7. Akhirnya......

116 3 6
                                    

Area 18+

"AAA... Mas Doni...!!".

Tubuh Meri terhempas ke ranjang.
Meri ketakutan ketika Doni menindih tubuhnya.

"I want you Honey", Doni berbisik serak di telinga Meri seketika itu juga tubuh Meri meremang.

"Mmhhhh...", Meri membulatkan mata ketika Doni mencium bibirnya secara ganas.

"Ahhh....", Meri membuka mulutnya ketika bibirnya di gigit oleh Doni.

Lidah Doni langsung menerobos masuk mengabsen setiap inci mulut Meri secara tergesa-gesa dan penuh gairah, ciuman Doni turun ke leher Meri.

"Mas Doni...Meri belum siap", ucap Meri dengan suara bergetar.

Doni menghentikan ciumannya lalu mengusap pelan bibir ranum Meri.

"Kamu tidak perlu menyiapkan apa-apa biar aku yang bekerja keras malam ini, cukup nikmati saja. Ok !!".

"T... Takut sakit Meri".
"Gak sakit kok, aku akan melakukannya dengan pelan-pelan".

Suhu tubuh Doni memuncak panas bersemangat untuk melakukan malam pertamanya bersama Meri.

Entah sejak kapan mereka menanggalkan pakaiannya, sekarang mereka sudah Naked.

"Shh... AAkkh..!!".

Teriak Meri saat Doni mulai menerobos masuk ke dalam intinya.

"Awwww......Sakit banget Mas", rintih Meri.

"Tahan ya.. sebentar aja sakitnya", bisik Doni sambil bermain di sekitar bukit kembar milik Meri dan meninggalkan jejak kepemilikannya.

"Aduhhh....ssshhh... Pelan dong Mas, sakit ngilu...".

Meri mendorong dada Doni agar berhenti dulu.

"Iya... Ini sudah pelan kok", ucap Doni dengan tersenyum manis menatap mata Meri.

"Nggak mau ah sakit...".
Meri menggeleng dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tahan ya...!!".
Doni akan mencobanya sekali lagi.

"Nggak mau Mas, Sakit... Ini sakit sekali...".
Lengan Doni jadi korban cakaran jemari Meri .

"Aahhg......".
"Udah ahh.... Berhenti...".

Meri merengek sambil berusaha menutup kedua pahanya.

Doni tidak mendengarkannya, Dia malah langsung mendorongnya hingga membuat Meri menjerit kesakitan.

"AAA...!!".

"MMM....enak banget sayang".
Bisik Doni dengan deru nafas yang berat.

"Udah Mas... berhenti... ini tuh sakit banget, perih".

"Sakitnya cuma sebentar sayang, lama-lama juga bakalan enak".

"Uuuhhh.....mmhh...".

Doni langsung membungkam bibir ranum Meri dengan ciuman lembut sambil mendesah, tidak perduli dengan rintihan Meri.

Doni langsung membungkam bibir ranum Meri dengan ciuman lembut sambil mendesah, tidak perduli dengan rintihan Meri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Doni mengunci kedua telapak tangan Meri di atas kepala.

Malam ini Doni membuat Meri bergadang hingga waktu menunjukkan pukul 03.00 dini hari baru Doni selesai melakukan aktivitasnya.

Karena rasa lelah dan ngantuk Meri tertidur terlebih dahulu, sedangkan Doni bangun membersihkan diri di kamar mandi.

Setelah selesai Doni membawa baskom berisi air hangat untuk membasuh tubuh Meri.

"I love you my little wife, kini kau telah menjadi milikku seutuhnya", ucap Doni sambil mengecup kening Meri.




---------------




Terimakasih 🙏 sudah mampir ke karya saya.
Terus dukung ya like dan komen.
My Sister
Yome
BFF
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️


Pernikahan Kedua (Meri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang