three idiots

5.2K 817 121
                                    

_bagian 11, three idiots_

Putra pertama Kaizel memasuki ruang makan begitu Rene keluar dari sana. Pria bertindik yang tidak pernah lulus di pelajaran etika itu masih mengenakan piyama tanpa dikancingkan. Dia sadar dada dan perutnya yang berotot menjadi perhatian para pelayan wanita yang berpapasan dengannya, tapi dia terlalu malas untuk sekedar mengancingkan piyama itu. Terlalu merepotkan.

Pintu ruang makan terbuka, Reyson menggaruk kepala sambil menguap lebar. "Mana Kerdil? Katanya mau sarapan bersama?" tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.

Tanpa mengatakan apa-apa Kaizel dengan langkah tegas bergegas keluar. Muka berangnya tidak berusaha dia sembunyikan dari para pekerja mansion yang ketakutan. Kaizel menubrukkan bahunya cukup keras saat melewati Reyson hingga Rey terpental mundur.

Batas kesabaran Kaizel sangat minim. Pria itu bisa menahannya hanya saat di depan Rene saja. Kalau tidak, disenggol sedikit saja pasti akan langsung murka.

Penasaran dengan amukan Kaizel, Reyson pun memancingnya sedikit. "Masih pagi sudah kerasukan banteng, Jol."

Sekilas Kaizel hanya memberi tatapan membunuh. Dan itu mengingatkan Reyson pada 'babi' peliharaan Vlad saat mereka sedang menggeram. Grrr!

Reyson kemudian berhenti mengganggu, membiarkan sang kepala keluarga pergi membawa kemurkaannya. Jika tidak, bisa-bisa Kaizel benar-benar akan menantangnya berkelahi dengan alibi sparring. Sebenarnya Reyson oke-oke saja duel dengan sang ayah, tapi tidak sekarang.

Karena aku belum sarapan.

Reyson mengambil duduk di bangku Kaizel, lantas menyantap isi piring ayahnya yang masih utuh. "Suasananya suram begini. Kajol ditolak lagi?"

"...," Diamnya Del dan Mian membuktikan bahwa tebakan Reyson benar.

Rey memajukan kepala dan berbisik pada dua saudaranya agar mendekat. "Sttt, kemarilah."

Sebelum menuruti perintah Reyson, Delein mengancam. Dia tidak mau dibodohi seperti biasanya. "Awas kalau tidak penting, ku potong lidahmu!"

Itu tidak mempan padanya, Bodoh. Demian ingin berkata begitu tapi tidak jadi. Dia lebih memilih diam dan memajukan kepalanya tanpa melawan. "Apa?"

Reyson memasang tampang serius, merangkul bahu adik-adiknya dan berbisik amat lirih, "Bukankah situasi mereka mirip seperti lima tahun lalu?"

Del dan Mian sempat bertukar pandangan sebelum mengangguk. "Benar. Waktu itu Eny mendapat haid pertamanya dan sejak saat itu tidur Ayah dan Eny harus dipisah."

"Ah, ya! Setelah itu mereka saling canggung selama beberapa hari. Ayah frustasi dan Bell ngambek dengan semua orang yang dia temui."

"Sepertinya tujuan Kajol dilahirkan hanya untuk ditimpa kesialan."

BRUAK!

Tendangan Kaizel nyaris menjebol pintu besar bersimbol Devinter tersebut. "AKU DENGAR KALIAN, BIADAB!"

Ketiga tuan muda Devinter mati kutu. Seharusnya mereka tidak saling berbisik meskipun Kaizel sudah meninggalkan ruangan. Karena indera pendengaran pria itu masuk dalam kategori abnormal.

 Karena indera pendengaran pria itu masuk dalam kategori abnormal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young Lady's Bodyguards (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang