Explorer [20]

21 10 7
                                    

Seperti mimpi aku bisa bertemu dengan kaum ku lagi, tatapan ku terkunci begitu dia menunjukan identitasnya sebagai seorang penjelajah. Aku menurunkan pistolku dan menatap tanda itu dengan seksama, ada rasa sedih, bingung dan harapan.

Setelah sekian lamanya aku menunggu moment ini, bertemu dengan kaumku. Dan kenyataan bahwa aku tidak menemukan sisa mayat dari ayah dan ibuku, mendukung harapanku bahwa mereka masih hidup.

"Hanya aku dan kau. Mereka-penjelajah yang lain-tidak bersama kami." Seolah tahu apa yang ada di pikiranku, orang itu membawaku pada realita.

Benar, di sini hanya ada aku dan dia. Sama sepertiku, sepertinya dia juga kehilangan harapan.

"Lantas apa yang terjadi pada mayat mereka? Aku tidak pernah menemukannya." Tentu saja tidak ada, kau tahu itu Nebula.

"Aku yang menguburkannya. Maaf menghancurkan harapanmu, aku dulu juga seperti itu. Sampai aku tahu bahwa kau masih hidup, seorang penjelajah yang masih tersisa." Bukan ini jawaban yang ku inginkan.

Dia mengajakku untuk duduk di salah satu sofa yang sudah kusam. Aku disediakan minuman teh hangat, pikiranku masih berterbangan kemana-mana. Aku bahkan tidak berniat menyentuh minuman itu.

"Mau kuceritakan sebuah dongeng? Dahulu penjelajah adalah ilmuan gila yang mencari kesempurnaan hidup, mengorbankan sanak saudara untuk memuaskan rasa penasarannya, membuat seseorang menjadi lebih kuat dari makhluk lain. Namun semua berjalan tidak baik, efek sampingnya adalah mereka mati atau menjadi mutan."

Aku pernah dengar yang itu, ibu pernah cerita saat aku tidak ingin pulang ketika malam datang. Ibu menakutiku dengan mengatakan bahwa mutan akan menculik anak-anak ketika malam. Kemudian aku bertanya apa itu mutan, ibu hanya menjawab itu monster.

"Sampai akhirnya seseorang yang benar-benar mempunyai jiwa penjelajah mengubah kami menjadi penjelajah sejati. Tidak ada lagi yang melakukan percobaan gila itu, kami hidup tentram menjalankan aktivitas sebagaimana yang harus dilakukan penjelajah." Lanjutnya, mengambil nafas panjang.

"Selama ini semua sejarah tentang percobaan itu dirahasiakan oleh kaum penjelajah, tapi sayangnya semua bocor ke pemerintah. Dan jadilah kami dihabiskan tidak tersisa oleh mereka. Kita yang tidak tahu apa-apa jadi terkena imbasnya, karena perbuatan para leluhur."

Jadi itulah alasannya? Yang sebenarnya terjadi. Bukan karena kami tidak berguna di mata pemerintah, tapi karena leluhur kami membuat kesalahan pada masa lampau. Pemerintah tidak mengatakan alasan yang sebenarnya, dan lebih memilih untuk merahasiakannya. Tapi kenapa?

Aku harus tanyakan ini lebih lanjut pada Pak Harrington.

"Tapi kau, Nebula. Percobaan pertama yang berhasil, yang membuatmu menjadi berbeda!" Perkataannya berhasil membuatku berdiri kaget mendengarnya.

Apa maksudnya percobaan?

Orang itu mendekat. "Jujurlah nak, kau merasakan ada sesuatu yang berbeda dalam dirimu? Itulah yang terjadi ketika percobaan berhasil!"

"Namun sayangnya, kau kehilangan ingatanmu sebagai pengganti atas kekuatan yang kau miliki sekarang!"

"Tidak, kau salah besar! Aku mengalami kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya ingatanku." Benar, aku kecelakaan. Ayah dan ibu tidak mungkin berbohong soal itu, mereka punya buktinya, jahitan operasi yang masih membekas di kepalaku.

"Kau percaya? Pikirkanlah baik-baik, teknologi kami sangat terdepan, setiap Rumah Sakit di kota ini memilikinya, hilang ingatan bukanlah masalah bagi mereka. Jika kau memang hilang ingatan akibat kecelakaan, harusnya datamu ada di Rumah Sakit. Percayalah nak, aku sudah menyalin semua data di setiap Rumah Sakit di kota ini. Dan tidak ada satupun namamu di sana." Dia membuatku bingung. Aku bingung harus percaya pada siapa, bisa saja dia membual tentang data itu, aku jelas-jelas ditangani di Rumah Sakit.

GALAXY : The Last Explorer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang