1.3 [Decision]

4.7K 526 3
                                    

Allo! Hope you enjoy! Happy reading, guys!

Makasih buat kalian yang bersedia meluangkan waktu untuk mampir dan baca ceritaku. Semoga betah sampai akhir.

Jangan lupa vote, komentar, dan bantu share cerita ini ke teman-teman kalian. Biar ramai.

Sekian ....

*****

Semalaman Hendrick memikirkan tawaran Chiyo. Gadis itu … apa sebenarnya maunya?

Hendrick belum juga membuat keputusan, hatinya bimbang. Tawaran Chiyo menggiurkan, mengingat pendekatannya selama ini tidak membuahkan hasil. Justru, Fedro kian menjauh, semakin sulit digapai.

Ketika ditanya oleh Jun, Hendrick hanya menjawab dirinya kelelahan. Iya, lelah memikirkan rentetan kejadian tidak terduga dua hari ini.

Untuk mendapatkan jawaban atas keraguannya, Hendrick memutuskan keluar mencari udara segar. Sembari memikirkannya lebih jauh, dia juga ingin mengamati gerak-gerik Chiyo. Mengira-ngira alasan dari setiap langkah misterius yang diambil gadis tersebut.

Karena begadang, alhasil Hendrick bangun kesiangan dan tertinggal kesempatan untuk sarapan bersama Fedro. Tidak masalah, Hendrick yakin dirinya akan memiliki kesempatan itu di kemudian hari.

Selepasnya sarapan, Hendrick berjalan menelusuri lorong kediaman Duke, menuju halaman tempat para prajurit berlatih. Hendrick yakin akan menemukan Fedro di sana.

Tetapi, belum sampai di halaman belakang kediaman Duke, Hendrick lebih dahulu dihadang oleh Chiyo yang wajahnya belepotan tepung. Gadis itu membawa sebuah nampan berisi biskuit yang penampilannya kurang meyakinkan—gosong di beberapa bagian.

Chiyo baru saja menyelesaikan kelas memasaknya, dan menghasilkan biskuit tersebut. Dia berniat memberikannya kepada Fedro—sang kelinci percobaan.

"Selamat pagi Pangeran, apakah tidur Anda nyenyak?" Mata Chiyo mengerling, menggoda Hendrick. Chiyo tahu, pasti Hendrick bingung memikirkan tawarannya.

"Bagaimana jawaban Anda atas tawaran saya, Pangeran?" Chiyo bertanya. Sorot matanya bercampur antara serius dan menggoda.

Menyebalkan, dia dipermainkan oleh anak kecil. Hendrick mendengus. "Apa maumu, gadis muda? Katakan sejujurnya!"

Chiyo menyeringai. "Yang saya mau? Sederhana saja, saya ingin membantu Anda mendekati Daddy. Apakah Anda memahaminya, Pangeran? Paham akan maksud saya?"

Hendrick berdecih. "Maksud tersembunyi mu, katakan yang sebenarnya! Jangan mengada-ada dan bertingkah seolah kau yang paling tau!"

Chiyo tetap tenang, tidak terpancing. Lagipula, dia sudah berkata jujur. "Apa ada yang salah dari ucapan saya?"

"Saya memang tau, Pangeran. Tentang perasaan Anda terhadap Daddy. Bukankah sudah saya peringatkan sejak awal, Pangeran Hendrick Vii Emanuele?" Seringai Chiyo melebar.

"Aaa … saya bahkan tau muasal perasaan itu ada, atau perlu saya jabarkan semuanya agar Anda percaya pada saya?"

Melihat Hendrick yang terpancing, Chiyo terkekeh. Dia menyodorkan tangannya yang membawa nampan, kali ini wajahnya lebih ramah.

"Atau kita perlu berbincang untuk saling mengakrabkan diri sembari memakan biskuit ini? Saya bersedia menjawab dan menjabarkan semua pertanyaan Anda, Pangeran. Jika Anda masih belum yakin terhadap saya."

Telak. Hendrick tidak bisa melawan. Chiyo, apa saja yang dia tahu? Bagaimana dia bisa tahu?

Hendrick sudah menjaga rapat-rapat rahasianya, bahkan keluarganya dan Jun pun tidak tahu. Kedekatan antara dia dan Fedro selama ini hanya dianggap sebatas kedekatan sahabat karib.

Jika pun ada yang menyadari ketertarikan Hendrick terhadap Fedro, itu bukanlah kabar baik bagi mereka berdua.

Kabar buruknya, yang mengetahuinya adalah seorang gelandangan yang tidak jelas asal usulnya.

*****

Chiyo dengan otak liciknya telah menyusun rencana untuk pendekatan Hendrick dan Fedro. Dan baru saja, setelah melewati serangkaian kejadian yang dibuat senatural mungkin, Chiyo mampu membuat Hendrick dan Fedro tidak berjarak. Licik memang, dia mengajak dua orang itu bermain dan membuat keduanya berada dalam posisi ambigu.

Chiyo, setelah merencanakan acara piknik yang mengerikan, memaksa Hendrick dan Fedro memakan masakannya, dia mengajak mereka bermain 'truth or dare'. Fedro tidak kuasa menolak saat Chiyo merengek dan hampir menangis.

Setelah menjelaskan cara bermain, mereka memulainya. Awalnya berjalan lancar, hingga tantangan terakhir yang diberikan oleh Chiyo membuat Fedro enggan melanjutkan permainan, menyadari kejahilan putrinya kambuh.

"Daddy harus memeluk Pangeran!" Fedro tidak mengelak, dia mematuhi perintah dan peraturan permainan tersebut.

Dan setelahnya, Fedro pergi dengan wajah suntuk, meninggalkan Chiyo dan Hendrick yang masih bertahan di tempat.

Chiyo melirik dengan senyum penuh arti kepada Hendrick yang kini mematung di tempatnya.

Chiyo berdiri tepat di hadapan Hendrick yang terlihat masih shock, wajahnya tersapu rona merah.

Chiyo dengan tampang tidak berdosa langsung nyengir lebar saat ditatap dengan mata elang Hendrick. Mata itu, tatapannya berbeda. Hendrick merasakan gejolak cinta yang tidak tertahankan, dia ingin kebebasan.

"Kaaan, apa pembuktiannya kurang, Pangeran?" tanya Chiyo.

"Apa lagi yang Pangeran ragukan? Saya tidak memiliki sedikitpun niat jahat, hanya ingin membantu." Chiyo mengulurkan tangan, tepat di hadapan Hendrick yang tampak belum sepenuhnya sadar atas euforianya barusan.

Chiyo tersenyum lebar, penuh ketulusan dan tidak dibuat-buat. "Pangeran Hendrick, bagaimana dengan kerjasama kita?" tanyanya dengan nada manis.

Hendrick berkedip, dia terkekeh. Sebuah senyum terukir, senyum pertamanya untuk Chiyo. "Baiklah, aku akan mengambil resiko dan menerimanya." Hendrick menerima uluran tangan Chiyo.

Tangan Chiyo terbilang mungil, Hendrick mengelus tangan itu. Hei, tangan ini sangat nyaman untuk digenggam, terlalu rapuh untuk berbuat kejam. Dia tidak seberbahaya yang dipikirkan Hendrick.

"Chiyo, boleh aku memanggilmu demikian?" tanya Hendrick. Wajahnya melunak, tidak segarang biasanya.

Mata Chiyo berbinar-binar. "Ya, Anda bisa melakukannya, Pangeran!"

Ternyata semudah ini, cukup membuktikan dia bisa membantu, maka Hendrick akan menerima tawarannya.

[To be continued ….]

Luluh juga akhirnya si Hendrick. Kedepannya mereka bakalan jadi team yang kompak, dan tentunya Chiyo yang bakal jadi otak keabsurd-an team mereka.

Follow for support:
Wattpad: @MeRaa-
Instagram: @jst.sweetch (Sweetcho)

Next?

See you next chapter!

With love,
Me Raa

Hot Daddy, Take Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang