Pagi itu sehabis Meri mandi tiba-tiba HP nya yang berada di atas nakas berbunyi.
drrtt...drrtt...
Meri bergegas memeriksa HP nya yang berada di atas nakas.
Pesan dari Ami.
"Meri nanti jam 10 jadi kan kita bertemu di Cafe dekat dengan sekolah kita yang dulu?".
Meri pun membalas pesan dari Ami.
"Iya jadi, nanti aku minta izin dulu sama Mas Doni".
"Sayang... ", panggil Doni sambil memeluk Meri dari arah belakang.
"Udah bangun mas?", Tanya Meri.
"Iya, memang siapa pagi-pagi yang hubungi kamu?", tanya Doni.
"Oh..ini Ami. Aku nanti jam 10 boleh ya Mas bertemu dengan Ami di Cafe, kangen sudah lama tidak bertemu", Meri merayu suaminya sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang Doni dan mengendusnya.
"Iya boleh, tapi nanti diantar sopir saja ya, aku khawatir kalau kamu naik taxi sendiri", ucap Doni.
"Terimakasih ya mas", ucap Meri dan mengecup singkat bibir Doni.
"Sayang..... Jangan mancing-mancing terus. Apa yang semalam masih kurang? Hemmm...", Ucap Doni sambil menarik turunkan alisnya ke arah Meri.
"Ichh.... Apaan seh Mas, sana cepetan mandi lalu ke kantor", usir Meri dengan mendorong dada Doni menuju kamar mandi.
Di Cafe xx
Ami sudah sampai terlebih dahulu menunggu kedatangan Meri.
Ami mengirimkan pesan kepada Meri.
"Kamu sudah sampai mana seh? Aku sudah menunggu kamu sejak tadi".
Meri membalas.
"Iya maaf, tunggu sebentar ini Pak sopir sedang mengisi bensin terlebih dahulu".
Beberapa saat kemudian mobil yang di tumpangi Meri telah sampai di pelataran Cafe.
"Pak, tolong tunggu sebentar ya Aku mau bertemu temanku dulu", ucap Meri sebelum turun dari mobil.
"Iya Non", sambung sopir.
Meri tergesa-gesa turun dari mobil menuju ke dalam Cafe, saat Meri akan memasukkan HP nya ke dalam tasnya tiba-tiba...
"Bruukk...".
Meri yang tidak fokus dengan jalannya bertabrakan dengan seorang pria tampan.
Meri terjatuh dengan posisi terduduk isi dalam tasnya berhamburan keluar semua sedangkan si Pria tampan tersebut juga terjatuh dengan posisi yang sama seperti Meri.
"Ma.... Maafkan saya Tuan", Meri berdiri dan menghampiri si Pria tampan sambil meminta maaf dan mengulurkan tangannya.
"Tidak apa-apa Nona", ucap si Pria tampan berdiri dan menyambut uluran tangan Meri.
Meri langsung mengambil tasnya dan memasukkan semua barang-barangnya lagi dengan di bantu oleh si Pria tampan tersebut.
"Maafkan saya sekali lagi Tuan dan terimakasih", ucap Meri langsung pergi begitu saja dari hadapan si Pria tampan.
"Hai... Hai.. tunggu dulu ini kamu ketinggalan!!!!", Si Pria tampan memanggil Meri tapi keburu Meri sudah masuk ke dalam Cafe.
"Aku juga belum tanya namanya tadi, kenapa seh dia buru-buru sekali. Barangnya juga ketinggalan ini", si Pria tampan bergumam sendiri.
Saat Dia akan menyusul Meri ke dalam Cafe tiba-tiba HP nya berbunyi pertanda ada telepon masuk.
"Kring.... Kring....".
Si Pria tampan mengangkatnya dan setelah sambungan telepon terputus Dia bergegas pergi dari plataran Cafe menuju mobilnya.
"Lain kali saja kalau Aku bertemu lagi dengannya akan Aku kembalikan gantungan kunci ini", ucap si Pria tampan saat dirinya sudah berada di dalam mobilnya sambil menatap gantungan kunci milik Meri.
"Hai Ami, maafkan aku ya lama", ucap Meri menghampiri Ami dan langsung mendudukkan bokongnya di kursi depan Ami.
"Ichh.... Kamu ini kenapa seh lama banget, Aku sampai jemuran menunggu kamu Lo", sambung Ami dengan memanyunkan bibirnya karena sebal.
"Maaf tadi ada Kendala sedikit di pelataran Cafe", sesal Meri.
"Ya udah kita pesan makanan dulu, Aku menunggumu jadi belum memesan makanan", ucap Ami.
Akhirnya Meri dan Ami mengobrol membahas seputar kehamilan Meri, teman-teman sekolah Mereka dan kesibukan masing-masing di selingi canda tawa di lanjut makan bersama.
Setelah selesai Mereka berpisah di pelataran Cafe menuju ke rumah masing-masing.
------------
Terimakasih 🙏 dah mampir ke karya saya jangan lupa dukung like dan komen.
My Sister
Yome
BFF
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kedua (Meri)
RandomMeri menikah dengan Doni karena perjodohan,awal menikah tidak ada cinta seiring perjalanan waktu mereka saling mencintai. akankah kisah cinta mereka abadi atau berakhir dengan sebuah perpisahan....??