1. Meri Ananda Pratama

505 7 8
                                    

Di pagi hari yang cerah di kota B seorang gadis manis rambut bergelombang, kulit putih, hidung mancung, tubuh mungil sedang berkutat di dapur dengan sang Ibu membantu menyiapkan sarapan sebelum berangkat ke sekolah.

Dia adalah Meri Ananda Pratama anak pertama di keluarga Pratama class 3SMA mempunyai adik perempuan bernama Upik Anindi Pratama class 3SMP, Ayah Pratama dari keluarga sederhana bekerja sebagai sopir Taxi dan Ibu Siska membuka warung sembako di rum...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia adalah Meri Ananda Pratama anak pertama di keluarga Pratama class 3SMA mempunyai adik perempuan bernama Upik Anindi Pratama class 3SMP, Ayah Pratama dari keluarga sederhana bekerja sebagai sopir Taxi dan Ibu Siska membuka warung sembako di rumah mereka.

Sekarang mereka sedang berada di meja makan, Ayah Pratama membuka obrolan.

"Meri, hari ini ujian terakhirmu di sekolah kan, setelah selesai cepatlah pulang kerumah bantu Ibumu memasak dan berdandanlah yang cantik karena nanti malam teman Ayah, Om Suhendra sekeluarga akan kerumah kita".

Meri berkata  "iya Ayah,aku akan pulang cepat".
Dalam hati Meri berkata "Ya Allah, apakah ini waktunya tentang masalah perjodohan yang dulu itu?".

Flashback on

Meri yang saat itu baru pertama kali masuk sekolah class 1SMP, Ayah dan ibunya pernah berkata "sekolah yang benar jangan pernah pacaran karena kamu sudah kita jodohkan dengan anak teman Ayah".

Flashback off

Selama ini Meri selalu menolak setiap lelaki yang mendekatinya mengajak pacaran karena Meri selalu mengingat pesan orangtuanya bahwa dia telah di jodohkan.

Meri dan sang adik Upik berdiri menyalami tangan kedua orangtuanya berpamitan untuk pergi ke sekolah. Meri mengambil sepeda lipatnya di samping rumah, membonceng sang adik di belakangnya.

Setiap hari Meri dan Upik pergi ke sekolah dengan mengendarai sepedanya, sekolah itu hanya orang-orang pintar saja yang bisa bersekolah di Yayasan School Mada, Meri dan Upik bisa bersekolah di sana dengan beasiswa serta kepintaran mereka.

"Meriiiii.........!!!"
Panggil Ami sahabat Meri di sekolah.
Ami gadis bar-bar manis di kuncir kuda berlari menghampiri Meri di pelataran sekolah saat Meri sedang menempatkan sepedanya berjajar rapi dengan motor teman-temannya di parkiran sekolah. Hanya dia yang membawa sepeda saat ke sekolah.

"Ada apa Ami???", Ucap Meri.
"Meri, nanti kasihlah sedikit contekan ke aku ya" ucap Ami sambil menghadap ke arah Meri dengan mengatupkan kedua tangannya kedada menampilkan mata yang memelas.

Meri berdecak "ckhh.....kau ini selalu saja kebiasaan pasti drakor yang di pentingkan"
Ami hanya tersenyum simpul.

Mereka berjalan di lorong sekolah menuju class di tengah jalan Rafa menyapa Meri dan Ami.

"Pagi cantik....." Dengan senyum mempesona menampilkan lesung pipi yang hot.

Rafa mantan ketua OSIS menyukai Meri sejak class 1SMA tapi berkali-kali selalu di tolak Meri dan Rafa tak pernah menyerah dalam mengejar cinta Meri.

"Pagi......" Ucap Meri dan Ami secara serempak.
"Meri, sepulang sekolah aku mau mengajak kamu makan di cafe xx, apakah kamu bisa? Hitung-hitung salam perpisahan kita di masa putih abu-abu ini",ucap Rafa.
"Maafkan aku Rafa, aku harus pulang cepat membantu Ibuku karena malam ini teman Ayahku akan berkunjung kerumah, mungkin lain kali", ucap Meri.

"Kalau kamu ada waktu tolong hubungi aku.oke!!", Ucap Rafa.
Meri terdiam tetapi Ami menjawab dengan cepat "OK". Sambil menggenggam tangan Meri berjalan menuju ke class mereka.

Rafa memandangi punggung Meri yang perlahan menjauhinya sambil berkata.
"Aku akan selalu menunggumu Meri sampai kau membuka hatimu untukku".

Tet....Tet....
Bel pulang sekolah berbunyi.
Meri dan Ami berjalan beriringan keluar class, Meri tampak lesu tidak bersemangat dan Ami tentu tau apa masalah yang menimpa Meri karena mereka sudah bersahabat sangat lama sejak SMP jadi mereka selalu membagi suka duka bersama.

Ami menghentikan langkah Meri yang akan menuju ke arah sepedanya.
"Meri, semangatlah jangan bersedih, mungkin dia yang di jodohkan denganmu adalah pilihan terbaik dari orangtuamu. Cinta bisa hadir dengan seiringnya kalian bersama jadi tersenyumlah", ucap Ami sambil memeluk sahabatnya Meri.
Meri cuma bisa tersenyum dan berkata. "Terimakasih".

__________

Terimakasih sudah mau mampir di karya pertama aku 🙏🙏
Trims support terbaik dari :
My Sister
Yome
BFF

Terus dukung saya ya biar makin semangat nulisnya jangan lupa tinggalkan komen dan like ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Pernikahan Kedua (Meri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang