir menjadi pengamen jalanan. Saya hanya ingin merasakan rasa sayang dari seseorang yang bisa disebut keluarga oleh saya." Chiyo mendramatisir. Memasang wajah menyedihkan, berupaya mendapatkan simpati dari Fedro.

Fedro terdiam, hatinya tercubit. Sedikit rasa kasihan muncul. "Tapi tetap saja aku tidak bisa menjadikanmu anak angkatku. Tidak semudah itu."

"Kenapa?" tanya Chiyo lirih.

"Aku terlalu muda. Ayahku jelas menentangnya," kata Fedro.

Perbincangan mereka terhenti sejenak ketika pelayan datang mengantarkan teh. Setelah pelayan pergi dan menutup pintu, perbincangan mereka berlangsung kembali.

"Memang umur Anda berapa, Tuan?"

"Tujuh belas tahun," jawab Fedro dengan entengnya. Dia menyesap teh kesukaannya, matanya melirik Chiyo yang ikut menyesap teh dengan anggun.

Diam-diam dia tersenyum. Heh? Tidak buruk juga, pikir Fedro.

"Tidak masalah, aku tetap ingin menjadi anak angkatmu!" Chiyo mendesak. Dia menaruh cangkir di atas meja.

"Ayolah Tuan, Anda tidak kasihan kepada saya? Saya tidak terlalu memalukan untuk dijadikan anak angkat. Saya cantik, manis, imut, sopan, tidak banyak tingkah, saya juga memiliki suara emas. Anda tidak akan menyesal!" Chiyo mempromosikan diri.

Fedro menggeleng gemas. "Justru itu! Kau lebih pantas menjadi adikku daripada anakku!" ujar Fedro sebagai balasan.

Chiyo terdiam. "Adik?"

Fedro mengangguk. "Berapa usiamu?"

Chiyo mengetuk dagu. Berapa ya kira-kira usianya? Asal menjawab tidak masalah, bukan?

"Sepuluh tahun," jawab Chiyo asal.

Fedro berkedip. "Bukannya enam tahun?"

Chiyo menggeleng. Dia sendiri tidak tahu.

Fedro memijit pelipisnya. Belum pernah dia alami kejadian seperti ini sebelumnya. Seorang anak gadis mengirimi sebuah surat yang membuatnya pusing, melamar pekerjaan, setelah ditolak memohon agar dijadikan anak angkat. Apa maksudnya?

"Saya tahu sebentar lagi pesta debutante Anda akan dilaksanakan," kata Chiyo mengalihkan topik.

Fedro mengangguk membenarkan. "Satu bulan mendatang."

"Di acara itu, pasti akan ada banyak gadis bangsawan yang berusaha mencuri perhatian Anda, ingin dijadikan pasangan. Tebakan saya benar?" Chiyo tersenyum saat Fedro lagi-lagi mengangguk.

"Anda tahu bagaimana cara untuk mengusir gadis-gadis pengganggu itu agar tidak mengusik Anda, Tuan?" Kali ini Fedro menggeleng.

Chiyo merekahkan senyum, penuh arti. "Jadikan saya anak angkat Anda, sudah pasti satu per satu dari mereka akan hengkang dengan sendirinya. Saya akan dengan senang hati membantu Anda mengusir mereka," kata Chiyo. "Dengan halus maupun kasar," lanjutnya mengakhiri kalimat.

Fedro tercengang.

Gadis ini … tidak bisa dibiarkan! Dia aset berharga.

Fedro berdiri, dia berpindah tempat ke samping Chiyo. Chiyo sontak dilanda kegugupan, aroma parfum Fedro tercium jelas dari jarak dekat. Chiyo dibuat mabuk tanpa sadar.

"Apa keuntungan lain jika aku mengadopsimu, Gadis Muda?" tanya Fedro. Dia tidak mau melakukan sesuatu yang tidak menguntungkan dirinya sendiri.

Chiyo berdehem, menetralkan raut wajah. "Saya akan mengabdikan diri kepada Anda, saya siap menjadi anak, pelayanan, sekaligus tangan kanan Anda, Tuan."

Fedro mengangkat sebelah alisnya. "Kau yakin?"

Chiyo mengangguk. "Dan yang terpenting, saya akan membantu Anda membatalkan rencana pertunangan Anda dengan Putri Duke Axelo. Saya tahu Anda tidak menyukainya."

Kali ini Fedro tidak bisa lagi untuk menolak, rasa penasarannya pun semakin besar kala mengingat sesuatu.

"Bagaimana bisa kau tahu tentang pertunangan yang bahkan belum dipublikasikan ke media massa?"

Chiyo tersenyum penuh kemenangan. "Itu rahasia perusahaan, Tuan."

[To be continued ….]

Chiyo pegang kartu As si MC, sok-sokan main rahasia-rahasia lagi.

Follow for support:
Wattpad: @MeRaa-
Instagram: @jst.sweetch (Sweetcho)

Next?

See you next chapter!

With love,
Me Raa

Hot Daddy, Take Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang