Alroy mengerutkan keningnya saat mencium aroma darah yang menyengat, ia pun menatap Mia yang sedang tertidur di sampingnya. Alroy mengusap rambut wanitanya sambil mengecup perut Mia yang sudah menunjukkan perubahan dari kemarin.
Ia pun bangkit dengan perlahan, memejamkan matanya sesaat kemudian matanya berubah menjadi merah darah dengan jubah yang sudah menunjukkan kemilau warna merah keemasan.
Alroy menoleh kearah Mia, ia pun membaca mantra membuat sebuah barrier untuk melindungi Mia selama ia tidak ada.
Dengan secepat kilat Alroy menghilang dari tempatnya hingga membuat angin yang lumayan kencang.
Alroy berhenti di tengah dahan pohon yang besar, ia menatap ke bawah dimana mayat ribuan serigala perak berserakan. Ia pun turun untuk memeriksa keadaan.
"Ah! Ini gila!" Alroy menoleh kearah sumber suara. Terlihat Arthur yang bersimbah darah dari wajah hingga kaki begitu pula dengan Yan dan Tian mereka seperti bermandikan darah.
"Ada apa?" tanya Alroy membuat mereka menoleh.
"Ah tidak yang mulia. Hanya masalah sepele," ucap Arthur, Yan dan Tian mengangguk setuju.
"Kami sudah menyelesaikan nya," sambung Tian.
Yan mengangguk singkat, ia menatap Alroy. "Tapi kami tidak menemukan siapa yang mengendalikan ribuan serigala perak," ucapnya sambil menatap kearah mayat serigala yang berserakan di dekatnya.
Alroy mengangguk. "Kembali. Kita akan bicarakan ini setelah sampai," ucapnya. "Aku meninggalkan Mia disana sendiri. Jadi kita harus bergegas," sambung.
"Baik yang mulia," ucap mereka serentak.
Di tempat lain, Mia tersentak saat merasakan lehernya tercekik begitu kuat membuat ia membuka matanya. Ia menatap wanita di hadapannya yang memiliki rambut merah dengan mata yang merah tua.
"Mia Aquinsha. Suamimu membunuh putraku. Jika membunuhmu bukankah ini impas?" Cherry Vioncy, ibu kandung Alex Vioncy. Pria yang di penggang kepalanya oleh Alroy dengan begitu sadis.
"Ugh," Mia merasa tidak bisa bernafas, wajahnya sudah pucat saat Cerry mencengkram lehernya dengan begitu kuat. Mia berusaha melepaskan cengkraman itu hingga ia pingsan di tangan Cerry yang masih mencekiknya.
Bugh'
Cerry terpental dengan kuat saat kekuatan dari tangan Mia. Matanya sudah berubah menjadi biru, kesadarannya menghilang. Sebuah sayap putih muncul bukan hanya sepasang. Tiga pasang sayap ukuran besar mengepakkan sayap nya dengan kuat.
Gaun milik Mia yang semula bewarna biru berubah menjadi warna putih yang begitu menyilaukan.
Cerry menyeka darahnya. "Oh ya. Akhirnya kau menunjukkan kekuatan mu padaku jalang!" dengusnya. "Suamimu tidak akan kembali dalam waktu dekat karena aku yang mengendalikan pasukan serigala perak itu," sambungnya.
"Sekarang hanya tinggal kau dan aku. Aku akan membunuhmu, memenggal kepalamu seperti yang di lakukan Alroy pada putraku Alex!!" Cerry menatap marah.
∆∆∆
Alroy mengerutkan keningnya, namun sesaat kemudian Alroy dan ketiga bawahannya langsung menghindar saat sebuah kekuatan yang begitu besar menyerang mereka semua.
Srett'
Alroy menangkap anak panah yang di penuhi api yang terbang kearahnya. Ia mematahkannya dengan langsung.
"Tidak buruk untuk seorang raja kegelapan," ucap seseorang yang muncul dari kabut hitam di depan Alroy.
"Halo teman lama," Alroy menyipitkan matanya. Ia kenal dengan suara berat ini.
"Kenzo," desis Alroy. Kenzo Vioncy, seorang kepercayaan dari kerajaan yang dimana Alex Vioncy tinggal bersama ibunya.
Ia seorang demon campuran. Darahnya tercampur dengan darah vampire. Kekuatannya tidak kalah kuat karena darah campuran merupakan klan yang memiliki kekuatan yang hebat.
"Dengar-dengar kau memiliki permaisuri yang sangat cantik. Apa darahnya enak?" tanya Kenzo membuat mata Alroy menggelap.
"Sepertinya kau sangat mencintainya yah," ucap Kenzo. "Jika aku menyentuhnya, apa kau akan membunuhku?" sambungnya.
"Aku akan mencabikmu!!" ucap Yan sambil merubah dirinya menjadi wujud elang.
Kenzo tertawa renyah. "Astaga! Teryata ada hewan roh disini. Sayang sekali," ucapnya pelan.
Alroy menatap panik saat barrier yang ia buat untuk melindungi Mia rusak. Ia menatap nyalang kearah Kenzo.
"Kau yang melakukannya?" Alroy membuat benda di sekelilingnya terangkat, ia berjalan dengan hawa membunuh yang begitu kental di sekelilingnya.
"Bukan aku," Kenzo menyeringai, sepasang sayap bewarna hitam muncul dari punggungnya dan mengepak dengan kuat. "tapi yang melakukan itu, Ratuku!" sambungnya, lalu mengibaskan sayapnya dan langsung menyerang kearah Alroy dengan membabi buta.
Trang'
Alroy menghalang kuku panjang Kenzo dengan pedang miliknya. Mata merah milik Alroy menunjukkan kemurkaannya.
Alroy menangkis tangan Kenzo, ia menyerang Kenzo dengan sekuat tenaga hingga tidak memberi celah untuk Kenzo menyerang kembali.
"Tian! Pergi lindungi istriku! Biar aku dan yang lain tetap disini," Alroy berbicara lewat pikiranya dengan Tian.
Tian mengangguk, ia pun berubah menjadi rubah putih kembali. Kenzo yang melihat itu berusaha untuk menghalangi Tian dengan pasukan serigala perak miliknya.
"Mau pergi?! Jangan harap!" ucap Kenzo, namun kekuatannya tertahan saat Yan mengibaskan kedua sayapnya dengan kuat hingga membuat sebuah angin kencang dan membuat pasukan serigala tersebut terpelanting dengan kuat.
"Lawanmu adalah kami!" Arthur mendesis, menggeram dengan keras hingga menimbulkan bunyi retak yang begitu keras.
Sesaat kemudian Arthur berubah menjadi naga dengan sisik yang bewarna putih keemasan. Evolusi hewan roh tingkat dua. Arthur sudah melewati itu dan sekarang adalah perubahan barunya.
"Ingin menyentuh tuan kami? Aku rasa kepala mu harus di penggal dulu," ucap Arthur dengan wujud naganya.
Alroy menatap bengis kearah Kenzo. Ia mengusap pedang tajamnya. "Tunggu aku sayang. Hanya sebentar, yah ini tidak akan lama," ucap Alroy dalam hati dengan hitungan detik ia memijakkan kakinya di tanah. Tanah yang di pijak pun mengalami keretakan hebat.
"Percepat! Habisi semua penghalang! Jangan biarkan mereka pergi hidup-hidup!!" Alroy berteriak dengan mata berkilat marah.
"Mia adalah permaisuri ku! Kau sentuh dia, kau akan membayarnya dengan nyawamu sendiri. Kenzo!"
∆∆∆
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen For The King [END]
FantasiMia Aquinsha, seorang gadis sangat cantik yang mati karena kecelakaan beruntun yang membuat nyawanya seketika melayang. Namun ia kembali hidup di zaman yang berbeda dimana ia menjadi seorang gadis desa yang tinggal di hutan. Ia berada di zaman diman...