2.9 [Started]

3.1K 404 2
                                    

Allo! Hope you enjoy! Happy reading, guys!

Makasih buat kalian yang bersedia meluangkan waktu untuk mampir dan baca ceritaku. Semoga betah sampai akhir.

Jangan lupa vote, komentar, dan bantu share cerita ini ke teman-teman kalian. Biar ramai.

Sekian ....

*****

Adeline menatap cemas roti gosong di hadapannya. Dia diminta memakannya?

Adeline meneguk ludah, matanya menatap Chiyo yang mengangguk dengan senyum manis, kemudian beralih pada Fedro yang acuh tak acuh.

"Aku harus memakannya?" tanya Adeline sekali lagi.

Jelas saja Adeline ragu, pasalnya makanan yang dihidangkan Chiyo adalah sebuah roti yang bisa dibilang tidak layak makan. Katanya, itu hasil dari kelas memasak Chiyo. Betapa tidak berbakatnya Chiyo di bidang masak-memasak, dan kali ini Adeline menjadi target.

Chiyo yang pada dasarnya jahil dan tidak menyukai Adeline—dianggap menjadi pengganggu di hubungan duo hot daddy-nya— tidak segan berbuat, membuat calon tunangan Fedro kesal.

Adeline dan Fedro belum benar-benar resmi bertunangan. Masih menjadi calon, dan Adeline melakukan tahap pendekatan, untuk mengakrabkan diri dengan Fedro. Rupa-rupanya dia tidak disambut dengan ramah.

Adeline mengumpat dalam hati. Jika saja tidak mengingat ada Fedro di dekatnya, dia pasti akan memberi pelajaran kepada Chiyo.

Chiyo berlagak melas. "Kau tidak ingin memakannya? Padahal aku sudah berusaha keras membuatkan secara khusus untukmu." Chiyo menunduk sedih.

Adeline bergidik. Dirinya merasa ditatap tajam, dan benar saja, ketika menoleh ke kiri dia melihat Fedro melirik tajam padanya. Adeline menelan ludah. Demi apapun, setampan-tampannya wajah Fedro, tetap saja terlihat menakutkan bila seperti ini.

Baiklah, demi mendapatkan hati Fedro, Adeline akan melakukannya. Mengalah untuk saat ini adalah pilihan yang tepat. Mungkin saja Chiyo hanya menguji ketahanannya menghadapi sikap jahil sang calon anak angkat.

Adeline yakin, ini hanya sementara. Chiyo nantinya akan lelah dengan sendirinya ketika Adeline tidak melakukan perlawanan.

Dia memang tidak menyukai Chiyo, tetapi mengingat Chiyo adalah anak angkat dari Fedro, mau tidak mau dia harus turut menjinakkan gadis kecil itu. Ya, jika Fedro sudah jatuh di tangannya suatu hari nanti, mudah saja dia akan menyingkirkan Chiyo.

"Baiklah." Adeline menghela nafas.

Chiyo tampak antusias ketika tangan Adeline terulur ragu mengambil sepotong roti. Tangan Adeline bergetar kala menyuapkan makanan itu ke dalam mulut.

Gigitan pertama, Adeline menguyah pelan. Hampir saja Adeline memuntahkan roti yang setengah hancur setelah dia kunyah. Demi apapun, rasa roti itu dominan pahit.

Adeline menelan roti dengan susah payah. Ini adalah penderitaan bagi seorang Adeline yang biasa dijamu dengan makanan-makanan mewah—semua bangsawan tentu mendapatkan kemewahan yang hampir sama. Tetapi, bagaimana bisa dia mendapatkan perlakuan seperti ini? Dijahili oleh seorang bocah, dan Fedro hanya diam, tidak tertarik.

Chiyo mati-matian menahan tawa. Chiyo dengan antusias bertanya. "Bagaimana rasanya?" tanya Chiyo dengan tidak berdosanya.

Adeline memaksakan senyum. "Enak, aku menyukainya." Dan Adeline berbohong.

Fedro berbalik menatap Adeline, membuat wajah gadis itu berubah drastis. Sumringah.

Mungkinkah Fedro mulai tertarik padanya?

Namun, wajah bahagia Adeline tidak bertahan lama ketika Fedro menyodorkan roti buatan Chiyo. "Habiskan jika kau suka. Aku dan Chi sedang tidak ingin makan roti."

Luntur sudah wajah sumringah Adeline. Tergantikan dengan wajah masam, dia tersenyum kecut. Ya, dia terlalu berharap. Tidak mungkin secepat itu meluluhkan hati batu Fedro.

Niat Adeline datang untuk masa pendekatan, bertegur sapa dan saling mengenal lebih dekat. Tetapi kenyataan berkata lain, jauh dari ekspektasi Adeline. Di sini, dia harus menerima penolakan halus dari dua orang di sampingnya.

Chiyo tertawa dalam hati, ini hanyalah awal.

Apapun akan Chiyo lakukan untuk membuat Adeline menyerah. Dia tidak akan membiarkan daddy-nya terjatuh ke tangan Adeline. Daddy-nya hanya untuk pangeran Hendrick, sesuai dengan alur asli cerita. Lagipula Chiyo sudah membuat janji untuk membantu pendekatan Hendrick terhadap Fedro.

Tetapi, ada satu hal yang membuat Chiyo merasa was-was terhadap Adeline. Gadis itu, kenapa rasanya sangat berbeda dengan Adeline yang ada di novel asli?

Adeline Amalia Axelo, apa yang Chiyo lupakan tentangnya?




[To be continued ….]

Adeline jadi bahan kejahilan Chi. Poor Adeline.

Follow for support:
Wattpad: @MeRaa-
Instagram: @jst.sweetch (Sweetcho)

Next?

See you next chapter!

With love,
Me Raa

Hot Daddy, Take Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang