2.

26.6K 2.5K 50
                                    

Brukk~

Mia meringis saat ia terjatuh dengan gaun yang begitu panjang membuat Alroy terkekeh pelan. Para dayang dan pengawal menatap terkejut karena Alroy tidak pernah tertawa ataupun tersenyum dimanapun ia berada. Dan kali ini ia tersenyum karena melihat seorang wanita terjatuh.

"Apa yang kalian lihat?" tanya Alroy dengan galak membuat mereka gelagapan dan memalingkan wajahnya.

Alroy menggendong tubuh Mia. "Apa yang kau lakukan?" tanya Mia, ia melotot kearah Alroy.

"Menggendong ratuku," balas Alroy.

"Aku ingin memakai gaun yang lebih ringan dari ini," ucap Mia, Alroy mengangguk setuju.

"Nanti saja," balas Alroy. "Pejamkan matamu,"

Mia menatap bingung namun ia tetap menurut. Ia merasakan semilir angin mengenai wajahnya membuat ia menggenggam tangan Alroy dengan kuat.

"Buka matamu. Kita sudah sampai," ucap Alroy sambil menurunkan tubuh Mia.

Mia membuka matanya dan terkejut. "Kau---bagaimana kau bisa melakukan itu?" tanya nya dengan takut.

"Tentu saja aku bisa sayang. Apa kau ingin melihat hewan peliharaanku?" tanya Alroy.

Mia menggeleng cepat, pasti berhubungan dengan hewan buas. Alroy terkekeh pelan, lalu menarik tangan Mia.

"Tidak akan menyakitimu," balas Alroy. Lalu ia mengeluarkan sebuah giok berlambang unicorn dari jubahnya.

Tak lama kemudian kepulan asap berkumpul membuat Mia mendekatkan tubuhnya kearah Alroy dan memegang jubah yang ia kenakan dengan erat.

Alroy merangkul pundak Mia lalu muncul seekor kuda bewarna putih dengan tanduk di kepalanya dan sepasang sayap yang kokoh, dia unicorn.

Mia menatap kagum lalu berjalan dengan perlahan kearah kuda tersebut dengan takut.

"Sentuh lah," ucap Alroy.

Mia mulai menyentuh kepala kuda tersebut lalu tersenyum saat kuda tersebut menundukkan kepalanya.

Mia pun memeluk kuda tersebut dengan senang membuat Alroy menyunggingkan senyumnya.

Lalu terdengar lengkingan suara yang membuat banyak burung-burung kecil berterbangan menjauh. Alroy menatap waspada lalu menaiki kuda nya dengan Mia yang berada didepannya.

Tak lama kemudian muncul seekor elang berukuran sangat besar bewarna hitam dengan mata bewarna coklat terang.

Alroy mengeluarkan pedang di tangannya saat elang tersebut mendarat didepannya.

"Harpagornis moorei," gumam Alroy.

Elang tersebut mengembangkan kedua sayap besarnya dan mengeluarkan suara lengkingan.

Alroy menggeram kesal saat akan menyerang elang tersebut Mia menahan tangannya.

"Tunggu," ucap Mia, ia langsung turun dari kuda milik Alroy.

"Kau mau kemana?" tanya Alroy sambil mengejar Mia.

Mia mendekat dengan takut saat elang tersebut menatapnya tajam.

"Jangan---" ucapan Alroy terpotong.

Mia tersenyum saat elang tersebut mendekatkan kepalanya padanya. Mia pun mengelus kepala elang tersebut.

Alroy terhenyak di tempat, Harpagornis moorei adalah jenis elang paling ganas dan tidak akan luluh dengan siapapun namun kali ini elang tersebut tampak ramah dengan Mia.

"Kau sudah menjadi pemiliknya sayang,"

∆∆∆

Berita tentang luluhnya Harpagornis moorei sudah terdengar sampai luar kerajaan Alroy dan mereka terkejut hewan ganas tersebut luluh dengan seorang perempuan lemah dan tidak memiliki kekuatan apapun.

"Mia," panggil Alroy membuat Mia menoleh saat ia bermain dengan elang miliknya.

"Kemari. Ada yang ingin aku bicarakan padamu," ucap Alroy.

Mia mengangguk lalu berlari kearah Alroy.

"Hati-hati kau bisa terjatuh sayang," ucap Alroy sambil memegang pinggang Mia.

"Ayo," ucap Alroy.

"Ada apa?" tanya Mia saat mereka sampai diruang tengah istana.

"Kabar tentang kau bisa meluluhkan Harpagornis moorei sudah terdengar sampai luar istanaku. Aku hanya takut jika mereka, para pemberontak akan melakukan sesuatu padamu," ucap Alroy khawatir.

"Aku tidak apa-apa," balas Mia sambil tersenyum.

Alroy menghela nafas pelan. "Aku akan mengutus prajurit bayangan untuk melindungi mu," ucapnya.

"Yang mulia raja Alroy, raja Brigit datang mengunjungimu," Alroy menoleh lalu menganggukan kepalanya.

"Kembalilah ke kamarmu. Jangan keluar dari sana," ucap Alroy.

Mia mengerutkan keningnya. "Ada apa?" tanya Mia.

Alroy mengecup kening Mia. "Nanti akan aku beritahu padamu. Sekarang kembalilah ke kamarmu," ucapnya.

Mia mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya. Lalu elang miliknya terbang mendekat dan berubah menjadi elang yang lebih kecil dari ukuran aslinya.

"Kau disini moorie?" tanya Mia.

Elang tersebut bertengger di jendela kamarnya lalu melengking tinggi.

"Ada apa?" tanya Mia.

Elang tersebut membuka mulutnya tak lama kemudian keluar sebuah permata bewarna merah dari dalam mulutnya.

Mia mengambilnya dan menatap terkejut. "Untukku?" tanyanya.

"Benar tuan," Mia terkejut ia menatap elang tersebut.

"Kau bisa berbicara padaku?" tanya Mia.

"Tidak. Aku hanya bisa berbicara lewat pikiran yang saling terhubung," ucap Moorie.

"Kenapa kau memberikanku ini?" tanya Mia.

"Untuk berjaga-jaga. Agar tidak ada yang berani menyentuh tuanku," ucap Moorie sambil mengepakkan sayapnya.

"Kenapa kau memilihku sebagai tuanmu?" tanya Mia penasaran.

"Karena takdir. Aku tidak bisa ditaklukan selama 1000 tahun dan hanya bisa luluh dengan renkarnasi dari seorang dewi," ucap Moorie.

"Dewi? Aku renkarnasi seorang dewi?" tanya Mia tidak percaya.

"Benar. Dewi segalanya, yang hanya menjadi pasangan raja kegelapan Alroy,"

"Dan kau adalah salah satunya," sambung Moorie.

"Akan banyak yang memperebutkan seorang renkarnasi dewi,"

∆∆∆
TBC

Queen For The King [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang