Pagi ini— setelah kemarin mendengar penuturan sang Bunda, Aisha jadi terus-terusan memperhatikan Yuta. Sejak laki-laki dewasa itu keluar dari rumah, membawa mobil hingga tiba di jalan, saat berpelukan dengan Rachel, pun sampai sekarang ketika mereka sudah duduk di mobil. Aisha terus mematri pandangannya untuk menatap Yuta melalui cermin. Mata tajamnya memicing, hendak meneliti Yuta dan memastikan jika Yuta tidaklah seperti apa yang ia pikirkan.
Yuta terlihat sangat menyayangi Rachel dan Haruto, jadi sepertinya tidak mungkin jika ia berselingkuh.
"Aisha mau ngomong sesuatu sama om? Kayaknya dari tadi kok merhatiin om terus."
Aisha langsung tersentak ketika mendengar itu. Ia menggaruk pipi tembam nya sembari lempar senyuman tipis, "hehe, nggak kok."
"Ada sesuatu kali di muka kamu, Kak." Rachel menimpali, menarik bahu lebar itu agar wajahnya dapat berhadapan dengannya. Di teliti nya wajah tampan itu selama beberapa saat, "tapi nggak ada apa-apa sih, tetep ganteng kaya biasanya."
Yuta terkekeh, dicubitnya sebelah pipi Rachel, "udah jago gombal nih?"
Hal itu tak luput dari perhatian Aisha. Ia yang duduk di bangku belakang, sedari tadi memperhatikan interaksi mereka berdua. Semua perlakuan Yuta pada Rachel memang nampak natural. Yuta tidak seperti tengah menyembunyikan sesuatu, yang mana jika sedang bertingkah manis akan terlihat dibuat-buat.
Ia sendiri memang tidak mau ikut campur pada urusan rumah tangga mereka. Tapi Aisha jelas tidak akan tinggal diam jika sampai Rachel dikhianati oleh Yuta. Rachel adalah perempuan paling baik yang pernah ia temui setelah sang Bunda dan Eyang yang telah pergi ke surga.
"Mama, gombal itu apa?" Si kecil di bangku sebelah Aisha bersuara, tubuhnya condong ke depan untuk menanyakan kata baru yang didengarnya itu pada sang ibu.
Rachel terkekeh, ia menatap Yuta yang melirik ke belakang, menunjuk Aisha secara tak langsung. Paham dengan maksud sang suami, Rachel ikut mengedikkan bahunya ke arah Aisha sembari berujar, "tanya ke kak Sha aja tuh, kan dia yang sering di gombalin sama cowok."
Mulanya, Aisha sudah tak mau mendengarkan obrolan pasutri yang membuat hatinya panas karena iri itu. Tapi tiba-tiba Rachel malah melempar pertanyaan Haruto padanya, yang mana secara tak langsung pula juga menuduhnya kerap digombalin oleh laki-laki membuat ia merasakan panas di kepala. Enak saja, ya, berkata seperti itu! Padahal, Aisha kan tidak pernah pernah di beri gombalan semacam itu.
Um, yeah, itu karena Aisha langsung menyalak jika sudah di goda sedikit saja oleh siapapun.
"Kok aku?" Suaranya melengking sambil menunjuk diri sendiri.
Sementara Yuta dan Rachel tertawa, Haruto menolehkan kepala kearah Aisha. Menganggap ucapan Mama nya adalah benar. "Kak Sha, gombal itu apa?"
Aisha menepuk dahi berponi nya ketika mendengar itu. Anak kecil itu betul-betul memiliki rasa ingin tahu yang besar, ya. Contohnya saja Haruto ini. Apapun hal baru yang di temui, atau kata baru yang didengar, selalu saja dicari tahu. Istilah kerennya, Haruto itu mudah kepo.
Meski keingintahuan itu bagus untuk perkembangan motorik anak, tapi untuk saat seperti ini hal itu tak membantu apapun.
Masa iya, Aisha harus menjelaskan maknanya terang-terangan?
"Duh, apa ya..." Aisha menutup mulut sambil mengetukkan jari telunjuk di hidung. "Contohnya kaya Mama bilang Papa ganteng tadi loh, Ruto."
Haruto menatap Aisha sejenak sebelum akhirnya menatap Mama dan Papa bergantian, "oh... Berarti gombal itu muji ya, Ma?"
"Iya, pokoknya sejenis itu deh." Aisha yang membalas.
"Lagian kamu tuh masih kecil, kepo amat sama bahasa orang dewasa." Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Poisoned Love
Fanfiction• Sequel dari Toxic [ Mark Lee ] • Awal pernikahan mereka memang tak berjalan dengan baik. Namun seiring berjalannya waktu... keduanya sadar jika mereka tak dapat hidup tanpa kehadiran satu sama lain. Mereka saling membutuhkan, saling menginginkan...