22. seductive lips

3.8K 558 81
                                    

_bagian 22, seductive lips_

Bruak!

Neo mendorong badan Reyson hingga pria itu jatuh terjerembab.

Edvin melotot kaget. "S-sir Neo! Sudah ku bilang perlakukan dia dengan sopan!" tegurnya.

Sipir muda itu terkejut. Mengapa Wakil Panglima semarah itu hanya karena dirinya mendorong si tahanan sedikit? Dia, kan, cuma tahanan! "Ma-maafkan saya, Wakil Panglima!" Sir Neo segera menarik borgol Reyson bangun dan membuat tahanan berekspresi malas itu duduk di bangku interogasi.

Begitu Sir Neo meninggalkan atasannya berdua dengan sang tahanan, Edvin langsung membungkuk 90 derajat. "Saya benar-benar tidak tahu bahwa tahanan sel tingkat E yang dimaksud Tuan Muda Demian adalah Anda. Atas kecerobohan saya dan mewakili kelancangan semua petugas sipir di sini, saya mohon maaf. Kami pantas menerima hukuman."

Reyson melepaskan tangannya dari borgol. Efek bius dari Tahanan 901 sudah hilang. Berkat itu tubuhnya dapat kembali pulih dengan sangat cepat seperti biasanya. "Sejujurnya tadi aku cukup bersenang-senang, loh. Seru juga bermain dengan mereka." Mereka yang Reyson maksud adalah komplotan Gilios dan anak buahnya.

"Apa Tahanan A-53 mengganggu Anda? Kami bisa mengeksekusinya hari ini."

"Tidak perlu. Dia cukup jeli." Reyson suka bergaul dengan orang pintar. Karena dengan begitu ilmunya dalam memanfaatkan orang lain akan semakin cemerlang.

"Nama aslinya Gilios Havester, Tuan. Sebelumnya dia adalah ketua serikat gelap Benua Utara yang pernah menjual informasi pada Nyonya Marien Klein."

Reyson bersedekap bosan sembari menyilangkan kaki. "Ya. Aku sudah tahu." Aku, kan, yang menjebloskannya kemari.

"Sel zona atas tidak seketat sel bawah tanah. Gilios Havester yang sudah menempati sel tingkat A selama bertahun-tahun adalah orang yang sangat kuat. Jadi para tahanan lain berlindung dari sipir Infernum di belakangnya." Edvin menjelaskan situasi Infernum saat ini. Mengapa banyak tahanan memanggil Gilios dengan sebutan bos.

"Bagaimana dengan kakaknya?"

"Doom Havester masih bertahan di Sentral. Dari sekian banyak tahanan yang masuk bersama dia, Doom adalah satu-satunya yang masih waras."

Yah, Reyson sudah menduganya. Memang setangguh itu seorang Doom Havester. Pemimpin gilda pembunuh yang pernah bekerja sama dengan Marien untuk memburu pasukan elit tentara Devinter. Dialah pelaku sekaligus satu-satunya orang yang mampu meninggalkan bekas luka permanen di alis Delein saat mereka berkelahi dulu.

Seandainya keterampilan dan kemampuan dua bersaudara Havester itu disatukan, mungkin Reyson sendiri pun akan kesulitan menghadapi mereka. Sudah lama Rey tidak mencoba sesuatu yang menantang. Sepertinya akan menyenangkan bila dia tinggal di tempat ini untuk sementara waktu. Tentu saja sebagai tahanan.

"Edvin."

"Ya, Tuan Panglima?"

"Sudah ku putuskan. Aku mau liburan di sini."

"Maaf?"

"Aku tidak akan menghukum siapapun, tapi jangan ganggu aku saat aku sedang bobok siang."

"Tapi, Tuan-,"

"Kita tidak saling kenal. Jadi panggil aku si lemah tahanan sel tingkat E," Reyson menyugar rambut legamnya santai, "oghey?"

"Baik, Panglima. Terima kasih atas kemurahan hati Anda. Ada lagi yang Anda butuhkan?"

"Hmm~, ada." Reyson menengok tubuh bagian bawahnya. "Aku minta sabun."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young Lady's Bodyguards (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang