_bagian 15, rhopalocera_
Di sepanjang lorong, Kaizel berjalan cepat menuju kamar putrinya. Pria dengan kimono hitam itu mendapat laporan bahwa Delein dan Reyson baru saja kembali dari percobaan penangkapan Tahanan 901. Beraninya mereka mengejar buronan itu tanpa persiapan matang dan ijinnya terlebih dahulu.
Begitu masuk, Kaizel memelankan langkah kakinya melihat sosok cantik masih terlelap. Dia mengedarkan pandangan dan menemukan balkon kamar itu terbuka. Kaizel pun berjalan ke sana dimana Delein dan Demian berada sekarang.
"Kenapa aku tidak mendengar laporan kalian di ruanganku saja? Rene akan terkejut kalau melihatku."
Demian duduk di kursi yang entah dia bawa dari mana. Laki-laki dengan tahilalat di atas alis kirinya itu menangkup tangan di depan dagu sementara tatapan seriusnya tertuju ke depan. "Tidak bisa. Kita tidak boleh meninggalkan Eny sedetik pun."
Kaizel melirik ke arah Rene sekilas, memastikan putrinya belum terbangun sebelum menagih penjelasan. "Baiklah. Laporkan seluruh tindakan gegabah kalian."
Demian menceritakan kronologi kejadian dari awal hingga terungkapnya Vlad menemui Rene diam-diam. Kecuali bagian Reyson membuat tanda di leher gadis itu. "Ini rencana Reyson. Dia sangat yakin bahwa selama ini Tahanan 901 masih mengawas di sekitar Eny. Lalu kami bertiga pun membuat rencana.
"Siang kemarin Rey memancing 901 keluar dan itu berhasil. Dia segera menyusul Del yang lebih dulu mengejarnya. Lalu saat saya berbincang dengan Eny, saya mengetahui fakta bahwa Kakek sempat menemuinya diam-diam. Kakek memberitahunya tentang cerita 'itu' tapi tidak sampai bagaimana cara Eny membantunya."
"Rene percaya omong kosong itu?"
Mian menghela nafas. Ayahnya itu tidak pernah mempercayai cerita Vlad. Keapatisannya itu justru akan membahayakan Rene. "Saya rasa mulai sekarang Anda harus mulai mempertimbangkan cerita Kakek, Ayah. Karena menurut saya, itu bukan sekedar omong kosong belaka."
Delein yang sedari tadi hanya bersedekap sambil menyandarkan punggung ke pembatas balkon pun mendongak. "Cerita apa yang kalian maksud?" Del bukan penerus, jadi wajar jika dia tidak tahu.
Kaizel agak tertegun saat menyaksikan penampilan Delein. Putra ke tiganya itu mendapat lebam di sudut mata dan bibir. Lingkaran merah di lehernya juga terlihat jelas. "Del, kamu babak belur."
"Aku juga tahu tanpa diberitahu!" Delein mendesis kesal. "Reyson yang membuatku jadi begini."
Kaizel dan Demian sontak terkejut.
"Aku tidak mengada-ada! Saat aku mengejar, Tahanan 901 masuk ke gua. Itu gua dengan jalan buntu jadi aku menunggu Reyson datang. Saat kami berdua masuk, penerangan yang ku bawa mati. Aku tidak bisa melihat apa-apa dan saat itulah Reyson menyerangku."
"Delein, kamu yakin?"
"Awalnya aku juga ragu, Ayah. Dia menyerangku di kegelapan, tapi aku mengenali gerakannya. Kalian, 'kan, tahu aku sering sparring dengan Reyson. Saat aku hampir mati, orang yang menolongku justru si keparat 901."
"Setelah menolongmu, kamu membiarkan Tahanan 901 pergi?"
"Sudah ku bilang di situ gelap, Mian jelek! Aku kira dia Reyson! Dia menyuntikkan sesuatu di leher orang yang menyerangku lalu pergi. Saat kita keluar, aku baru sadar kalau orang yang tadinya ku pikir Reyson ternyata adalah Tahanan 901. Bau mereka sama persis jadi aku tidak bisa membedakannya."
Kaizel mendekat ke pagar pembatas dan mengetukkan jarinya di sana. Ini semakin rumit. Cerita ramalan yang dulu sering Vlad singgung sepertinya akan terjadi di jaman ini. "Saat Reyson menyerangmu, apa kamu lihat mata-,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Lady's Bodyguards (TAMAT)
Fantasy"Min pas kóntra sti moíra, ketika takdir melenceng dari yang seharusnya." Aku hanya seorang gadis yatim piatu. Namun suatu hari ketika aku terbangun, hidupku sudah dikelilingi oleh ayah protektif dan tiga kakak lelaki yang super gila! WARNING (16+) ...