Hi semua! long time no see ya, udah dua minggu ngilang, maafin ges. kemarin aku ada jadwal ujian jadi ngga sempet buat chapter baru :( nah, untuk membayar utang, ini chapternya lumayan panjang deh! Happy reading all!
Sekarang mereka sedang berada di kereta menuju Hogwarts.
"Aku yakin dia sudah menjadi bagian dari mereka," kata Harry tiba-tiba.
"Jangan lagi Harry," kata Hermione. Cindy yang bingung akhirnya bertanya, dengan enggan Hermione menceritakan semuanya ketika Cindy sedang diculik kembar Weasley.
"Apalagi yang dia lakukan disana, mencari furniture?" Sambung Harry lagi.
"Ayolah Harry, itu toko yang aneh dan dia anak yang aneh," pungkas Ron. Cindy masih bingung dan diam sampai ada anak kelas ketiga dan Neville muncul dari pintu, mengatakan kalau Harry, Cindy, dan Hermione dipanggil Slughorn di gerbongnya. Wajah Harry agak malas, sedangkan Cindy dan Hermione bingung dan kasian dengan Ron.
Saat mereka sampai di 'pesta' Slughorn yang isinya anak-anak yang membanggakan keluarga sendiri, yang kadang membuat mereka ingin muntah geli. Saat selesai acara itu satu-satunya yang diingat Harry hanya ibu Zabini yang punya banyak mantan suami. Akhirnya mereka pulang dan harus melewati gerbong Slytherin dan melihat Malfoy yang sedang menyombongkan diri diantara anak-anak yang lebih muda. Kemudian Draco tidur dengan kepala di pangkuan Parkinson yang secara tidak sadar membuat Cindy panas. Harry juga memutuskan untuk tinggal disana sebentar dan Cindy dan Hermione meninggalkannya.
Mereka sampai di Hogsmeade namun Harry masih belum muncul. Hermione cemas tapi Ron masih santai dan mereka melanjutkan perjalanan. Hingga waktunya pesta persambutan selesai Harry masih belum ada. Cindy memperhatikan Draco yang wajahnya tanpa ekspresi dari tadi, kemudian atensinya berubah ketika Hermione dan Ron bertengkar dan Harry muncul dari pintu utama berlumuran darah.
Perjamuan makan malam sudah selesai dan mereka sedang beranjak kembali ke asrama masing-masing tapi Cindy harus pergi ke Hospital Wing untuk bertemu Madam Pomfrey. Di perjalanan pulang, Cindy melihat Draco yang sedang berusaha masuk ke ruang kebutuhan, tanpa basa-basi ikutan masuk sebelum pintunya tertutup.
Disana dia melihat Draco sedang mencari-cari sesuatu, karena terlalu bersemangat Cindy tidak sadar ada tumpukan sapu terbang didepannya dan dia terserimpet jatuh membuat Draco mendengar suara gedebuk dibelakangnya.
"Skylight?" panggilnya keget.
"Oh, damn! hai Draco!" jawab Cindy dan Draco masih terkejut mendengar panggilan namanya sudah dirubah.
"Kenapa kau ada disini?"
"Bukankah aku yang harusnya bertanya itu?" jawab Draco ketus.
"Eh? Maksudku kau kenapa masuk ke gudang seperti ini, apa yang kau butuhkan?"
"Bukan urusanmu, pergilah!"
"Ada apa denganmu?" tanya Cindy kesal dengan sikap Draco.
"Sudah kubilang bukan urusanmu!"
"Tentu urusanku! Kau kesini dan bicara tanpa dosa kepadaku setelah yang kau perbuat selama ini?" Cindy naik pitam. Draco terdiam sesaat.
"Surat-suratku tidak ada yang kau balas, kupikir kita teman."
Draco menghela napas, "Tidak kita bukan."
"Wah, begitukah? Lalu kue ulang tahun, apa kau dapatkan, kau makan?" tanya Cindy lagi kehilangan kata-kata.
Draco kembali terdiam, "Baiklah aku mengerti, selamat malam," tukas Cindy menginggalkan pria itu.
Cindy pergi dari ruang kebutuhan dengan rasa campur aduk, sedih, marah, kecewa. Sekarang dia merasa bodoh sekali bisa percaya untuk berteman dengan orang bodoh itu. Tidak tau kapan, tiba-tiba pipinya sudah basah dengan air mata, ia juga tidak mengerti kenapa samapai menangis. Tidak mungkin Cindy kembali dengan wajah seperti ini, common room juga pasti masih ramai, akhirnya dia memilih naik ke Menara Astronomi dan menumpahkan kekesalannya disana.
"Cindy! Wake up!" kata Hermione membangunkannya, dan Cindy terbangun dengan kepala pening dan mata kering.
"Ada apa dengan matamu? Kenapa bengkak begitu?" tanya Hermione khawatir.
"Erh, ga papa aku begadang semalam."
"Kau ini, yasudah ayo siap-siap kita ada kelas ramuan hari ini."
Setelah sarapan dan meninggalakan Harry dan Ron yang sedang sombong karena tidak ada kelas, Cindy dan Hermione bergegas menuju kelas Ramuan. Mereka sampai cukup awal disana, setelah beberapa saat menunggu, terdengar suara obrolan, ternyata ada gerombolan anak Slytherin yang masuk. Cindy agak mengumpat karena lupa Draco juga ikut kelas itu, dan matanya masih pedas karena menangis semalam.
Akhirnya kelas dimulai dengan Prof. Slughorn sedang memperkenalkan beberapa kuali isi ramuan. Tiba-tiba Harry dan Ron datang dan mengikuti kelas itu. Wah memang dua anak ini. Hermione kedapatan menjawab ramuan Amortentia, ramuan cinta paling kuat.
"Rumornya, aromanya akan berbeda setiap orangnya. Sebagai contoh saya mencium rumput yang baru dipotong, perkamen baru, dan-" kemudian Hermione langsung mundur malu.
"Pasta gigi," sambung Cindy ketika Hermione disampingnya, sambil tertawa. Pasta gigi adalah bau yang sering sekali Cindy cium dari Ron, dan pasti itu juga yang di cium Hermione.
Kemudian Prof. Slughorn menyuruh mereka semua membuat ramuan tegukan hidup bagai mati, bagi mereka yang sukses akan diberi satu botol kecil Felix Felicis. Selama pembuatan, Harry selalu melakukan hal yang bertolak belakang dengan buku, namun katanya itu manjur melihat instruksi buku yang ia pinjam. Draco di lain sisi, terlihat sangat bekerja keras membuat ramuan itu, padahal dia cukup jago di ramuan. Setelah satu jam, Slughorn mengetes ramuan milik Harry, dan itu berhasil. Jadinya Harry mendapatkan botol kecil Felix Felicis itu.
"Hei Cindy, karena kau tadi mengejekku, sekarang ayo kau harus coba cium amortentia," Tarik Hermione.
"What? No way!"
"Sir, apakah teman saya boleh mencoba mencium amortentia?" tanya Hermione kepada Slughorn.
"Oh Miss Skylight! Tentu saja, tapi ingat ini hanya obsesi, jangan coba-coba memakainya," jawab Slughorn membuka tutup kuali.
"Ayo, apa yang kau cium?" Tanya Hermione antusias.
"Aromanya seperti cologne mahal, kopi, dan apel," jawab Cindy menerka bau-bau yang ia cium.
"Ayolah, kita ada kelas Snape, terima kasih sir!" Tarik Cindy membawa Hermione.
Chapter 16 is up!
Thank you for your support! It means a lot for me :)))
KAMU SEDANG MEMBACA
COMETHRU
FanfictionDraco Malfoy × Original Character Draco Malfoy, Prince of Slytherin, Heir of the Malfoy family. Tidak pernah menyangka akhirnya bisa tertarik kepada keturunan terakhir dari Keluarga Skylight. Cindy Skylight, Princess of Gryffindor, tidak menyangka a...