25. vacation in prison

3.2K 470 112
                                    

Entah mengapa tiap dengerin lagu diatas jadi keinget 'Reyson' banget wkwk🤭

Happy reading.

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

_bagian 25, vacation in prison_

Olahraga di Infernum ada dua macam. Voli dan sepak bola. Kegiatan di luar sel tersebut hanya diperuntukkan bagi tahanan sel zona atas saja. Sedangkan penghuni sel bawah tanah tidak memiliki jadwal semacam itu. Terlalu berbahaya membiarkan mereka keluar bungker.

Hari ini sebagian tahanan sel zona atas memenuhi lapangan yang terik. Jadwal olahraga terbagi menjadi 2 sesi karena keterbatasan lahan. Pada tiap sesinya, tahanan secara bergilir menggunakan lapangan voli. Sementara yang tidak bermain duduk di bangku penonton.

"Katanya hari ini tahanan sel tingkat A saling membuat kesepakatan."

"Kesepakatan apa?"

"Siapapun yang menang akan mendapatkan barang selundupan dari yang kalah."

"Kubunya Trash dan Gilios, kan? Bukankah mereka sudah sering bersepakat begitu?"

"Tapi kali ini akan lebih sengit daripada biasanya! Mereka, kan, habis berkelahi kemarin."

Dua tahanan yang duduk di bangku penonton saling berbisik. Membuat pria bertindik di depan mereka dapat menguping dengan jelas. Trash? Maksudnya si Tayo?

Reyson mendapat sesi yang sama dengan Gilios dan Tahanan A-98. Dia sengaja mengikuti Gilios dan anak buahnya kemana-mana. Karena selama ada Gilios di situ, maka akan ada Tayo pula.

Gara-gara tragedi berkelahi di kamar mandi kemarin, sekarang Reyson mendapati mereka babak belur. Gilios di sampingnya menagih penjelasan. "Kamu menghilang kemarin. Pergi kemana?"

Reyson menggaruk tengkuk. "Ahaha~, ketahuan, ya. Sebenarnya saya takut melihat adegan kekerasan."

Gilios mengerutkan alis heran. "Lalu kenapa sebelumnya kamu bekerja di rumah si pembunuh sadis itu? Bukankah setiap hari dia melakukan kekerasan pada bawahannya?" Para pekerja Kaizel berasal dari dua golongan. Antara buronan yang membutuhkan perlindungan Devinter atau orang-orang berbakat yang butuh uang.

"Saya terlilit hutang." Reyson memilih golongan yang kedua. Dia menyeka sudut matanya yang kebetulan kelilipan debu, "Saya juga punya dua adik laki-laki dan satu adik perempuan yang harus saya rawat."

"Memangnya berapa usia mereka sampai kamu harus banting tulang di tempat berbahaya?"

Reyson menendang tanah agar kelilipan lagi. "Dua adik laki-laki saya terkena gangguan mental."

"Oh." Gilios jadi sedikit merasa kasihan. Dia tidak tahu harus bagaimana menanggapinya.

Priiiittttt!

Bunyi peluit menandakan waktu tahanan yang menggunakan lapangan berakhir. Giliran tahanan lain yang masih duduk di bangku penonton. Gilios turun ke lapangan diikuti Reyson.

Seorang sipir yang mengawasi jalannya kegiatan tiba-tiba menunjuk Reyson. "Hei, tahanan baru. Kamu bergabung dengan regu Tahanan A-98."

Rey mengiyakan.

Sedangkan Trash sebaliknya. Pria dengan tato memenuhi tubuhnya itu memberi tatapan tajam pada Reyson seolah mengatakan, 'jangan menghambatku, Banci'.

Selepas mengangguk takut-takut, Reyson memposisikan diri sebagai pemain libero di belakang tengah. Komplotan Tahanan A-98 menatapnya dengan tidak bersahabat. "Awas kalau kamu membuat kami kalah!" ancam mereka.

Young Lady's Bodyguards (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang