Mia berjalan menyusuri hutan dengan perasaan paniknya, entah kenapa ia seperti diawasi oleh seseorang dari belakang namun saat ia menoleh tidak ada siapapun di sekitarnya.
Bulu kuduk Mia berdiri membuat dirinya langsung mempercepat langkahnya, ia harus keluar dari hutan ini.
"Jangan terlalu cepat kau bisa terjatuh sayang,"
Suara bisikan membuat Mia menoleh, wajahnya langsung pucat pasi. Siapa yang mengatakan itu? Mia menoleh namun tetap tidak ada siapapun yang berada di dekatnya.
"Jangan ganggu aku, jangan ganggu aku," ucap Mia sambil berlari.
Alroy terkekeh kecil melihat tingkah Mia yang membuat dirinya menjadi gemas sendiri. Alroy memutuskan untuk mengikuti kemanapun wanita itu pergi.
Alroy merasa hidupnya akan berubah karena kehadiran ratu barunya. Wanita yang sangat cantik dan membuatnya terpesona.
Mia dengan nafas terengah-engah nya ia langsung menyandarkan tubuhnya pada pohon besar. Sepertinya ia harus beristirahat sebentar.
Alroy menghentikan langkahnya, ia tidak mau membuat ratunya kelelahan. Alroy mulai membaca mantra hingga membuat Mia tampak menguap kecil.
Mia menatap sekitarnya, ia tidur sebentar tidak apa-apa kan? Ia merasa matanya begitu berat. Ia pun mulai memejamkan matanya sampai dirinya pun tertidur lelap.
Alroy mulai menampakkan tubuhnya dan berjalan mendekati Mia yang sudah tertidur karena ulahnya. Alroy menggendong tubuh Mia.
"Teryata kau sangat cantik," gumam Alroy sambil mengusap pipi Mia.
"Baiklah. Saatnya kita pulang ke istana ratuku,"
Alroy bersiul panjang tak lama kemudian seekor kuda bewarna hitam datang menghampirinya. Ia pun menaiki kuda tersebut.
"Hiah!" Alroy menarik pegangan kuda tersebut dan tak lama kemudian kuda tersebut berlari dengan begitu kencang.
Satu tangan Alroy memegang kendali kuda tersebut lalu satu tangannya lagi memeluk tubuh Mia dengan erat.
Beberapa saat kemudian akhirnya mereka sampai di istana mewah kerajaan yang dipimpin oleh Alroy. Beberapa dayang dan pengawal menatap bingung lantaran sang raja membawa seorang wanita di gendongannya.
"Apa yang kalian lihat?" tanya Alroy dingin membuat mereka langsung mengalihkan pandangannya.
Alroy menggendong tubuh Mia dan memasuki kamarnya, ia pun membaringkan Mia diatas kasur.
Alroy menepuk tangannya membuat beberapa dayang langsung memasuki kamarnya dan menunduk hormat.
"Ada apa yang mulia?" tanya pelayan itu.
"Bersihkan tubuh wanitaku dan pastikan dia memakai gaun yang layak," ucap Alroy dingin.
"Dan jangan sampai dia tergores sedikit pun jika tidak nyawa kalian akan melayang di tanganku," Alroy menatap tajam.
"Baik yang mulia," ucap mereka serentak.
Alroy berjalan keluar dari kamarnya, ia tersenyum tipis. Akan ia pastikan bahwa wanita itu hanya miliknya. Milik Alroy Alderich, raja penguasa segala penguasa.
"Selamat datang di istana permaisuri ku,"
∆∆∆
Mia mulai membuka matanya perlahan sambil memijat pelipisnya. Berapa lama ia tertidur? Tunggu dulu, kenapa hutan memiliki tanah selembut ini? Mia langsung melebarkan matanya, ia tidak berada di hutan melainkan kamar mewah.
"Salam yang mulia," ucap pelayan membuat Mia menatap waspada.
"Si-siapa kalian?" tanya Mia panik.
"Kau sudah bangun?" Alroy memasuki kamarnya membuat beberapa pelayan menunduk hormat.
"Keluar," ucap Alroy membuat pelayan tersebut langsung berjalan keluar dari kamarnya.
"Kau siapa?" tanya Mia takut.
Alroy berjalan mendekat, ia menatap Mia yang sudah memakai gaun bewarna emas dengan mahkota kecil di kepalanya. Tampak sangat cantik dan mempesona.
"Jangan mendekat!" teriak Mia sampai tubuhnya terbentur ujung kasur. Ia menatap gaun yang ia kenakan.
Alroy tersenyum, ia duduk di samping Mia. "Jangan takut. Aku tidak mungkin menyakitimu," ucapnya.
"Kau siapa?" tanya Mia takut.
"Aku Alroy Alderich. Kau bisa memanggilku Alroy atau Alderich," ucap Alroy.
"Bagaimana aku bisa disini?" tanya Mia sambil berusaha berdiri dengan gaun yang begitu berat.
Alroy berjalan mendekat. "Kenapa? Salahkan dirimu yang membuatku terpesona," ucapnya sambil mengelus rambut surai Mia.
Wajah Mia langsung pucat pasi membuat Alroy langsung memeluk tubuhnya. "Jangan takut," bisiknya.
"Ayo, aku ajak kau pergi melihat-lihat isi istanaku," ucap Alroy sambil menggenggam tangan Mia.
"Istanamu?" tanya Mia. Alroy menganggukan kepalanya.
"Ayo, atau kau ingin aku gendong?" tanya Alroy. Mia melotot kearahnya, ia pun berjalan mendahului Alroy sambil mengangkat gaunnya dengan susah payah.
"Gaun apa ini? Kenapa berat sekali?" lenguh kesal Mia.
Alroy tersenyum, ia menggendong tubuh Mia membuat wanita itu menatap garang kearahnya.
"Kau! Apa yang kau lakukan?" tanya Mia kesal.
"Menggendongmu, kau tidak bisa berjalan dengan seperti ini," ucap Alroy santai.
Alroy menurunkan tubuh Mia saat mereka sudah sampai di ruang tengah istana.
Alroy mengecup punggung tangan Mia. "Selamat datang di istana ratuku," ucapnya.
Mia menatap horror. "Ratu? Aku? Jangan bercanda!" ucapnya.
Alroy menyeringai, ia menarik pinggang Mia. "Aku tidak pernah bercanda dengan ini sayang," ucapnya membuat bulu kuduk Mia berdiri seketika.
"Aku tidak mengenalmu dan kau tidak mengenalku. Jadi----hmphhh" Mia melotot kearah Alroy. Pria itu berani mencium bibirnya.
Mata coklat itu menatapnya begitu dalam. Mia merasakan kakinya lemas begitu saja jika Alroy tidak memegang pinggangnya mungkin ia akan terjatuh.
Alroy mencium bibir Mia, terasa begitu manis seperti anggur merah dan membuatnya ingin merasakan lagi dan lagi.
Alroy melepaskan ciumannya, ia mengusap bibir Mia yang tampak membengkak dan basah karena ulahnya.
"Aku tidak peduli dengan itu. Yang harus kau ketahui sekarang adalah," Alroy menarik tubuh Mia dan memeluknya dengan erat.
"Mulai sekarang kau adalah ratuku, milikku,"
∆∆∆
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen For The King [END]
FantasyMia Aquinsha, seorang gadis sangat cantik yang mati karena kecelakaan beruntun yang membuat nyawanya seketika melayang. Namun ia kembali hidup di zaman yang berbeda dimana ia menjadi seorang gadis desa yang tinggal di hutan. Ia berada di zaman diman...