Di dalam ruangan kerjanya yang bercat putih nampak terlihat seorang pria tampan yang duduk di meja kerjanya sambil mengecek pekerjaannya lewat laptopnya.
Sesekali Dia melirik ke arah jam tangannya karena sebentar lagi akan ada meeting dengan beberapa klien kerjanya.
Pria tampan itu adalah Ari Adiguna anak tunggal dari pemilik perusahaan Shin Corp. Yang bergerak di bidang pertambangan.
Sungguh tampan, tegas dan terkenal karena kebaikannya yang suka menolong tanpa pamrih.
Dia juga lelaki yang penyabar dan setia pastinya kalau sudah bertemu pasangannya.
Sejak di tinggalkan oleh kekasihnya karena meninggal 2tahun yang lalu akibat kecelakaan tragis sampai sekarang Dia masih belum mau menjalin hubungan lagi dengan seorang wanita.
Tapi semenjak pertemuan pertamanya dengan Meri, Ari merasakan sesuatu yang berbeda dan selalu teringat akan wajah Meri.
"Astaga... Wanita itu benar-benar membuat aku tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaanku", Ari menggelengkan kepalanya karena kegalauan yang hakiki akan sosok Meri.
"Bos sudah waktunya meeting"!!.
Tiba-tiba asisstan Ari datang ke ruang kerjanya dan membuyarkan lamunannya.
"Sial.... Kau mengagetkanku saja", geram Ari.
Ari lalu bangkit dari kursinya menuju ruang meeting bersama dengan asistennya.
Di kediaman keluarga Suhendra.
Doni dan Meri sedang duduk di balkon kamar mereka sambil menikmati cemilan dan teh.
"Apakah kamu tadi senang bertemu dengan temanmu sayang?", Tanya Doni.
"Iya Mas, kami bercerita banyak sekali sampai lupa waktu", sambung Meri sambil tersenyum cerah ke arah Doni.
"Oh ia, tadi Rian ke kantor Mas lagi dan seperti biasanya selalu saja merayu Mas untuk mendekatkannya dengan Upik, Mas cuekin saja", ucap Doni sambil tertawa karena mengingat tingkah Konyol Rian yang ngebet banget minta nomornya Upik tapi tidak di gubris sama sekali oleh Doni.
"Kalau cuma mau berteman saja ya bolehlah Mas, tapi kalau yang lainnya ya... Jangan. Upik masih bocah biar fokus sekolah dulu", sambung Meri.
Ha.... Ha.... Ha...
Tawa Doni langsung pecah."Aku juga menikahi bocah", ucap Doni dengan melirik Meri.
"Aku bukan bocah lagi Mas, sudah lulus sekolah dan yang kamu bilang bocah ini juga sudah bisa Lo mengandung bibit dari hasil kecebong mu itu", Meri berbicara sambil memanyunkan bibirnya kesal.
Doni langsung menyandarkan Meri di dada bidangnya mengelus kepalanya dengan lembut sambil berkata,
"Iya sayang, maaf jangan ngambek dong!".
Cup....
Bibir mereka saling bertemu yang awalnya hanya sebuah kecupan kini Doni mulai menyesap, melumat bibir Meri.
Saling bertautan merasai setiap apa yang mereka lakukan, Meri membalas setiap ciuman dan lumatan Doni meski sebelumnya Dia tidak memiliki pengalaman.Doni membopong tubuh Meri masuk menuju ranjang tanpa melepaskan tautan bibir mereka. Doni meletakkan Meri di atas ranjang dengan hati-hati.
Setelah merasa pasokan oksigen menepis, Meri melepaskan tautan bibir mereka.
Mereka kembali berpandangan mata secara intens."I LOVE YOU".
Ujar Meri sambil menampilkan senyum manisnya."I LOVE YOU, MY LITTLE WIFE", jawab Doni.
Doni mendekatkan wajahnya ke wajah Meri, semakin dekat hingga hembusan nafas mereka saling terasa Meri memejamkan matanya begitu juga dengan Doni.
Doni kembali melumat bibir Meri, ciuman mereka semakin memanas seiring naiknya suhu tubuh Mereka.
Satu tangannya Doni di gunakan untuk menopang tubuhnya agar tidak menindih penuh tubuh mungil Meri dan satu tangannya lagi sudah tidak tinggal diam Doni meremas lembut gunung kembar sang istri.
"Eugghh......".
Satu desahan lolos dari mulut Meri saat lidah Doni turun ke lehernya.Desahan dan erangan bersautan memenuhi ruangan kamar mereka, AC yang hidup tidak berarti karena keringat Mereka bercucuran.
Sore hari yang sejuk di lewati dengan olahraga ranjang yang panas.
Apakah mereka akan bahagia selalu dengan kebersamaan ini ataukah......??
Karena hari besok dan seterusnya tidak akan ada yang tahu..----------
Terimakasih 🙏 dah mampir ke karya saya jangan lupa dukung like dan komen.
My Sister
Yome
BFF
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kedua (Meri)
RandomMeri menikah dengan Doni karena perjodohan,awal menikah tidak ada cinta seiring perjalanan waktu mereka saling mencintai. akankah kisah cinta mereka abadi atau berakhir dengan sebuah perpisahan....??