"There you are!" seseorang muncul dari pintu kamar yang ditempati Cindy. Seorang pria dengan pakaian hitam dan sudah bisa dipastikan adalah seorang Death Eater. Hanya butuh sehari ternyata untuk mereka menyadari bahwa Cindy sudah sadar.
"Follow me," kata pria itu sekali lagi sambil menarik bahan pakaian Cindy di lehernya.
Mereka menuruni tangga dan kembali di ruangan lega tempatnya disiksa beberapa waktu lalu. Namun kali ini, ada lebih banyak orang. Mereka semua memakai pakaian hitam dan berdiri dengan rapi di sisi ruangan.
Cindy bisa menemukan Draco dengan mudahnya karena rambutnya yang sangat kontras daripada yang lain. Wajahnya memandang Cindy dengan horror. Ada apa?
Kemudian dia diberdirikan di tengah ruangan. Cindypun akhirnya memandang sosok yang tepat membelakangi dirinya. Berjubah hitam dengan kepala tanpa rambut. Please don't be him! Please don't be him! Ucap Cindy dalam hati.
Sesosok itupun berbalik dan nyatalah pemikiran Cindy. Voldemort. "Well, well, well, inikah tamu terbaru kita? Welcome, Cindy Skylight," ucap Voldemort dengan halus namun meninggalkan rasa ngeri di tengkuk Cindy.
"Orang-orangku telah menceritakan apa yang terjadi. Sungguh buruk bukan perlakuan mereka? menyambutmu dengan kutukan cruciatus? Oh poor you," Cindy rasanya ingin meludah tepat ke wajah orang ini.
"Namun orang-orang ini juga menceritakan kedekatanmu dengan Harry Potter dan Severus disini telah mengklarifikasi bahwa kalian cukup bisa disebut teman. So, aku akan bertanya sekali ini saja, dimana Harry Potter berada?" tanya Voldemort sambil memperlihatkan Severus Snape, professornya di Hogwarts. Sialan.
"And, I'll tell you once. I don't know," jawab Cindy ketus.
"Ugh, bersikeras kulihat. Fine. Kalau begitu aku punya tawaran menarik untukmu yang bisa membuat lidah kecil itu berbicara. Bring him."
Kemudian beberapa orang dari ruangan itu pergi dan kembali tidak lama. Mereka membawa sesorang yang jelas tidak asing bagi seorang Cindy Skylight.
"Melihat ekspresimu, kurasa kau tidak akan menyangka dia akan berkunjung hm? Okay. Now you talk or your precious uncle will pay for it."
"No," Cindy menjawab kehilangan kata-kata. Ia sungguh berkata jujur, dia tidak tahu dimana Harry.
"Aku bersumpah aku tidak tahu, please don't hurt him. Just hurt me instead please," Cindy memohon sambil meronta.
"It's okay dear I can take it," suara Gerald berbicara.
"No please," Cindy menangis.
"Not the answer I wanted," jawab Voldemort ringan kemudian mendekati Gerald. "Ava-"
"NO PLEASE I BEG YOU! I SWEAR I DON'T KNOW WHERE HARRY IS. HARRY BERSAMA TEMANKU YANG LAIN DIA PINTAR. MEREKA BISA DIMANA SAJA. TEST ME! GUNAKAN VERITASERUM ATAU MASUKI INGATANKU! PLEASE DON'T HURT MY UNCLE."
Perkataannya berhasil membalikan kepala Voldemort dan menghentikan aksinya. "Do we have the potion?"
Mari ucapkan we are sorry kepada Cindy karena mereka sedang ada dirumah salah satu keluarga terkaya di dunia sihir yang bisa menyimpan apa saja. Mereka punya ramuannya.
"No dear, you don't have to do this," ucap Gerald ketika Cindy menegak ramuan itu tanpa paksaan.
"You. Shut. Up," bentak Voldemort. Setelah beberapa saat dan yakin bahwa Cindy sudah berada dibawah kendali veritaserum, Voldemort kembali bertanya.
"Dimana Harry Potter," perkataannya lebih seperti perintah daripada pertanyaan.
"Aku tidak tahu," jawab Cindy sama seperti sebelumnya. Suara tidak puas terdengar dari Voldemort.
"Dimana kau pikir dia akan berada?"
"Grimmauld Place, rumah keluarga Black."
"Kami sudah pernah kesana, mereka tidak ada disana sampai sekarang," ucap salah satu Death Eater.
"Anywhere else?"
"Tempat teraman bagi Harry adalah Hogwarts, dia tidak mungkin kesana melihat kalian berkuasa disana sekarang."
Voldemort benar-benar kesal tidak dapat apa-apa dari perempuan di depannya ini. Jawabannya sangat lancar dan tidak terlihat berbohong. Ramuan buatan Severus juga tidak mungkin salah.
"Useless."
"Avada Kedavra."
"NO!"
Chapter 35 is up!
Thanks for your support! xoxo.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMETHRU
FanfictionDraco Malfoy × Original Character Draco Malfoy, Prince of Slytherin, Heir of the Malfoy family. Tidak pernah menyangka akhirnya bisa tertarik kepada keturunan terakhir dari Keluarga Skylight. Cindy Skylight, Princess of Gryffindor, tidak menyangka a...