21. Kecemburuan Doni

81 3 4
                                    

Hai hai ..... Ketemu lagi dengan makk author, semoga semua pembaca yang Budiman dalam keadaan sehat 🤲

"Meriii.....!!'

Meri dan Doni menoleh ke sumber suara, seorang pria tampan tersenyum ke arah mereka dan menghampirinya.

"Rafa...."
Gumam Meri.

"Kamu mengenalnya sayang?".

Meri belum sempat menjawab pertanyaan Doni tiba-tiba Rafa sudah berdiri di hadapan Doni dan Meri.

"Hai Meri, sedang apa kau di sini?", Tanya Rafa yang bingung menatap ke arah Meri.

"Ehmm.... In.... Ini aku sedang berbelanja".
Meri gugup menjawab pertanyaan Rafa karena Meri takut melirik ke arah Doni yang mukanya sudah sangat jutek memerah.

Doni langsung memeluk popesif pinggang Meri merapatkannya ke tubuhnya.

"Hallo... Kenalkan aku Doni Suhendra suami Meri. Kita sedang berbelanja keperluan buat calon bayi kita, iya kan sayang?".

Meri yang di tatap dan di perlakukan Doni seperti itu jadi gelagapan salah tingkah.

"I.... Iya... Mas".

"A... Apa...?, Bayi... Suami....". Rafa terkejut bukan main.

"Ya Tuhan... kenapa Meri sudah menikah padahal aku sudah menunggunya begitu lama dan berharap dia adalah jodohku". Lirih Rafa dalam hati.

"Rafa.... Rafa... ". Meri memanggil Rafa yang sedang melamun.

"Oh ..iya Meri maaf aku permisi dulu karena masih ada urusan".

Karena terlalu syok akan kenyataan Meri yang sudah menikah dan sedang hamil Rafa langsung pamit pergi  tanpa menunggu penjelasan dari Meri.

"Maafkan aku Rafa, kamu pasti kecewa terhadapku. Maafkan aku juga karena tidak memenuhi janjiku untuk makan bersamamu semoga kamu menemukan seseorang yang akan bisa membahagiakanmu", batin Meri.

"Jadi dia yang namanya Rafa, jangan tersenyum kepada lelaki lain selain aku karena aku tidak suka itu!!".

"Iya Mas. Kamu cemburu ya.... Tenang saja Mas hatiku hanya untukmu seorang". Meri merangkul mesra lengan suaminya dan tersenyum manis ke arah Doni.

"Kalau sudah selesai sebaiknya kita langsung ke kasir saja untuk membayar belanjaan kita sayang", ajak Doni.

"Iya ini sudah semuanya kok Mas, kalau ada yang kurang biar nanti kita minta tolong BI Asih saja untuk membelinya".

Drrtt..... Drrtt.....
Hp Doni berbunyi pertanda ada pesan masuk.

"Sebentar sayang, aku lihat dulu hapeku sepertinya ada pesan masuk kamu duduk sini dulu biar nanti Mas yang ke kasir Mas takut kamu nanti kecapean kalau kelamaan berdiri".

Meri mengangguk menuruti perintah Doni karena dia juga sudah kelelahan setelah tadi berdiri berjalan kesana kemari untuk memilih beberapa keperluan calon bayinya.

Doni mengambil hapenya yang berada di saku celananya dan membaca satu pesan masuk dengan nomor baru.

"Hai Tuan Doni Suhendra".

Doni membaca pesan itu dengan mengerutkan keningnya siapa yang telah mengiriminya pesan, Doni mengabaikan pesan itu begitu saja langsung menuju kasir untuk membayar semua belanjaannya.

Sedangkan di dalam kamar seorang gadis cantik yang sedang rebahan di atas kasurnya berharap seseorang yang tadi di kirimnya pesan membalas pesan darinya.

"Aduh kenapa cuma di baca saja seh tidak di balas".
Gadis cantik itu ngedumel sendiri berguling di kasurnya ke kanan ke kiri Karena gelisah.

Doni dan Meri telah sampai rumah semua belanjaan yang ada di dalam mobil di bawa masuk ke dalam rumah oleh BI Asih di bantu oleh sopirnya.

"Sayang kalian sudah pulang?", Tanya Mama yang sedang duduk membaca tabloid di ruang tamu.

"Iya Ma, Meri capek mau langsung ke kamar saja untuk istirahat".

"Iya sayang, mau Mama buatkan jus atau bawakan cemilan?", tanya Mama.

"Tidak usah Ma, terimakasih", tolak Meri secara halus.

"Oh ia Mas Doni apakah mau kembali ke kantor?".

"Tidak sayang, Mas mau menemani kamu istirahat saja".

Doni dan Meri langsung berjalan naik ke tangga menuju kamar mereka untuk beristirahat.

Kini mereka berada di ranjang king size untuk beristirahat, Doni memeluk tubuh Meri dari arah belakang membawa kepala Meri untuk tidur di lengan kekarnya.

Cup....
Satu kecupan mendarat di kening Meri,
"I love you sayang".

"I love you more Daddy", balas Meri.

Membuat Doni semakin semangat menciumi seluruh wajah Meri Karena panggilan Meri yang baru untuknya.

Bahkan getaran hape Doni sejak tadi yang berada di atas nakas samping Kasur di abaikan begitu saja karena saat ini mereka sedang mengarungi surga dunia bersama.

Di tempat lain tepatnya di cafe xx Ami di tatap sengit oleh Rafa meminta penjelasan tentang pernikahan Meri yang tidak di ketahuinya sama sekali.

Di tempat lain tepatnya di cafe xx Ami di tatap sengit oleh Rafa meminta penjelasan tentang pernikahan Meri yang tidak di ketahuinya sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kamu sekarang sudah bisa menjelaskan tentang pertanyaanku tadi di telpon tentang Meri?".

Iya setelah Rafa mengetahui fakta yang mengejutkan itu dia langsung menelepon Ami untuk meminta penjelasan karena Rafa yakin pasti Ami mengetahuinya karena dia dan Meri adalah sahabat karib.

Ami menghembuskan nafasnya dengan kasar setelah itu dia meminum jus yang ada di hadapannya sebelum bercerita.

"Oke. Aku akan menceritakan semuanya kepadamu dan setelah kau tahu semuanya aku harap kau bisa move on dari Meri".

Akhirnya Ami menceritakan semuanya yang dia ketahui kepada Rafa.

"............ Jadi seperti itulah ceritanya yang aku tahu, tapi Meri bahagia kok dengan pernikahannya walaupun mereka di jodohkan toh mertua dan suaminya menyayangi Meri".

"Iya aku tahu bahkan sekarang dia sedang hamil, tapi awass saja kalau sampai suaminya membuatnya menangis dan tidak bahagia aku akan merebut Meri darinya".

"Ich amit-amit jabang bayi kamu ini apa-apan seh malah berbicara seperti itu, jangan sampai terjadi. Do'akan yang terbaik buat mereka", Ami mengetuk-ngetukkan  jari-jarinya di atas meja sambil berucap.

Rafa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Ami yang aneh.

"Ini sudah sore sebaiknya kita pulang saja, aku tadi kesini naik angkutan umum jadi sebagai balasnya karena aku telah berbaik hati menceritakan tentang pernikahan Meri kepadamu ya kau harus mengantarkan aku pulang dong".

"Ya....iya.. oke, aku ke kasir dulu membayar minuman kita".





-------------





Terimakasih sudah mampir ke karya saya jangan lupa dukung like dan komen 🙏
My sister
Yome
BFF
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Pernikahan Kedua (Meri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang