Terimakasih untuk kalian yang sudah mau meluangkan waktu untuk membaca tulisan recehku ini 😀✌️.
Matahari telah menampakkan sinarnya, Meri menggeliat ke kanan ke kiri tubuhnya terasa remuk pinggangnya encok.
Mari duduk menarik selimutnya untuk menutupi bagian dadanya Karena dia masih dalam keadaan naked.
Saat Meri turun dari kasur ingin berdiri dia merasakan sakit di bagian intinya.
"AAAWWW........".
Dengan ke dua kakinya yang bergetar Meri memegangi pinggir kasur sehingga selimut yang di pakainya melorot jatuh ke lantai.
"Sakit banget....", Lirih Meri.
Doni yang sudah berpakaian rapi hendak pergi kerja keluar dari arah ruang ganti pakaian sambil tergesa-gesa karena mendengarkan teriakan Meri.
"Ada apa?", Tanya Doni dengan syok saat melihat tubuh Meri yang naked.
"Kamu mau menggodaku hemmmm.... dengan tubuhmu yang naked itu, apa yang semalam masih kurang?", Ucap Doni dengan mengedipkan mata kanannya tersenyum mesum menghampiri Meri.
"Icchh..... apaan seh Mas, ini saja masih sakit", sambung Meri sambil memonyongkan bibirnya lalu mengambil selimut di lantai untuk menutupi lagi tubuhnya yang naked.
"AAAKKK.......".
Meri berteriak kaget saat tiba-tiba tubuhnya di bopong oleh Doni menuju kamar mandi.
"Mandilah..... aku sudah menyiapkan air hangat untukmu, mungkin dengan berendam akan mengurangi rasa sakitnya", ucap Doni.
"Terimakasih Mas", sambung Meri.
"Aku pergi ke kantor dulu, kalau ada apa-apa hubungi aku. Aku sudah menyimpan nomorku di HP mu, ingat..!! Jangan sekali-kali selingkuh di belakangku", ucap Doni dengan suara yang tegas.
Di dalam kamar mandi Meri masih berendam, Dia bergumam sendiri.
"Siapa yang selingkuh?, Sikap Mas Doni aneh kadang lembut kadang kasar, aku sudah menyerahkan mahkota berhargaku kepada suamiku, semoga ini akan menjadi awal yang baik untuk hubungan kita".
Tap....Tap....Tap.....
Doni turun dari arah tangga menuju meja makan untuk sarapan bersama kedua orangtuanya.
"Istrimu mana Nak, kenapa tidak turun ikut sarapan bersamaan kita?", Tanya Mama Ani.
"Masih mandi Ma.. berendam, nanti minta tolong BI Asih saja untuk mengantarkan sarapan Meri ke kamar", Ucap Doni.
Mama Ani tersenyum memperhatikan wajah putranya yang nampak cerah.
"Apa mungkin mereka sudah melakukannya ya?", Batin Mama.
"Iya Nak, mungkin Meri kecapean biar Dia istirahat saja di kamar, kamu seh pasti mainnya tidak sabaran", ucap Mama Ani menggoda Doni.
Doni yang mendengar ucapan Mama cuma memutar bola matanya malas.
"Udah Ma,Pa... Doni berangkat ke kantor dulu", Doni berdiri dari tempat duduknya dan pamit kepada kedua orangtuanya.
"Iya hati-hati", Sambung Mama dan Papa serempak.
Meri sudah selesai mandi dan berpakaian sekarang Dia menuju ke arah kasur melihat bercak merah di atas seprei putih Dia merasa malu saat mengingat kejadian tadi malam.
Meri langsung mengganti sepreinya setelah itu Dia duduk di depan meja riasnya untuk mengeringkan rambutnya.
Tiba-tiba pintu kamar di buka oleh Mama.
Ceklek...
"Sayang ini sarapan kamu", ucap Mama yang sedang membawa sarapan di nampan menuju meja dekat sofa.
"Terimakasih Ma, tidak usah repot-repot Meri nanti bisa ambil sendiri", sambung Meri lalu berdiri menghampiri Mama yang sudah duduk di sofa.
"Mama tidak repot sayang... Terimakasih ya sudah mau menjadi menantu Mama dan mau menerima anak Mama yang galak itu", ucap Mama tersenyum sambil mengelus tangan Meri.
"Mama bilang apa seh, justru Meri yang berterima kasih karena Mama baik sekali sama Meri dan menerima Meri apa adanya", ucap Meri.
Mama langsung memeluk dengan hangat Meri.
"Mama bahagia sekali mempunyai menantu seperti kamu,sayang....", Batin Mama.
--------------
Terimakasih 🙏 dah mampir ke karya saya jangan lupa dukung like dan komen.
My Sister
Yome
BFF
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kedua (Meri)
AléatoireMeri menikah dengan Doni karena perjodohan,awal menikah tidak ada cinta seiring perjalanan waktu mereka saling mencintai. akankah kisah cinta mereka abadi atau berakhir dengan sebuah perpisahan....??