_bagian 10, inner turmoil_
"Kenapa ... kenapa dia bereinkarnasi?"
Vladelis sering membentak, marah-marah, dan bicara kasar terhadap orang lain. Rene merasa sudah biasa menghadapi itu, tapi kali ini entah mengapa terasa berbeda. Rahang pria penuh wibawa itu mengencang, menguarkan hawa negatif seolah tubuhnya diselimuti oleh kegelapan.
"Min pas kóntra sti moíra."
"A-apa itu, Kek?"
"Jangan melawan takdir yang sudah ditentukan. Itu semboyan mutlak yang dipegang oleh para Pilar. Tapi Sang Penghancur berani menyalahi aturan. Desembra membuat kekacauan sebelum hari kehancuran yang sudah ditentukan tiba. Dia mengamuk, menciptakan bencana, mengobrak-abrik tataan alam, membuat takdir semesta melenceng dari yang semestinya!"
Tatapan elang Vlad menembus nyali sang cucu, membuat gadis itu menciut. Merinding oleh aura kengerian yang keluar dari pergolakan batin kakeknya.
"Karena itu, demi menjaga keseimbangan dunia dan menekan kekuatan Desembra dalam diri Devinter, eksistensi mereka disamarkan. Sang Pilar Bumi bersama alter egonya direinkarnasikan ke bumi menjadi manusia untuk sementara waktu. Sampai hari kehancuran yang telah direncanakan tiba."
Ah, sudah pagi. Rene merasa kepalanya pening. Terlalu banyak informasi yang dia dapat sekaligus kemarin, sampai semalam gadis itu tidak dapat memejamkan mata semenit pun gara-gara terus memikirkannya.
"Nak, aku diturunkan ke bumi untuk membuat keturunan hingga reinkarnasi Pilar Bumi lahir. Dan setelah ratusan tahun tinggal di planet busuk ini, makhluk yang ku tunggu-tunggu itu akhirnya lahir."
"Siapa itu, Kek?!"
Alih-alih menjawab, Vlad justru menyunggingkan sebuah senyuman misterius. "Itu juga masih menjadi pertanyaanku, Bayi. Sebab itu aku membutuhkanmu."
Rene menelengkan kepala tidak mengerti. "Maksud Kakek?"
"Diantara 'mereka' yang sudah lahir, aku belum bisa menentukan mana Pilar Bumi yang asli. Kamu adalah satu-satunya keturunanku yang bisa menemukan pilar laknat itu. Jadi mulai sekarang, kita adalah sekutu, mengerti?"
Rene memandang kosong cermin di hadapannya. Sejak tadi Krista sudah membantunya mandi dan bersiap sarapan, tapi pikirannya tentang ucapan Vlad pun masih bersarang hingga sekarang.
"Nona kelihatan pucat! Apa Nona Kecil merasa sakit? Atau karena Nona ketakutan karena pagi ini mau sarapan bersama Tuan Direktur setelah sekian lama?!" heboh Krista khawatir.
Seperti yang Krista ucapkan, pagi ini Renebell akan makan bersama ayah dan kakak-kakaknya. Selain cerita Vlad, sepertinya itu menjadi salah satu pemicu mengapa Rene tidak bisa tidur semalaman. Jujur saja, dia masih enggan bertemu Kaizel dan Demian. Tapi karena Vlad bilang sesuatu, mau tidak mau gadis itu meminta Krista untuk mengundang Tuan Direktur dan para tuan muda untuk sarapan bersama.
"Bayi, aku minta padamu untuk sementara jangan menjauh dari Kartina dan saudara-sudaramu yang lain. Karena hanya mereka yang dapat melindungimu dari Desembra, sang malapetaka," begitu kata Vlad.
"Aku tidak apa-apa, Krista. Tolong rapikan rambutku lebih cepat. Yang biasa saja."
Meskipun mengiyakan, Krista tidak menurut begitu saja. Ini akan menjadi acara pertama Devinter berkumpul bersama setelah sekian lama. Tentu saja satu-satunya tuan putri mereka harus dirias lebih cantik dari biasanya.
Tuan Direktur, fighting! batin Krista berharap pimpinannya itu berhasil mengambil kembali hati putrinya.
Rene tak habis pikir. Sepanjang lorong menuju ruang makan, nuansanya berubah dalam semalam. Karpet merah lembut di setiap langkah Rene membuat gadis itu sampai bertanya-tanya apa gunanya sepatu ber-merk yang dia gunakan sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Lady's Bodyguards (TAMAT)
Fantasia"Min pas kóntra sti moíra, ketika takdir melenceng dari yang seharusnya." Aku hanya seorang gadis yatim piatu. Namun suatu hari ketika aku terbangun, hidupku sudah dikelilingi oleh ayah protektif dan tiga kakak lelaki yang super gila! WARNING (16+) ...