19.

7K 769 36
                                    

Alroy mengarahkan kekuatannya kearah Yan dan Arthur. Ia kini sedang melatih Yan dan Arthur sedangkan Tian, ia menemani Mia pergi mencari tanaman obat yang langka dekat tebing.

Alroy memiliki firasat jika akan ada masalah besar yang melibatkan mereka semua.

"Jangan lengah," ucap Alroy dengan serius, ia terus mengarahkan kekuatannya kearah Yan dan Arthur secara bersamaan.

"Ini dinamakan pembunuhan berencana," ucap Arthur dengan heboh ia terus mengelak dari serangan Alroy.

Yan berubah menjadi elang, ia pun mengibaskan sayapnya dengan kuat membuat angin ribut yang kuat yang langsung menyerang kearah Alroy.

Alroy yang melihat itu, ia pun langsung melompat kearah dahan pohon yang tinggi di dekatnya.

"Lumayan," gumam Alroy sambil memegang dahan pohon sambil bersimpuh dengan satu kakinya.

Ia menatap Yan dan Arthur dari jauh sambil mengumpulkan kekuatannya di tangan. "Sekali lagi," ucap Alroy sambil menyerang dengan kekuatannya yang dahsyat.

Arthur berubah menjadi naga langsung mengeluarkan api yang panas dari mulutnya.

Bomm'

Krakk-

Krakk-

Alroy tersenyum tipis sambil menghindar dengan santai sambil mengeluarkan pedang yang tersimpan di tangannya. Tanah yang di pijakinya pun sudah retak karena kekuatan Arthur.

"Sekali lagi," Alroy memejamkan matanya sesaat kemudian membukanya saat membuka mata, bola matanya berubah menjadi merah seperti darah, begitu pekat.

"Ini gila," gumam Arthur. Ia kembali ke wujud manusia nya. Lalu menatap Yan yang masih berubah menjadi elang terlihat sudah begitu lelah karena hampir seharian mereka mengeluarkan kekuatannya dalam wujud hewan.

"Aku tidak yakin kita akan istirahat dengan tenang," ucap Yan dengan pelan melihat Alroy yang siap untuk menyerang mereka berdua lagi.

"Cepatlah kembali," gumam Arthur, ia berharap tuannya kembali lebih cepat atau mereka berdua akan mati dengan mengenaskan karena kelelahan.

"Lagi!" teriak Alroy sambil berlari kencang kearah mereka berdua sambil mengibaskan pedangnya di udara.

Trang'

Arthur menahan pedang Alroy dengan tongkat besi miliknya.

"Oh God!" umpat Arthur dalam hati.

∆∆∆

Mia nampak berjalan dengan riang saat berada di hutan tersebut. Tian menggelengkan kepalanya melihat tingkah tuannya yang seperti anak kecil di matanya.

"Apa ini?" tanya Mia yang sibuk menatap kearah bunga bewarna ungu dengan benang sari bewarna merah darah dan daunnya yang panjang dengan warna hijau terang.

"Itu tanaman dewa, Lyli spider," ucap Tian. "Tanaman tercantik, namun mematikan," sambungnya.

"Jangan sentuh!" Tian menahan Mia saat tangan perempuan itu ingin menyentuh tanaman mematikan tersebut.

"Kenapa?" tanya Mia bingung.

"Tanganmu bisa melepuh," ucap Tian. Ia membuat sebuah gelembung dari tangannya lalu gelembung tersebut terbang menuju tanaman Lily Spider dan membuat tanaman tersebut terangkat hingga akar-akar nya.

Queen For The King [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang