Maaf ya lama up nya Mak aothor sibuk banget di rumah, walau sudah telat tetap minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin 🙏🙏
Sudah untuk ke empat kalinya Upik menguap lebar di meja makan, semalam Upik hanya tidur tidak lebih dari tiga jam saja.
Biasanya Upik akan tidur cukup 6-7 jam di karenakan semalam Upik gencar sekali belajar matematika Karena hari ini akan ada ulangan, Dia tidak mau remidi mendapatkan nilai kurang lagi.
"Upik... Cepat di makan nasi gorengmu!! Ini sudah agak siang nanti terlambat ke sekolah", Tegur Ibu.
"Iya Ibu", Upik menjawab dengan sesekali masih menguap.
"Memangnya semalam kamu tidur jam berapa? Kok kelihatan masih mengantuk".
"Mungkin Upik tidur gak sampai tiga jam Ayah, karena Upik harus belajar matematika untuk ulangan nanti".
"Astaga.. yang ada nanti malah kamu mengantuk di kelas dan tidak bisa menjawab soal dengan benar", sambung Ibu.
"Udah ah Upik pamit berangkat sekolah sekarang saja. Ayah, Ibu do'akan saja ulangan Upik hari ini lancar ya".
"Iya sayang, awassss..... Jangan nakal di sekolah belajar yang bener!!", Seru Ibu.
"Hati-hati di jalan!!", Sambung Ayah.
"Ok".
Setelah Upik menyalami ke dua orangtuanya, Upik mengayuh sepedanya menuju ke sekolahan.
Upik masih menguap sampai matanya tertutup menjadikan Dia tidak fokus dengan jalanan.
Brakkkk.....
Upik menubruk mobil di depannya yang tiba-tiba berhenti di pinggir jalan.
Auwww.....
Upik terjatuh kakinya tertimpa sepedanya dan telapak tangannya sebelah kiri lecet begitu juga dengan kakinya.
"Astaga mobil siapa seh ini berhenti mendadak bikin orang celaka saja, Dia pikir jalanan ini miliknya sendiri apa!!".
Upik berdiri berkacak pinggang sambil ngedumel ngalor ngidul saking kesalnya, Matanya yang mengantuk tadi langsung terbuka lebar.
Seorang pria Tampan dengan senyum sejuta wattnya yang memakai kacamata hitam bertengger manis di hidung mancungnya keluar dari dalam mobil.
" Hi bocil".
Pria Tampan itu menghampiri Upik.Upik melongo melihat pria Tampan itu ada di depannya.
"Kak Rian..", jawab Upik.
Ya pria Tampan itu adalah Rian Syahputra sahabatnya Doni, Rian tersenyum manis menampilkan deretan giginya yang putih ke arah Upik.
"Kenapa Kakak bisa ada di sini?".
"Oh... Kakak ada acara di daerah sini dan kebetulan Kakak melihat kamu, maaf ya karena Kakak berhenti mendadak kamu jadi terjatuh", sesal Rian.
"Ihh Kakak nyebelin lain kali jangan kayak gitu lagi ya, ini sakit tau tangan dan kaki Upik lecet semua karena jatuh tadi".
Upik memperlihatkan luka-luka di tangan dan kakinya ke arah Rian sambil memanyunkan bibirnya."Iya maaf, tunggu sebentar Kakak ambil dulu plester dan obat merah di dalam mobil".
Rian menarik tangan Upik untuk masuk ke dalam mobil terus mengobati luka Upik serta membantu memasangkan plester ke bagian yang lecet di kaki dan tangan Upik.
"Auchh...".
Upik sedikit meringis saat obat merah itu menyentuh kulitnya yang luka."Sabar ini Kakak sudah pelan-pelan kok",
Rian mengobati dan sesekali juga meniup bagian yang luka tersebut.
Posisi itu begitu intim bahkan tubuh Upik meremang saat merasakan sapuan halus tiupan Rian di kulitnya, tiba-tiba jantungnya berdetak tidak terkontrol.
"OMG, ada apa dengan jantungku kenapa tiba-tiba berdebar kencang begini seh", batin Upik dalam hati.
Upik masih terdiam terpaku menatap lekat-lekat wajah Rian yang begitu sempurna tak kalah dengan ketampanan Doni.
Wangi parfum dari tubuh Rian seakan menghipnotis Upik yang terlena sambil memejamkan matanya menghirup dalam-dalam harum wangi dari tubuh Rian.
"Nafasnya pun seperti mint yang menyegarkan", batin Upik.
"Ini sudah selesai", ucap Rian.
Upik tetap tidak bergeming masih betah memejamkan matanya yang pikirannya sudah menjalar kemana-mana.
"Hi bocil, Rian mengguncang bahu Upik baru Dia tersadar dari imajinasinya.
"O.,..i...ya..iya Kak, Aku bukan bocil kali Kak sudah SMA", Upik sebal di katai bocil.
"Ayo Kakak antar ke sekolah nanti kamu terlambat!". Ajak Rian.
"Ah.. kenapa aku jadi lupa sekolah hari ini kan aku juga ada ulangan matematika bisa di jemur di lapangan aku kalau sampai telat".
Upik gusar sambil memukul dahinya takut terlambat ke sekolah.
"Bagaimana dengan sepeda Upik?".
"Udah nanti Kakak telepon asisten Kakak saja biar sepedamu di bawa ke bengkel dulu untuk di perbaiki. Sepertinya kerusakannya juga tidak terlalu parah, apa Kakak belikan yang baru saja?".
"Tidak usah Kak itu masih bisa di gunakan, aku tidak mau merepotkan Kakak".
Di dalam mobil Rian dan Upik tetap mengobrol santai, suasana humoris yang di timbulkan dari guyonan Upik membuat Rian tidak berhenti tertawa.
"Kak berhenti...ini sudah sampai sekolahan Upik!!".
Rian menghentikan mobilnya, Upik pamit keluar dulu tpi Rian mencekal tangannya.
"Ada apa Kak?".
Rian mengambil dompetnya dan menyerahkan beberapa lembar ratusan ribu uang ke tangan Upik.
"Ini uang jajan buat kamu".
"Tidak usah Kak, Upik sudah punya uang jajan yang di kasih ibu tadi", Upik langsung menolaknya.
"Sudahlah ambil itu buat kamu simpan, Kakak sungguh tidak enak sudah membuat kamu terjatuh tadi".
Upik melihat ketulusan dari dalam mata Rian.
"Aku ambil satu saja ya Kak ini sudah lebih dari cukup".
Upik mengambil uang seratus ribu dari Rian lalu bergegas keluar mobil menuju ke sekolahannya.
Rian menghembuskan nafasnya pelan sambil tersenyum memandangi punggung Upik yang perlahan menghilang masuk ke dalam sekolahannya.
"Sungguh gadis yang unik aku semakin menyukainya, astaga... Kenapa juga seh Dia masih bocil kalau begini aku kan lama menunggunya", gumaman Rian di dalam mobil.
_____________
Terimakasih sudah mampir ke karya saya jangan lupa dukung dan like✌️
My sister
Yome
BFF
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kedua (Meri)
RandomMeri menikah dengan Doni karena perjodohan,awal menikah tidak ada cinta seiring perjalanan waktu mereka saling mencintai. akankah kisah cinta mereka abadi atau berakhir dengan sebuah perpisahan....??