2.3 [Debutante]

3.5K 458 14
                                    

Allo! Hope you enjoy! Happy reading, guys!

Makasih buat kalian yang bersedia meluangkan waktu untuk mampir dan baca ceritaku. Semoga betah sampai akhir.

Jangan lupa vote, komentar, dan bantu share cerita ini ke teman-teman kalian. Biar ramai.

Sekian ....

*****

Begitu sampai di kediamannya, Fedro dan Chiyo lekas bersiap-siap untuk acara debutante. Sisanya diserahkan kepada Alan, Lurius pun dibawa untuk mendapatkan perawatan medis.

Dikarenakan kediaman Duke sudah mulai kedatangan tamu— memang seharusnya acara sudah dimulai—Fedro dan Chiyo memutuskan untuk masuk lewat pintu belakang.

Fedro menggendong Chiyo, membawa gadis itu untuk bersiap. Apapun yang telah terjadi, Chiyo tetap harus mengikuti acara debutante Fedro, setidaknya dia harus ada ketika Fedro memperkenalkan sang anak angkat—yang tidak diketahui siapapun kecuali penghuni kediaman Duke Joseon, Hendrick dan Jun—kepada semua orang.

"Chi, bersiaplah. Daddy akan kembali ke kamar dan bersiap. Aku jemput ketika kau sudah siap," kata Fedro.

Sebelum pergi, Fedro menyempatkan untuk mengusap rambut Chiyo, juga mencium kening gadis itu. "Aku tau kau lelah, tetapi setidaknya ikuti acara ini, walaupun tidak sampai akhir, setidaknya kau ikut andil."

Chiyo mengangguk, dia tersenyum kaku. "Iya, Dad."

*****

"Kakiku benar-benar keseleo, Dad. Tetapi tidak masalah, Chi masih bisa berjalan walau pelan-pelan." Chiyo nyengir.

Chiyo tampak lebih segar, tidak lagi terlihat lesu, dia juga mulai kembali ceria. Hanya saja, kakinya yang keseleo sedikit menghambat pergerakannya.

Mereka berjalan beriringan menuju aula utama, dimana acara diadakan. Di sana, para tamu sudah menunggu kedatangan sang bintang acara kali ini, Joseon Fedro.

"Bagaimana keadaan Kakak Liu?" tanya Chiyo.

Fedro menoleh. "Maksudmu Riu? Dia sudah diobati, tetapi tidak aku perbolehkan mengikuti acara. Dia harus istirahat total selama beberapa hari, setidaknya sampai dia pulih."

Chiyo tersenyum sendu. "Aku ingin menjenguknya."

Fedro mengangguk. "Kau bisa melakukannya esok hari Chi."

Fedro dan Chiyo sampai di pintu aula utama, di sana ada dua penjaga yang lantas mengumumkan kedatangan Fedro.

Fedro menunduk, menatap Chiyo. "Chi, biarkan aku menggendongmu. Kakimu sakit, bukan?"

Chiyo menggeleng, enak saja! "Tidak, itu akan terlihat memalukan."

"Tapi jalanmu sangat lambat, tidak terlihat elegan."

Dan berakhir kedua orang itu melakukan perdebatan kecil di depan pintu aula, disaksikan dua penjaga yang hanya mampu menggeleng heran. Ketika pintu terbuka, Fedro langsung saja menggendong Chiyo ala bridal style, membuat gadis kecil itu memekik terkejut.

"Dad, di sini banyak orang!" bisik Chiyo penuh penekanan, malu bukan main ketika ratusan pasang mata menatap mereka dengan ekspresi terkejut.

Fedro menyorot lurus, ekspresinya datar. "Aku tidak peduli," balas Fedro berbisik.

Chiyo menghela nafas, kemudian dia mengalungkan tangannya di leher Fedro. "Terserahlah."

Mereka menjadi pusat perhatian, mendatangkan tanda tanya dan bisik-bisik di seluruh penjuru aula.

"Siapa gadis yang digendong oleh Tuan Fedro yang tampan?"

"Siapa gadis itu?"

"Astaga, putra Duke Joseon memang tampan."

"Bukankah Duke Joseon hanya memiliki satu putra, lantas siapa gadis itu?"

"Siapapun gadis itu, tapi lihatlah dia cantik."

"Ya, aku merasa dia sangat cocok dengan Tuan Fedro."

Baik Chiyo maupun Fedro mengabaikan bisik-bisik tersebut. Mereka mendengar, tetapi memilih abai.

Callisto naik ke atas panggung, memulai acara yang tertunda. Dimulai dengan sambutan, dan permintaan maaf atas pengunduran jam acara.

Keadaan tenang tidak berlangsung lama, terutama ketika Callisto mengumumkan identitas Chiyo, juga pertunangan Fedro dengan Adeline Amalia Axelo.

Tetapi, dibandingkan berita pertunangan, kenyataan mengenai Fedro yang telah memiliki seorang anak angkat jelas lebih mengejutkan.

Terutama, banyak pasang mata melihat sendiri kedekatan antara Fedro dan Chiyo. Padahal, jelas-jelas seluruh penjuru kerajaan pun tahu seperti apa seorang Joseon Fedro. Si pria dingin dan tidak tersentuh, yang haus darah dan tidak kenal ampun.

Tentunya itu menyorot perhatian, terutama oleh Adeline yang telinganya panas mendengar bisik-bisik para gadis mengenai Fedro.

Ada yang terang-terangan berkata menyukai Fedro, ada pula yang menyatakan bahwa Fedro lebih cocok dengan Chiyo, dan banyak lagi bisikan yang membuat Adeline dongkol bukan main.

Adeline memasang senyum palsu, dengan senyumnya dia menghampiri Fedro dan Chiyo yang tengah berbincang-bincang dengan Alan.

"Salam, saya Adeline Amalia Axelo, calon tunangan Anda, Tuan Joseon Fedro." Adeline membungkuk hormat.

Senyum Adeline luntur kala melihat tatapan aneh dari tiga orang di hadapannya, terutama dari Chiyo yang menggenggam erat tangan Fedro.

"Maaf … apakah ada sesuatu yang aneh dengan saya?"




[To be continued ….]


Adeline namanya keren ya, 3A.

Btw, di sini ada yang suka dengerin lagu Jepang? Author lagi demen banget sama lagu gimme gimme, ada yang tau?

Follow for support:
Wattpad: @MeRaa-
Instagram: @jst.sweetch (Sweetcho)

Next?

See you next chapter!

With love,
Me Raa

Hot Daddy, Take Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang