9. Pernyataan Doni

114 5 10
                                    

Selesai sarapan Meri mengambil hapenya di atas meja rias, membaca satu persatu pesan yang masuk .

"Pesan dari Rafa".

"Astaga..berarti semalam Mas Doni cemburu karena pesan dari Rafa ini, Mas Doni sudah salah paham terhadapku", ucap Meri.

Kring.... Kring....

Tiba-tiba hapenya berbunyi dan yang menelponnya adalah Ami sahabatnya.

"Halo Meri, bagaimana kabarmu?", Ami.

"Kabarku baik Ami", Meri.

"Oh iya Meri, kemarin waktu di Mall aku bertemu dengan Rafa Lo, Dia menanyakan kamu dan sepertinya Dia tidak tau ya kalau kamu sudah menikah..!!", Ami.

"Iya Dia tidak tau, tolong kalau kamu bertemu lagi dengan Dia bilang saja aku sudah menikah biar tidak berharap lagi kapada diriku", Meri.

"Ok Meri. Ya sudah aku mau menemani Ibuku kepasar dulu, kamu baik-baik di sana ya", Ami.

"Iya bye...bye...", Meri.
Tut..Tut.... sambungan telepon terputus.

Sementara di kantor JAYA Corp.

Doni duduk di kursi kerjanya sambil memejamkan matanya tiba-tiba bayangan malam panas Dia dan Meri hadir memenuhi seluruh otaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doni duduk di kursi kerjanya sambil memejamkan matanya tiba-tiba bayangan malam panas Dia dan Meri hadir memenuhi seluruh otaknya.

"Meri....".
Tanpa terasa Doni bergumam lirih, Dia pun langsung tersadar dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Siallll.....!!!", Doni memukuli kepalanya.

"Secepat inikah aku suda jatuh cinta kepada Meri?", Ucap Doni.

"Ceklek...".

Tiba-tiba pintu ruangan Doni di buka oleh seseorang dari arah luar.

"Hi bro, siapa yang sudah jatuh cinta?", Tanya Rian sahabatnya Doni.

"Ckhhh..... Kau ini selalu saja datang seenakmu sendiri langsung menerobos masuk tanpa mengetuk pintu dulu", ucap Doni.

"He.. he.. he.. sudah biasa bro, kita kan best friend", sambung Rian dengan cengengesan lalu mendudukkan pantatnya di sofa .

"Ada apa kau kemari?", Tanya Doni.

"Kau ini tega sekali ya, menikah tanpa mengundang diriku, kau anggap apa aku ini? Hemmm......", Ucap Rian gemas terhadap sahabatnya Doni.

"Kau saja pergi ke L.A tidak memberitahuku, aku hubungi nomormu juga tidak bisa, salah siapa?", Sambung Doni geram.

"He.... He... He... Maaf, hapeku hilang waktu aku mau menuju ke bandara tidak sempat hubungi kamu, ngomong-ngomong kenalkan aku dengan istrimu itu aku penasaran", ucap Rian.

"Datanglah ke rumah nanti aku kenalkan", ucap Doni.

"Ok. Kalau begitu aku pergi dulu nanti aku telepon", sambung Rian trus berdiri menuju arah pintu keluar.

Sore hari Doni pulang dari kerja langsung menuju kamarnya.

"Ceklek....".
Pintu kamar di buka.

Meri yang berada di balkon kamarnya langsung menghampiri Doni dan berkata.

"Mas Doni sudah pulang aku siapkan air hangat dulu ya...", Tanya Meri.

"Hemmm....", Doni cuma menanggapinya dengan deheman saja karena saat ini Dia sedang gugup berhadapan langsung dengan Meri.

Selesai mandi Doni langsung duduk di sofa membuka laptop untuk mengecek kerjaannya, Meri menghampiri Doni membawakan kopi untuknya.

"Di minum dulu Mas kopinya..", ucap Meri.

"Taruh saja di situ", ucap Doni.

"Mas, aku mau bicara tentang Rafa. Dia cuma temanku sekolah tidak lebih, Mas Doni sudah salah paham", ucap Meri yang duduk di sofa dekat dengan Doni sambil menundukkan kepalanya dan meremas jari-jari tangannya karena gugup.

Doni langsung menutup laptopnya dan menoleh ke arah Meri.

"Mari mulai hubungan yang baru ini bersama..!!", Ucap Doni bersungguh-sungguh.

"Kita berdua harus berusaha bersama, hubungan kita ini suci aku ingin memulai semuanya dari awal. Tapi usahaku tidak akan berhasil jika kamu tidak membuka hatimu", ucap Doni sambil menggenggam tangan Meri dengan hangat.

Meri langsung menatap wajah Doni dengan persaaan yang begitu bahagia, Dia sampai tidak bisa berucap sepatah kata pun.

"Meriii....!!!", Panggil Doni.

"Eh iya... Aku mau Mas. Terimakasih", Meri berucap dan meneteskan air matanya karena terharu.

"Jangan menangis!!", Doni berucap sambil menghapus air mata Meri lalu merengkuhnya dalam pelukan hangatnya.

"Ini tangis bahagia Mas", ucap Meri yang masih terisak di pelukan Doni.

"Ini tangisan kamu yang terakhir setelah ini aku akan selalu membahagiakan kamu", ucap Doni.

Mereka masih larut akan tangis kebahagiaan tapi setiap takdir esok hari dan seterusnya tidak ada yang tahu, akankah cinta Mereka selalu menyatukan Mereka atau sebaliknya.

Selalu ikuti kisah Meri dan Doni ya gaesss......


--------------



Terimakasih 🙏 dah mampir di karya saya jangan lupa dukung like dan komen.
My Sister
Yome
BFF
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️











Pernikahan Kedua (Meri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang