15. Acara 7bulanan

106 2 2
                                    

Terimakasih untuk para pembaca saya yang masih setia dengan tulisan receh ini. 😘😘

Tidak terasa kandungan Meri sudah memasuki usia 7bulan dan rencananya keluarga besar Suhendra akan melakukan acara selamatan 7bulanan kandungan Meri dengan meriah mengundang semua rekan bisnis JAYA Corp. Teman, saudara dan menyantuni anak-anak yatim-piatu.

Keputusan itu di ambil  Papa Suhendra karena merasa bahagia sekali akan mempunyai cucu laki-laki penerus bisnisnya JAYA Corp.

Kemarin waktu Meri memeriksakan kandungannya memang Dokter kandungan yang menangani Meri berkata kalau bayi yang sedang di kandung oleh Meri berjenis kelamin laki-laki.

Acara di mulai nanti malam, pagi hari semua orang di kediaman Suhendra nampak sibuk mempersiapkan acara untuk nanti malam.

Di kamar Doni dan Meri selalu tersenyum bahagia, seperti sekarang ini Doni sedang mengelus lembut perut buncit istrinya mengajak calon anaknya berbicara.

Di kamar Doni dan Meri selalu tersenyum bahagia, seperti sekarang ini Doni sedang mengelus lembut perut buncit istrinya mengajak calon anaknya berbicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Posisi Doni dan Meri sedang duduk di sofa.

"Nak, sehat-sehat ya di perutnya Mama, jangan menyusahkan Mama, Papa sudah tidak sabar untuk menanti kehadiranmu di tengah-tengah kita".

Cup..
Satu kecupan manis mendarat di perut buncit Meri.

"Ah... Mas geli!!".

"Iya Papa", Meri menjawab ucapan Doni dengan suara seperti anak kecil.

Tok.... Tok...
Suara ketukan pintu dari arah luar kamar menyudahi keromantisan Mereka.

Doni berdiri membuka pintu.

Ceklek..
BI Asih membawa paper bag menyerahkannya kepada Doni.

"Den Doni ini ada kiriman baju dari butik buat acara nanti malam".

"Iya BI, terimakasih", sambung Doni.

"Apa itu Mas?", Tanya Meri.

"Ini baju dari butik langganan Mama buat kita pakai nanti malam sayang....".

Malam pun tiba acara sudah di mulai nampak para tamu undangan mulai berdatangan.

Makanan dan minuman tertata rapi di meja, para pelayan sibuk melayani tamu undangan yang telah datang.

Acara di mulai dengan doa', santunan anak-anak yatim setelah itu di lanjutkan dengan makan-makan sambil mengucapkan selamat kepada Doni dan Meri secara bergantian.

Ari datang di acara Doni karena Dia adalah rekan bisnisnya jadi Ari mendapatkan undangannya.

Saat Ari baru sampai, Dia sudah di sambut oleh Papa Suhendra.

"Oh, Tuan Ari Adhiguna Terimakasih sudah bersedia datang", ucap Papa sambil berjabat tangan dengan Ari.

"Iya Bapak Suhendra, saya sudah dapat undangannya jadi sesibuk apapun saya akan menyempatkan diri untuk datang ", sambung Ari sambil menerima jabatan tangan Papa.

"Silahkan.. nikmati acaranya!! Di sana tempat makanannya dan di sana anak juga menantu saya", Papa menunjukkan kepada Ari arah tempat makan dan Doni berserta Meri berada.

"Terimakasih... saya akan menemui Tuan Doni dulu. Permisi..", ucap Ari.

Saat Ari melangkahkan kakinya di antara para tamu undangan tiba-tiba Ari diam mematung, betapa terkejutnya Ari saat melihat wanita yang mengandung berdiri di samping Doni adalah wanita yang beberapa bulan lalu di temui Dia di Cafe xx, wanita yang berbulan-bulan ini mengganggu pikirannya.

"Ya Tuhan, cobaan apalagi ini, di saat Aku sudah mulai tertarik lagi dengan seorang wanita tapi ternyata wanita itu sudah bersuami", gumam Ari lirih sambil mengusap wajahnya ptustasi.

Dengan segala berat hati Ari melangkahkan kakinya lagi menghampiri Meri dan Doni untuk mengucapkan selamat.

Ari tersenyum menghampiri Doni lalu berjabatan tangan dengannya mengucapkan selamat.

"Selamat Tuan Doni, Anda sebentar lagi akan menjadi seorang Ayah".

"Tuan Ari terimakasih, senang sekali saya karena orang sesibuk Anda menyempatkan datang di acara saya".

"Iya, Kita sudah lama menjadi rekan bisnis jadi saya usahakan datang di acara bahagia Anda".

"Silahkan nikmati acaranya!!".

Lalu Ari beralih ke arah Meri untuk mengucapkan selamat.

"Selamat Nona untuk kehamilannya. Apakah Nona masih ingat dengan saya?", Tanya Ari.

Doni reflek menoleh ke arah Meri saat mendengar ucapan Ari.

Sedangkan Meri mengerutkan keningnya bingung dan tampak berpikir sejenak.




----------




Terimakasih 🙏 sudah mampir ke karya saya jangan lupa dukung like dan komen.
My Sister
Yome
BFF
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️








Pernikahan Kedua (Meri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang