Explorer [35]

9 1 0
                                    

Hamparan pasir, apakah memang tempatnya di hamparan pasir seperti ini? Terik matahari menyilaukan, namun tidak dapat ku rasakan panasnya. Sepertinya ada yang tidak menduga aku berada di sini, dari depan sana butiran pasir bergerak seperti badai menghampiri ku.

Kali ini aku tidak dengan busur dan panah, di tempat ini juga tidak ada mayat berserakkan. Sunyi, kecuali badai itu. Berhenti di depanku, menunjukkan siapa pengendalinya.

"Sungguh tidak terduga kunjunganmu, Nebula."

Aku berdiri mengangkat kepalaku, aku tidak lagi takut padanya. Walaupun dengan pedang yang sama dia berdiri dengan gagah. Aku merasa tidak gentar sama sekali, mungkin karena dia tidak menunjukkan tanda-tanda menyerang.

"Kau berhasil menemukan caranya berkomunikasi dengan ku, tanpa perantara mimpi."

Ya, aku berhasil.

Aku selalu penasaran dengan satu hal, dan ini kesempatanku untuk mendapat jawabannya, aku mengepalkan tanganku, "apakah, aku bisa menggunakan kekuatanku untuk menyembuhkan orang lain?"

Kumohon jawab, iya. Aku akan merasa sangat jahat jika kekuatan penyembuh ini hanya bekerja untuk diriku sendiri, sedangkan bagaimana dengan orang lain yang lebih membutuhkannya.

"Kau pasti lupa, Nebula. Penyembuh itu untuk dirimu sendiri, kau tidak bisa menggunakannya untuk orang lain. Karena itu bukanlah kekuatan alamimu."

Tidak, tidak bisa seperti itu.

"Kenapa tidak bisa?! Aku dapat mengeluarkan energi itu untuk melawan, tapi tidak bisa menggunakannya untuk menyembuhkan orang lain?!" Napasku naik turun mendengar pernyataannya, harapanku sudah hancur. Aku tidak bisa membantu ayah.

"Itu adalah dua hal yang berbeda, Nebula. kekuatan ini berasal dari energi Planet Pioneer, aku hanya perantara untuk membantumu mengendalikannya. Sedangkan penyembuhanmu, berasal dari eksperimen ayahmu."

"Maksudmu? Kau terlahir sendiri di dalam tubuhku? Bukan karena eksperimen ayah?" Aku semakin bingung, Pak Harrington bilang eksperimen itu yang membuatku seperti ini.

"Kalian pasti salah. Memang eksperimen itu telah membantu membangunkan energi itu dalam dirimu, karena energi itu merasakan ada benda lain yang mengalir di tubuhmu, insting untuk bertahan diri energi itu mulai aktif. Tapi, Nebula, eksperimen ayahmu hanya mempercepat regenerasi dalam tubuhmu. Maaf, harus ku katakan bahwa regenerasi itu bukanlah kekuatan alamimu dari energi itu." Wajahnya tenang sambil menjawab pertanyaanku.

Itu artinya, ibu tahu kalau aku terlahir dengan energi Planet Pioneer. Ayah dan ibu tahu kalau eksperimen itu tidak membuat aku penuh kekuatan seperti ini.

Dan mereka lagi-lagi merahasiakannya dariku.

"Kenapa harus aku? Kenapa kau percayakan semuanya padaku?" aku belum siap menanggung semua yang akan terjadi.

Dia tidak menjawab, matanya tidak berkedip menatap ku, "hanya kau dari jutaan jiwa, yang memiliki hati murni. Kau tidak ingin perasaan benci menguasai dirimu, namun kau marah karena ketidakadilan dunia mempermainkan nyawa, kau sangat bertekad untuk menyelamatkan teman-temanmu dari segala masalah. Dan aku memilihmu, karena kau adalah Nebula."

Tiba-tiba angin berhembus, butiran pasir menyelimuti ku. Mengelilingiku yang masih terdiam, dan terus bertambah kencang, samar-samar aku mendengar suara sosok itu lagi, "kembalilah, dan asah kekuatanmu. Kau benar, kebencian malah akan merusak segalanya."

Pandanganku mulai kabur, gelap menyelimuti penglihatan ku. Setelahnya aku merasakan tubuhku terhempas bersama dengan butiran pasir.

Aku membuka mataku, tubuhku sangat lemah. Aku terjatuh kesamping, menunggu bebatuan menyapa kepalaku, namun yang kurasa adalah usapan lembut di pipiku. Aku jatuh ke pangkuan ibu. Energiku seperti terkuras habis setelah menemui sosok itu, apakah memang memerlukan energi besar untuk bisa sampai pada sosok itu.

GALAXY : The Last Explorer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang