"Tante, aku mau pulang sama Yiren. Tante naik bus sendiri nggak papa kan?" Aisha berujar demikian ketika tiba di depan Rachel, yang sore itu telah menungguinya di depan ruang konseling.
Yang ditanyai mengangguk sembari tersenyum, nampak lelah tetapi juga masih nampak cantik, "iya, Sha. Tante juga nyuruh kamu kesini tadi sekalian mau bilang kalo tante nggak bisa bareng kamu."
Bukannya segera pergi menemui Yiren, Aisha malah mendudukkan diri di teras, menggeser tubuhnya supaya lebih dekat dengan Rachel seraya bertanya. "Emang tante mau kemana? Mau rapat, ya?"
Rachel menggeleng. Ia menyentuh helaian Aisha yang mencapai punggung, yang kali ini di kuncir asal sehingga beberapa mencuat; tidak rapi. Rachel kemudian menyelipkan poni gadis itu ke belakang telinga, "mau ke rumah temen, Sha. Dia baru pindah, jadinya tante di suruh ke sana."
"Udah bilang ke om?"
Ia mengangguki pertanyaan Aisha. Lantas, setelah mencium punggung tangannya, Aisha berlari kecil menjauhi teras ruang konseling. Sampai akhirnya melambai heboh kala melihat Yiren dari kejauhan, kemudian kembali berlari mendekati sang teman.
Puas menatap dua remaja tersebut menjauh, Rachel meraih ponsel di saku rok bahannya. Mencari nomor telepon Yuta, kemudian lekas menempelkannya ke telinga setelah menekan tombol panggil.
"Halo, Chel? Masih di sekolah, ya?" Suara Yuta berikut tawa dari Haruto terdengar, samar-samar Rachel juga dapat mendengar suara lagu anak-anak yang ia yakini berasal dari televisi.
Ia menyahut, "iya, masih di sekolah. Haruto nggak tidur?"
Diseberang sana Yuta menggeleng, mengelus kepala Haruto yang omong-omong sedang menggoyangkan badannya ke kiri dan ke kanan mengikuti alunan lagu. "Dia pas aku jemput tiba-tiba minta beli lagu anak-anak, katanya di kelas habis diajarin sama gurunya. Jadinya aku tadi mampir beli kaset isinya lagu anak-anak semua, nih seneng banget dia."
Rachel terkekeh, "coba kasih ke Haru,"
"Halo, Mama!" Belum genap satu detik, suara itu sudah menyapa rungu nya, nyaring sekali.
Kembali terkekeh, Rachel menyapa sang anak, "hai, habis diajarin lagu apa sama Kak Yeri?"
Yeri itu salah satu guru di pre-school Haruto, berumur 21 tahun dan baru lulus dari jenjang sarjana. Katanya sih sembari beristirahat sebelum kembali mengambil S2, dirinya yang memang menyukai anak-anak memilih untuk menjadi guru di sana. Sosoknya yang ceria dan juga sabar, sangat cocok dengan sifat anak-anak yang kadang suka nyeleneh.
Haruto di seberang sana menyahut, "tadi ada temen Haruto yang ulang tahun, Ma! Terus, Kak Yeri ajarin Haruto sama temen-temen nyanyi lagu happy birthday!"
"Coba, coba tunjukin ke Mama gimana nyanyinya," Suara Yuta terdengar menyahut.
Rachel terkekeh, setuju dengan ide suaminya. "Iya nih, kasih tau Mama dong!"
Haruto terkikik, sebelum akhirnya menyuarakan nyanyian ulangtahun itu dengan semangat, "Happy birthday to you! Happy birthday to you! Selamat panjang um- gimana sih, Pa?"
Berkat lirik yang dinyanyikan oleh anaknya itu keliru, Rachel tergelak sebentar sebelum akhirnya menyahut, "ah... Haru perlu belajar lagi tuh! Nanti kalo Mama pulang, Mama ajarin. Okey?"
Setelah mendapat sahutan okey berikut celotehan ringan soal bagaimana keseruan bocah itu di sekolah, Rachel lantas meminta sang anak untuk menyerahkan ponselnya kembali pada Yuta. Tapi sebelum itu, Haruto lebih dulu berkata, "Mama pulangnya jangan lama-lama, langitnya gelap tau... Nanti kalo hujan, Mama pulangnya gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Poisoned Love
Fanfiction• Sequel dari Toxic [ Mark Lee ] • Awal pernikahan mereka memang tak berjalan dengan baik. Namun seiring berjalannya waktu... keduanya sadar jika mereka tak dapat hidup tanpa kehadiran satu sama lain. Mereka saling membutuhkan, saling menginginkan...