extrapart 1, prince of a kingdom

3.2K 373 61
                                    

"Sebenarnya, apa yang terjadi?"

Delein, Demian, dan Kaizel duduk mengelilingi meja mini merah muda. Atensi mereka tertuju pada tiga lembar surat dari Vlad yang digeletakkan di tengah meja.

"Sampai akhir pun dia tetap mengesalkan," gumam Kaizel, gagal mendapatkan jawaban.

Setelah sehari berlalu, mereka masih bertanya-tanya bagaimana bisa mereka kembali ke tujuh belas tahun yang lalu. Apa yang terjadi setelah Rene mati waktu itu?

Satu-satunya petunjuk yang mereka temukan hanya terdapat disurat milik Kaizel, 'Segera setelah Pilar Bumi bersaksi atas kesalahannya di Malam Kebangkitan waktu itu, dunia kembali ditata ulang.'

Sementara surat yang ditujukan pada Mian hanya berisi pesan singkat yang membuat penerimanya naik darah.

'Halo, Kikir'
- :P

"Satu detik saya terbuang sia-sia gara-gara surat itu."

Begitu pula dengan surat yang diperuntukkan  Del,

'Bagaimana latanya jadi mochi?'
-Tatek

"Ceandainya atu bica menghajalnya!"

Kaizel dan Demian sama-sama menoleh ke arah Delein. Mereka mengamati penampilan Del dari atas ke bawah. Saat ini Delein hanya bocah tiga tahun yang cadel dan tidak bisa berhenti mengunyah kue. Dia memakai baju kodok berdasi kupu-kupu yang menutupi leher bantatnya.

Mian menyangga dagu dan tersenyum. "Menghajar Kakek? Dengan wujudmu yang amat menggemaskan ini?" (Translate : Dasar babi)

Del menunduk melihat perut bulatnya sendiri, lantas lanjut mengunyah lagi. "Atu macih maca peltumbuhan. Halus matan banyak dan cepat becal cupaya bica mendepak tepalamu."

Mian mengacak rambut mencuat Del. "Masih ada sembilan tahun lagi sampai tinggimu melampauiku." 

Padahal selisih umur mereka hanya terpaut tiga tahun, tapi si licik Demian begitu sombong hanya karena dia tidak cadel dan sedikit lebih tinggi. Tak senang dengan sikap meremehkan Mian, Delein giliran mengkritik penampilan kakaknya. "Bocah ompong!"

Semalam, gigi seri Mian tanggal dan para pengasuh bersikeras menaruh giginya di bawah bantal. Karena malas menolak, Demian akhirnya menurut saja. Padahal dibalik tubuh enam tahunnya terdapat jiwa lelaki dewasa. "Ini sesuatu yang normal. Sebentar lagi semua gigimu juga akan rontok."

Del terbungkam. Mian benar.

Melihat Del dan Mian kembali mengecil membuat Kaizel tersadar bahwa selama ini mereka tidak pernah dekat. Di masa lalu, Kaizel jarang memperhatikan mereka. Delein dan Demian tumbuh sendirian dan hanya mengandalkan diri mereka masing-masing untuk dapat bertahan hidup di mansion. Apalagi saat itu mansion dipenuhi oleh orang-orang busuk bawahan Marien yang memperlakukan mereka dengan tidak adil. Mungkinkah ini adalah saatnya bagi Kaizel untuk berperan menjadi ayah yang baik?

"Ayah, tenapa tamu membuat Mian lebih dulu dalitu?"

Awalnya Kaizel diam saja. Dia mengamati dua putranya secara bergantian, lalu mengangguk sendiri seolah telah membulatkan tekad.

"Anda sedang memikirkan apa, Ayah?"

Kaizel tiba-tiba mencengkram kerah berdasi Delein dan bertanya dengan muka sangar. "Mau ku gendong?"

Tatapan Del dan Mian membulat.

Mengira ditantang berkelahi, Del merampas kerahnya dengan kasar dan merapikannya kembali.

"Ayah, Anda mengajak putra Anda yang amat lucu itu berkelahi?"

"Aku hanya bermaksud membantu. Kakinya pendek."

Young Lady's Bodyguards (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang