Allo! Hope you enjoy! Happy reading, guys!
Makasih buat kalian yang bersedia meluangkan waktu untuk mampir dan baca ceritaku. Semoga betah sampai akhir.
Jangan lupa vote, komentar, dan bantu share cerita ini ke teman-teman kalian. Biar ramai.
Sekian ….
*****
Joseon Fedro, dikatakan kejam, jelas iya. Dia sudah turun ke medan perang saat menginjak usia tiga belas tahun, terlalu dini untuk anak seusianya yang rata-rata masih sibuk belajar di akademi. Tetapi, Fedro berbeda. Kemampuannya sudah diasah sejak usia lima tahun, dia mendalami bidang yang tepat. Fedro menjadi kesatria di usia muda.
Fedro dikatakan memiliki pribadi yang dingin, tiada ampun, kejam dan jahat. Ya, itu yang banyak diketahui oleh orang-orang tentang calon panglima kerajaan. Kenyataannya, sikap Fedro tidak seburuk itu. Chiyo sendiri yang membuktikannya.
"Daddy, ayo kita menanam anggrek! Chi akhir-akhir ini membaca buku tentang cara menanam bunga itu!" Chiyo menunjukkan sebuah buku yang dia pinjam dari perpustakaan pribadi Fredo.
Chiyo baru saja menyelesaikan kelas tata krama, untung saja Chiyo mengingat detail-detail yang pernah dia baca di novel, alhasil kelas berlangsung dengan lancar. Chiyo mudah menangkap materi, membuat guru-guru privat yang mengajarnya senang dengan siswi ceria dan pandai sepertinya.
Fedro menghentikan langkah, berbalik dan bersitatap dengan Chiyo yang memakai dress berwarna kuning langsat.
"Maaf Chi, setelah ini aku ada rapat dengan Duke Joseon," jawab Fedro.
Chiyo tersenyum maklum, Fedro jelas sibuk. Permintaan Chiyo hanya akan membuat remaja super sibuk itu membuang waktunya sia-sia.
"Baiklah Dad, lain kali saja tidak apa!" Chiyo mengacungkan jempol. Fedro mengusap rambut Chiyo, kebiasaan yang akhir-akhir ini dia lakukan.
Chiyo senang Fedro mengusap kepalanya, dengan itu dia merasa Fedro berada di sisinya. "Semangat Dad, dan Chi menitip salam untuk Duke Joseon. Chi ingin lekas bertemu dengan beliau."
Fedro mengangguk. "Duke akan menemuimu setelah terbebas dari kesibukannya, Chi."
*****
Chiyo berbaring di atas ranjang. Matanya bergerak lincah membaca lembar demi lembar buku yang lagi-lagi didapat dari perpustakaan pribadi Fedro. Chiyo memiliki hobi membaca, segala macam buku dia baca asalkan menarik di matanya, termasuk buku sejarah kerajaan yang saat ini tengah dia baca.
Fokus Chiyo terganggu ketika mendengar langkah kaki seseorang. Belum sempat Chiyo bangkit dari posisi, sebuah tangan menggelitik pinggangnya. Chiyo memekik, antara terkejut dan merasa geli.
"Daddy, ini geli!" Chiyo berkata dengan nada manja. Tubuhnya tidak bisa diam, berusaha menghindar. Tangan Chiyo dengan sekuat tenaga menarik tangan Fedro, sayangnya dia kalah tenaga.
Chiyo hampir mengompol di tempat jika Fedro tidak berhenti menggelitik pinggang Chiyo. Chiyo mengatur nafas yang tersengal-sengal. "Daddy jahat, Chi kegelian tau." Chiyo merajuk. Dia terlentang menatap Fedro sebal, dasar ayah angkat muda yang jahil!
Fedro ikut berbaring di samping Chiyo. Dia mencubit sebelah pipi Chiyo, sontak saja membuat si empunya mengaduh. "Kau membaca buku apa, hm?"
Chiyo menunjukkan sampul buku yang dibaca. "Sejarah kerajaan. Topik yang menarik, Daddy bersedia menceritakan sejarah kerajaan ini kepadaku?" tanya Chiyo yang dalam sekejap melupakan kekesalannya. Lagi-lagi dia luluh terhadap wajah rupawan sang ayah angkat.
Fedro berdehem, dalam otak mengingat-ingat kembali pelajaran sejarah yang dulu dia pelajari semasa di akademi. Dan penjelasan Fedro mengalir begitu saja, Chiyo mendengarkan dengan seksama.
Fedro sesekali memberikan pertanyaan, dan Chiyo menjawab beberapa yang diketahuinya—dari buku. Fedro layaknya seorang pendongeng handal, menceritakan sejarah seolah-olah merupakan bacaan dongeng sebelum tidur.
Pembawaan materi yang mudah dipahami membuat Chiyo senang mendengarnya. Hingga tanpa sadar keduanya terlelap setelah dua jam penuh membahas tentang sejarah kerajaan.
Alan yang berniat memanggil Fedro dan Chiyo mengurungkan niatnya begitu melihat anak dan ayah angkat itu terlelap dalam tidur. Posisi mereka sangat manis, saling berpelukan.
Alan tersenyum, dia mendekat dan menyelimuti dua orang itu. Fedro terbangun karena merasakan kehadiran seseorang, tetapi Alan memaksanya untuk kembali tidur. "Tidurlah, temani Nona Chiyo."
Alan tidak langsung pergi, dia memastikan Fedro kembali terlelap. Alan mengamati dua orang itu, dan sebuah pemikiran yang terbesit di benaknya membuat Alan terkekeh.
"Daripada anak dan ayah, kalian lebih terlihat seperti adik kakak yang manis."
*****
"Apa?! Bertemu dengan Duke?!" Chiyo membola mata, terkejut. Astaga, ini terlalu mendadak.
Fedro menutup telinga. "Jangan berteriak, Chi!"
"Daddy, kenapa mendadak? Chi tidak punya persiapan bertemu dengan Duke!" Chiyo bergerak panik, mondar-mandir tidak jelas. Fedro jengah melihat kehebohan Chiyo yang saat ini siap menghancurkan isi lemari pakaian.
Fedro menghampiri Chiyo, lalu menepuk pundak anak gadisnya. "Chi, ini hanya pertemuan biasa, bukan pesta meriah yang membutuhkan persiapan ekstra."
"Tenanglah, ini hanya pertemuan biasa. Ingat."
Chiyo mulai tenang, tetapi, kedatangan Alan menambah rasa panik Chiyo, tidak, kini dia histeris bukan main.
"Tuan Fedro, Pangeran Hendrick sedang dalam perjalanan, beliau diperkirakan akan sampai saat makan malam nanti." Alan muncul tanpa diduga, membawa berita yang menarik keluar jiwa fujoshi Chiyo.
"Apa?!" Alan terkejut mendengar teriakan Chiyo. "Pangeran Hendrick datang ke sini malam ini?!"
"Aaaa! Nanti malam aku akan live streaming!" Chiyo berteriak heboh, tentunya Fedro dan Alan tidak paham apa yang dimaksud gadis tersebut. Alan sendiri tampaknya tidak menyangka sang Nona bisa histeris seperti ini.
"Chi, tenanglah." Fedro lelah. Kenapa anak angkatnya tidak bisa tenang, dan selalu heboh di setiap keadaan?
[To be continued ….]
Yang ketiga hari ini!✨
Malam pertemuan ada di chapter berikutnya, yang insyaallah update tanggal 23 April. Saya hari ini balik ke pondok, waktu liburan udah habis, hehe.
Sampai jumpa seminggu menjelang hari raya!
Follow for support:
Wattpad: @MeRaa-
Instagram: @jst.sweetch (Sweetcho)Next?
See you next chapter!
With love,
Me Raa
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy, Take Me!
FantasyChiyo terbangun dari kematian. Padahal, Chiyo ingat jelas jika dirinya terjatuh dari tebing kala melakukan pendakian bersama teman-teman kampusnya. Jatuh dari tebing, seharusnya dia sudah mati. Namun ... kenapa dia justru bertransmigrasi?! Chiyo, se...