Disana tergeletak tubuh tak bernyawa seorang Gerald Skylight. Pria tak bersalah, pria yang hidup sendirian membesarkan anak dari kakaknya, pria yang seharusnya bisa hidup tenang melihat keponakannya yang hampir lulus dan kemudian menggapai mimpinya sebagai seorang healer.
Di seberang ruangan, keponakannya, Cindy Skylight sedang menangis, menjerit, dan merutuki dirinya dan semua orang yang ada di ruangan itu.
Voldemort, pelaku kekejian semua ini, pergi tanpa beban setelah merapalkan mantra terkutuk tersebut.
Beberapa Death Eaters yang tadi membawa Gerald kemudian menyeret tubuh tak bernyawa itu pergi. Sisa Death Eater yang lainpun pergi dari ruangan menyisakan Draco Malfoy, Narcissa Malfoy, dan Severus Snape.
Draco segera mendatangi perempuan yang sedang menangis. Memeluknya dan menahannya dari mendatangi pamannya. "C'mon kita pergi dari tempat ini," kata Draco lembut.
"NO! MY UNCLE! Aku harus bersamanya!" jerit Cindy meronta-ronta dari pelukan Draco.
"Cindy, it's no use. C'mon sweetheart," jawab Draco dan kemudian memutuskan untuk menggendong tubuh perempuan itu pergi.
Draco membawanya kembali ke kamar tidur Cindy. Membaringkannya ke ranjang walau perempuan itu masih berusaha meronta untuk pergi. Draco kemudian naik ke ranjang itu kembali memeluk tubuh Cindy, berusaha membuatnya tak melarikan diri. "I am truly sorry," bisik Draco.
[] [] [] [] [] [] []
Draco's Point of View
"Cindy please eat," kataku mendatangi kamarnya setelah Jolly, si peri rumah, melaporkan bahwa Cindy masih tidak makan.
"Go away, Draco," jawabnya tanpa memandangku. Ia hanya menatap jendela tinggi di kamar itu dengan tatapan kosong.
Sudah seminggu dari kejadian mengerikan itu. Sudah seminggu juga ia mogok makan. Aku tidak bisa menyalahkan perilakunya juga. Setelah orang yang mungkin paling penting di hidupnya dibunuh di depan matanya.
Namun, hatiku sakit melihat kondisinya sekarang. Tubuhnya menjadi jauh lebih kurus, rambutnya kusut, dan tulang jari-jarinya. Oh Merlin, aku bahkan bisa meliihat urat dan tulangnya dengan mata telanjang.
Untungnya para Death Eaters bodoh itu sudah tidak lagi peduli dengannya setelah Dark Lord mengatakannya tidak berguna. Sudah cukup penderitaannya sekarang.
"Cindy, aku tidak bisa melihatmu seperti ini terus,"
"Bring back my uncle then," jawabnya sambil mengendus. "Just leave me alone, Draco."
Cindy Skylight. Seseorang yang dulunya selalu punya senyuman diwajahnya dengan tatapan hangat ke setiap orang yang menyapanya bahkan yang tidak ia kenal sekalipun. Seseorang yang dengan mudah mengeskpersikan perasaannya. Seseorang yang akan melihat kesal kepada Potter dan Weasley jika mereka melakukan hal yang bodoh. Seseorang yang akan memaksakan dirinya tidak tertidur di perpustakaan demi menemani Granger membaca semua buku yang ada disana. Seseorang yang selalu pergi ke Hospital Wing setelah pertandingan Quidditch karena sakit tenggorokan setelah meneriaki tim asramanya dengan keras. Namun, keadaannya kini. Hanya terduduk tanpa ekspresi. It tore me apart.
Setelah keluar dari kamarnya, aku kembali ke kamarku yang hanya terpisah beberapa ruangan dari kamar miliknya. Aku menempatkannya di lantai paling atas. Lantai dimana ibu berusaha membuatnya tidak tersentuh dari urusan Death Eater untuk memberiku ruang setelah apa yang terjadi tahun lalu.
Di depan pintu kamarku, ibuku sedang berdiri disana. "Bagaimana keadaannya?" tanyanya sambil mengikutiku masuk ke kamar. Aku hanya menggelengkan kepala.
"Mum?"
"Yeah, dear?"
"Apakah kau punya pakaian tak terpakai? Gaun Cindy sobek, dia tidak punya pakaian ganti," pintaku setelah melihat Cindy yang sedikit demi sedikit merobek ujung gaunnya sambil memandangi jendela kosong tadi.
"Of course dear, I'll give her some of my clothes."
"Tolong sesuatu yang nyaman dan hangat. Cuacanya sudah mulai dingin."
"Okay, anything?" tanya ibuku lagi. Aku hanya mengelengkan kepala lagi sambil merebahkan diri di ranjang memandangi bingkai foto di meja samping tempat tidurku.
"When will this madness stop?" tanyaku retoris. Tidak ada yang tahu kapan ini akan selesai. Iya kalau Potter bisa bertahan hidup dari Dark Lord.
"Get some rest," jawab ibuku kemudian pergi.
[] [] [] [] [] [] []
Keesokan paginya, Narcissa memasuki kamar tempat Cindy tinggal. Ia bahkan merasakan nyeri dihatinya melihat kondisi perempuan itu. Dia duduk di kepala ranjang dengan tatapan kosong.
"Aku membawakanmu pakaian ganti. Draco memintanya. Aku juga bawakan alat mandi dan sisir. Aku lupa apakah kamar ini sudah ada alat mandi," ucapnya mengawali percakapan.
"Thanks."
"Aku minta maaf atas yang terjadi, Miss Skylight," ucap Narcissa lagi.
"It's fine Mrs. Malfoy," jawab Cindy kemudian hening beberapa saat hingga Cindy berkata enteng, "Anda perlu mendekor kembali rumahmu Mrs. Malfoy, suasananya dingin sekali."
Narcissa yang mendengarnya kemudian tertawa kecil sambil memandangi kamar itu, "Yeah, I guess I should."
"Bagaimana perasaanmu Miss Skylight?"
"Accepting. Kau bisa memanggilku Cindy."
"Dan kau bisa memanggilku Narcissa." Cindy kemudian mengangguk.
"Dimana mereka membawa pamanku Narcissa?"
"Draco menguburkan pamanmu disalah satu lahan properti kami yang jarang dikunjungi."
Setelah menenangkan Cindy, Draco memang mendatangi para Death Eaters yang hendak membuang jasad Gerald Skylight tanpa hormat dan membawanya untuk dikuburkan lebih layak.
"Terima kasih banyak."
"Draco. He cares about you."
"Maaf telah menjadi beban untuknya," jawab Cindy mendengar pengakuan Narcissa.
"No, you make my son live. Kau membuatnya punya alasan untuk tersenyum. So, get better, I just want my son smiles," kata Narcissa lembut. Ia kemudian kembali memberikan pakaian gantinya kepada Cindy untuk membiarkannya membersihkan diri dan kemudian pergi.
Chapter 36 is up!
Huaaa ngetiknya sedih sendiri. I did my best buat bikin scene ini kerasa. Semoga kalian enjoy. Susah banget buat akhirnya mutusin bikin Gerald meninggal. I love all my characters :(
anyway, Thanks for your support for each chapter! It keeps me going :))))
![](https://img.wattpad.com/cover/236370422-288-k660749.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
COMETHRU
FanfictionDraco Malfoy × Original Character Draco Malfoy, Prince of Slytherin, Heir of the Malfoy family. Tidak pernah menyangka akhirnya bisa tertarik kepada keturunan terakhir dari Keluarga Skylight. Cindy Skylight, Princess of Gryffindor, tidak menyangka a...