Explorer [8]

55 26 12
                                    

Rapat dimulai dengan pidato panjang lebar dari para petinggi pemerintah yang menurutku, mereka hanya membuang-buang waktu dengan memutar-mutar kata padahal intinya sama.

" ... hal ini benar-benar membuat masyarakat di seluruh galaksi panik dan takut. Jujur, saya dan rekan-rekan sangat kecewa dengan keamanan militer, tapi itu sudah bukan bahasan kita hari ini. Beberapa hari yang lalu, saya dapat laporan dari kapten Rigel, bahwa ada seseorang yang akan membantu kita. Sebelum itu, saya sudah memutuskan keputusan rapat kemarin, kita akan menggeledah Fronca. Itu saja dari saya." ucap pria tua yang memimpin rapat ini.

Aku tak yakin mereka hanya akan menggeledah saja.

Rigel berdiri. "Terima kasih pak. Saya datang bersama dengan dua orang yang akan membantu kami dalam misi pencarian ini. Nebula dan Frank, rumor bahwa penjelajah masih ada, benar adanya. Nebula adalah seorang penjelajah yang selama ini kami cari pak .... "

Pria tua itu tampak terkejut.
"Maaf memotong kapten. Anda yakin bahwa dia benar-benar penjelajah?" tanyanya dengan ekspresi khawatir setengah takut? Entahlah aku tidak bisa menjelaskannya.

"Kenapa? Anda terkejut karena melewatkan satu orang dalam pemusnahan kaum penjelajah?" tanyaku sedikit emosi.

"Nebula! Tolong jangan memulai pertikaian!" ucap Zain sambil berbisik di sampingku, dia hanya tidak tahu bagaimana perasaanku saat bertemu langsung dengan petinggi ini, yang telah membuat kaumku musnah.

"Aku hanya bertanya!" balasku.

"Nebula pernah memberikan saya usul yang menarik. Saya membawanya agar dia kembali menjelaskan maksud dari usulnya itu." Rigel mengisyaratkan ku untuk berdiri.

Jadi dia memaksaku untuk datang hanya untuk menjelaskan usulku waktu itu? Kenapa tidak dia saja yang menjelaskannya.

Aku berdiri dengan malas. "Sepertinya saya tidak perlu berkenalan lagi. Karena pasti tuan-tuan sudah tahu siapa saya. Senang bisa bertemu langsung dengan petinggi pemerintah, suatu kehormatan bagi saya. Dua orang ini menculik saya dan meminta saya untuk memberitahu tempat-tempat tersembunyi di galaksi ini, ya walaupun saya sedikit kecewa dengan cara kalian bekerja, tapi tak apa saya sudah terbiasa." Jangan harap aku akan ramah pada kalian.

Aku maju ke depan, agar bisa melihat dengan jelas orang-orang di sini. Satu orang terus meletakan tangannya di atas meja, posisinya tidak pernah berubah dari awal aku datang, bajunya tampak over size, pasti karena tangan aslinya sedang memegang senjata di balik baju. Itu penjagaan yang bagus, aku pun tidak ada niat untuk menyerang.

"Sebagai orang yang berpengalaman, namun sayangnya malah di sia-siakan.
Ada beberapa tempat tersembunyi yang hanya segilintir orang yang tau, namun sayangnya tempat seperti itu adalah sarang monster dan hewan buas lainnya." Namun lihatlah betapa kerennya aku bisa pergi dari tempat itu hidup-hidup.

"Pak, ada berapa masyarakat di pusat kota Tarazed? Pasti sangat banyak bukan. Jika aku tahanan yang kabur, maka aku akan menyamar jadi masyarakat di pusat kota dan berbaur bersama mereka, dengan begitu aku jadi tidak terlalu mencolok. Simple sebenarnya, tapi cara berpikir kalian terlalu jauh, sampai-sampai yang dekat tidak kalian perhatikan."

Ya benar, cara berpikir kalian sangat jauh namun pendek. Tanpa melihat hal-hal kecil yang akan terjadi sebelum membuat suatu keputusan, itu bukan jiwa seorang pemimpin sejati. Gelar saja tidak cukup, tapi otak dan hati juga harus diterapkan.

"Tapi bagaimana mencari tahanan di tengah keramaian masyarakat?" tanya seseorang yang sedari tadi terus menulis.

"Pikirkan saja dengan cara pikir kalian." Aku tau aku memang pintar dan berpengalaman, tapi pasti mereka masih punya otak yang bisa digunakan.

GALAXY : The Last Explorer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang