Kutarik tanganku yang berada digenggamannya, kemudian dengan perlahan menjauh. Menatap Zain penuh curiga, bisa sajakan dia tiba-tiba menyetrumku dan membawaku kembali ke tempat militer.
Melihat keadaan yang sudah mulai sepi, kurasa. Aku keluar dengan perlahan dari tempat persembunyianku, namun belum sempat sampai keluar, Zain menarik tanganku kembali kedalam.
Dia meletakan jari telunjuknya di depan bibir memberi tanda untuk diam. "Mereka masih ada di luar mencarimu, akan sangat berbahaya jika kau keluar sekarang!" ucapnya berbisik.
"Kau juga sama seperti mereka, jadi apa bedanya jika aku tetap di sini?" balasku.
Di luar maupun di dalam sini sama saja, bukan?
"Berhentilah mengejar kami! Mau berapa banyak lagi rumah yang kau hancurkan?!" ujarku marah.
Seseorang akan tidur di alam terbuka nanti, tanpa alas, tanpa atap. Kehilangan istana mereka. Andai aku tidak ke sini, militer pasti tidak akan kesini juga. Rumah-rumah mereka tidak akan hancur.
"Kalau begitu, ikutlah dengan ku Nebula. Dengan begitu tidak akan ada lagi yang harus kehilangan tempat tinggal."
"Dan aku akan tinggal di penjara? hidupku bebas Zain, aku tidak suka dalam kurungan. Aku seorang penjelajah dan kau tau itu!"
Aku berbalik melangkah keluar, namun tiba-tiba saja Frank muncul di depanku, menarikku keluar sambil mengacungkan tombaknya kearah Zain berada.
Namun segera aku tahan tangannya agar tidak mengeluarkan listrik pada tombaknya. Walaupun begitu, Zain tidak mencoba melukaiku saat di dalam, dia juga tidak menyuntikkan obat bius lagi padaku.
"Hai Frank, maaf untuk semuanya. Senang melihat kalian baik-baik saja," ucap Zain.
"Tidak akan kuterima maaf mu, sebelum kau merasakan apa yang mereka rasakan!"
"Sudah, lebih baik kita pergi!" seru ku.
Frank masih menatap tajam Zain yang terdiam di dalam sana. Mungkin Frank masih merasa dendam pada Zain. Aku menarik Frank untuk pergi dari sini.
Dengan samar aku mendengar Zain berbicara. "Aku sudah merasakannya sepuluh tahun yang lalu. Di saat mereka mengambil keluargaku."
Kami berlari, karena di belakang terdengar langkah kaki menuju ke arah sini. Tak perlu bertanya, sudah pasti itu militer.
Kami berlari menjauhi tempat kericuhan. "Kapalmu dikelilingi militer!" ucap Frank yang berlari di sampingku.
Sudah pasti, mereka akan menyita transportasi utama kami untuk melarikan diri. Lalu selanjutnya aku akan ditangkap, dimasukan ke penjara, dan membusuk di sana.
"Temanmu, aku bertemu dengannya tadi saat sedang mencarimu. Dia menawarkan tumpangan."
Oke, masih ada harapan, agar semua yang kupikirkan tidak terjadi.
"Dimana Orion?"
"Sebelah sini!" Frank berbelok kanan.
Aku berlari mengikutinya. Ledakan masih terdengar dari belakang sana, pasti sudah banyak rumah yang hancur. Satu pesawat militer mengejar di belakang, melepaskan laser untuk menyerang ku dan Frank, namun tidak bertahan lama setelah listrik menghantamnya dan membuat pesawat itu terjatuh.
Aku tersenyum melihatnya, kemampuan listrik Frank sangat dahsyat.
Kami kembali berlari bergandengan tangan agar tidak terpisah kembali, lagi-lagi pesawat militer menghalangi kami di depan sana, belum sempat Frank mengeluarkan listriknya, tembakan sudah lebih dulu mengarah ke arah kami. Aku melepaskan genggaman tangan Frank dan melompat ke samping guna menghindari ledakkan, Frank melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAXY : The Last Explorer
Ciencia FicciónDi angkasa yang luas, tersebar miliaran bintang, planet dan benda-benda langit lainnya tergabung menjadi sebuah kesatuan yang biasa kita sebut, Galaksi. Dimana setiap planetnya memiliki bintang yang menjadi induk mereka, hal itu yang juga kita kenal...