10. Hamil

150 5 8
                                    

2 bulan kemudian.

Hari telah berganti dengan bulan hubungan Meri dan Doni semakin kelihatan harmonis.

"Huekkk........"

Dari arah kamar mandi terdengar suara muntah, Doni yang masih tertidur kaget mendapati sang istri tidak ada di sampingnya.

Doni bangun menuju arah kamar mandi.

"Sayang, kamu di dalam buka pintunya..!!", Panggil Doni dengan mengetuk pintu kamar mandi.

"Ceklek...".

Dari arah dalam kamar mandi Meri keluar dengan wajah pucatnnya.

"Sayang, kamu kenapa?", Tanya Doni sangat cemas langsung memeluk Meri mengusap lembut pipinya.

"Entahlah, tiba-tiba saja saat aku tidur terbangun karena merasa mual", Sambung Meri dengan suara yang lemah.

Doni langsung membopong Meri merebahkannya di atas kasur .

"Aku akan menelepon Dokter".
Doni langsung menghubungi Dokter .

Setelah beberapa saat kemudian.

Ting.... Tong...

Bel rumah berbunyi, kebetulan Mama Ani yang membukakan pintu.

"Ceklek...".
Suara pintu terbuka.

"Lo Dokter, sapa yang sakit kenapa pagi-pagi ke sini?", Tanya Mama kaget.

"Tadi Mas Doni yang menelpon untuk ke sini, katanya istrinya yang mau di periksa", jawab Dokter.

"Ayo.. langsung ke kamar saja Dokter !", Ajak Mama.

Mama dan Dokter langsung berjalan menuju ke kamar Doni.

"Ceklek....".
Suara pintu terbuka dari arah luar.

"Sayang, kamu kenapa wajahmu pucat sekali?", Tanya Mama dengan khawatir yang langsung menghampiri Meri mengelus pipinya.

"Gak tahu Ma, tiba-tiba saja pusing kepala Meri terus mual dan muntah", jawab Meri.

"Biar Bu Dokter memeriksa Meri dulu Ma", ucap Doni.

Dokter melakukan tespeck dan memeriksa Meri, setelah selesai Dokter tersenyum ke arah Meri.

"Nona Meri baik-baik saja, Dia hanya sedikit kelelahan dan itu wajar untuk seorang Ibu yang lagi hamil muda", kata Dokter.

"Apa.... istri saya hamil? Artinya aku akan punya anak", Doni bahagia.

"Iya Mas Doni, selamat ya. Untuk lebih yakin lagi tolong bawa istri anda periksa ke Dokter Kandungan di Rumah Sakit xx", ucap Dokter.

"Terimakasih Ya Allah..!", Senyum Mama mengembang.
Doni langsung menghampiri Meri.

"Terimakasih sayang, kita akan mempunyai anak",  Doni langsung menghujami wajah Meri dengan ciuman yang bertubi-tubi, tangannya di letakkan di atas perut Meri yang masih rata.

Momen ini mereka lewati dengan saling berpelukan.

"Selamat ya sayang", Mama mengelus kepala Meri dengan lembut .

"Mama keluar dulu mengantarkan Dokter, istirahatlah...", Ucap Mama.

"Iya Ma, Terimakasih", ucap Meri tersenyum ke arah Mama.

"Mas, Aku mau menghubungi Ibu untuk mengabarinya tentang kehamilanku ini", ucap Meri kepada Doni.

Doni mengangguk tersenyum ke arah Meri.

Meri mengambil hapenya yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya lalu menekan tombol hijau untuk menghubungi Ibu Siska.

"Halo Bu, assalamualaikum bagaimana kabarnya?",  Meri.

"Waalaikum salam Nak, Alhamdulillah  baik. Tumben telepon Ibu ada apa?", Ibu.

"Tidak ada apa-apa Ibu, Meri cuma mau memberitahukan kabar bahagia Kepada Ibu", Meri.

"Kabar bahagia Apa Nak?", Ibu.

"Ibu akan menjadi seorang Nenek dan Meri akan menjadi Ibu", Meri.

"Apa itu berarti kamu sedang hamil, iya Nak?", Ibu.

"Iya Bu", Meri.

"Alhamdulillah Ya Allah, jaga kesehatan ya Nak. Insyaallah besok Ibu akan ke sana untuk menengokmu", Ibu.

"Iya Bu, tolong buatkan Meri rendang daging ya Bu rasanya Meri kangen banget masakan Ibu", Meri.

"Iya Nak, apa ada lagi yang kamu mau?", Ibu.

"Tidak ada, itu saja Bu", Meri.

"Ya sudah Ibu tutup dulu teleponnya kalau begitu, waalaikum salam", Ibu.

"Waalaikum salam Ibu", Meri.

Sambungan telepon pun terputus.

"Apa Ibu akan ke sini sayang?", tanya Doni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa Ibu akan ke sini sayang?", tanya Doni.

"Iya Mas, aku juga kangen masakan ibu rendang daging. Oh ia Mas Doni tidak ke kantor?", Ucap Meri.

"Tidak sayang, hari ini Mas libur dulu mau menemani kamu saja istirahat nanti sore kita periksa ke Dokter Kandungan, Mas ambilkan sarapan dulu ya ke bawah", ucap Doni.

"Iya Mas, terimakasih", sambung Meri.

Dalam hati Meri berkata "Semoga kebahagiaan ini selamanya, aku benar sangat-sangat bahagia".

------------



Terimakasih 🙏 dah mampir ke karya saya terus dukung ya like dan komen.
My Sister
Yome
BFF
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️












Pernikahan Kedua (Meri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang